Kembangkan Integration of Knowledge, UIN SU dan UIN SI Tandatangani MoU

Medan (UIN SU)
Kita tidak mengenal adanya perbedaan dikotomi antara ilmu umum dan ilmu agama, semua ilmu adalah ilmu islam. Ilmu umum kita istilahkan dengan islamic science dan ilmu agama kita istilahkan dengan islamic studies dan keduanya adalah ilmu. Kita berharap UIN SU dan UIN SI akan mengembangkannya secara bersama-sama.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Syahrin Harahap, MA dalam sambutannya pada acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN SU dengan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UIN SI) Samarinda di Aula Biro Rektor Kampus IV Tuntungan UIN SU, Senin (05/09).

“Kami ingin UIN SU dan UIN SI bekerja sama dan berkolaborasi untuk mengembangkan Integration of Knowledge”, kata Prof. Syahrin.

Ia menyampaikan persoalan Integration of Knowledge sudah dimulai gagasannya sejak tahun 1970an. Tetapi hingga saat ini pelaksanaannya belum efektif karena Integration of Knowledge sering disamakan dengan islamisasi ilmu pengetahuan yang kadang dicurigai oleh cendikiawan muslim dunia.


“Kita cepat menyimpulkan bahwa Integration of Knowledge bukanlah islamisasi ilmu pengetahuan tetapi mengembangkan keilmuan pada rumpun yang sebenarnya”, jelasnya.

Secara teknis Integration of Knowledge diistilahkan dengan Wahdatul Ulum yang mengisyaratkan bahwa ilmu itu adalah satu. Guru dan maha gurunya adalah Allah swt.
Tidak ada Tuhan lain yang menurunkan ilmu ke bumi ini melainkan hanya satu Tuhan yaitu Allah swt. Setelah itu diturunkan kepada para Rasul, lalu Rasul mengimplementasikannya untuk menuntun manusia.


“Sebagai contoh, Nabi Muhammad saw langsung menuntun para sahabatnya, bagaimana menanam kurma. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana ulama/Rasul yang membawa risalah bisa menuntun untuk mempelajari pertanian. Dalam hal ini ulama berada pada posisi sebagai pengemban Integration of Knowledge atau Wahdatul Ulum”, urainya.


“Saat ini kita sedang melakukan diskusi bagaimana agar Integration of Knowledge masuk di dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional yang sedang menunggu pendapat dari masyarakat”, harapnya.

Ia melanjutkan bahwa ini harus diperjuangkan agar di dalam Undang Undang itu ada satu kalimat yang akan tercantum yaitu ‘Pendidikan Indonesia adalah Pendidikan yang Pancasilais dan Integratif’. Karena itu akan menjadi jalan untuk mengembangkan Undang Undang tentang Integration of Knowledge sehingga di masa yang akan datang pendidikan yang Pancasila itu adalah pendidikan Integratif.

Selain itu, Prof Syahrin menyampaikan UIN SU juga akan menjalin kerja sama dalam bidang riset, karena sesungguhnya Kalimantan adalah kota yang merupakan titik perkembangan dunia. Yang ditandai dengan perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan yang sudah melalui pertimbangan ilmiah.

Ia juga berharap UIN SU dan UIN SI dapat mengembangkan comunity development yang diarahkan untuk memperbesar akses mencapai kondisi sosial, ekonomi dan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat.

Rektor UIN SI Samarinda Prof Dr H Mukhamad Ilyasin, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya MoU dengan UIN SU.
“Alhamdulillah, pertemuan ini sangat luar biasa dan Insya Allah penuh berkah”, ungkapnya.

Prof Ilyasin menambahkan Kegiatan MoU antara UIN SU dan UIN SI ini adalah representasi pola yang sangat kontributif terhadap bangsa dan negara ini.
“Kami ingin maju ke depan, mengikuti jejak UIN SU yang sudah lebih besar dan sudah lebih dahulu berkembang di Indonesia”, katanya.

Ia berharap ke depan UIN SI dapat membuka Fakultas baru.
“Kami akan membentuk tim untuk pendirian Fakultas baru, diantaranya Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Insya Allah dalam waktu singkat dapat ditindaklanjuti”, harapnya.

Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor I bidang Akademik, Prof Dr Hasan Asari, MA., Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan Dr Nispul Khairi, M.Ag., Wakil Rektor IV bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Dr. Maraimbang, MA., Kepala Biro AAKK Dr H Dur Brutu, MA., Koordinator bagian Kerjasama, Kelembagaan dan Humas Subhan Dawawi, S.Pd.I., MM dan para pimpinan lainnya. (Humas)