Laboratorium UIN SU Ditargetkan Jadi Rujukan Menerbitkan Sertifikasi Halal

Medan, (UIN SU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Prof Dr Syahrin Harahap, MA menginginkan dan menargetkan, laboratorium di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN SU menjadi laboratorium rujukan yang bisa mengatur sertifikasi halal.

Demikian disampaikannya dalam sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan nota persetujuan (MoA) antara FST UIN SU Medan dengan Balai Veteriner Medan dan PT Cyberindo Aditama di Auditorium FST UIN SU kampus IV Tuntungan, Medan, Selasa (24/5). Rektor menyampaikan, pada November 2021, jumlah kerja sama UIN Su tercatat 109 kerja sama. Pada Mei 2022 bertambah hingga menjadi 257 kerja sama. Hal itu merupakan peningkatan minat kerja sama bersama UIN SU. “Hampir setiap minggu saya ada tanda tangan terkait kerja sama,” ujar rektor.

Ia menyampaikan, terima kasih dan penghargaan setingginya kepada dua mitra baru ini yang bersedia bekerja sama khususnya dengan FST. Dari 257 kerja sama itu, kerja sama ini termasuk yang penting. Karena sehubungan dengan pengoptimalan laboratorium. “Kita mengalami kekurangan kemampuan untuk mengoperasionalkan dan mendayagunakan laboratorium di sini. Jadi kurang tenaga laboratorium, kurang ahli laboratorium. Maka terkait itu, kami membutuhkan advokasi dalam bidang pengelolaan laboratorium,” tukas Prof Syahrin.

Ia mengharapkan, ada langkah lanjutan sehingga MoU dan MoA betul-betul berjalan salah satunya untuk mewujudkan islamic hospitality atau keramahan dengan nilai keislaman. Ada perwajahan kampus yang selalu tersenyum kepada siapa saja yang datang. Ia mengharapkan kerja sama segera terlaksana. Kerja sama termasuk mengupayakan laboratorium UIN SU mendapatkan tidak hanya sertifikasi nasional namun juga internasional.

Pengelolaan laboratorium tersebut, jelasnya, diharapkan sejalan dengan nilai keislaman yakni islamic science dan islamic studies. Misalnya untuk meneliti maksud hadir rasul terkait mencelupkan lalat yang masuk dalam minuman, penelitian soal kehalalan dan keharaman. Intinya, operasional laboratorium dengan objek ajaran-ajaran Islam. Soal sertifikasi halal yang bergeser dari kementerian ke MUI, maka rektor juga menginginkan fasilitas laboratorium kampus menjadi laboratorium rujukan untuk sertifikasi halal.

Termasuk memberikan alternatif makanan atau bahan obat dengan menggunakan barang-barang halal. Ke depan bahkan, rektor mengharapkan ustaz dan saintis bisa berjalan dan berkolaborasi bersama. Memberikan layanan bimbingan kepada pasangan yang baru menikah untuk merancang keturunannya.

Sesuai program digitalisasi Kementerian Agama, yakni penggunaan sistem digital pada banyak aspek dalam pengelolaan perguruan tinggi Islam, maka rektor mengharapkan, FST bisa menjadi imam terkait digitalisasi di universitas. Rektor mengarahkan, agar FST harus berjalan bersih dan jernih dengan digitalisasi dan terus dikembangkan ke bagian lain di kampus. Di era digital ini, Prof Syahrin mengharapkan, agar semua pihak harus kolaboratif mewujudkan sesuatu, termasuk untuk mengembangkan gagasan wahdatul ulum atau integrasi keilmuan juga melalui kerja sama ini.

Dekan FST UIN SU, Dr Mhd Syahnan, MA menyampaikan, kegiatan diawali dengan silaturhami dan paparan informasi bersama para mitra. Program ini juga bagian dari penerapan program merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM). Kerja sama ini diharapkan memberikan manfaat bagi para pihak dan ke depan bisa terus ditingkatkan. Ia melaporkan, jumlah mahasiswa fakultas tersebut 3.393 dengan 611 alumni. Pada Juni mendatang akan mewisuda sekitar 200 mahasiswa.

Laboratorium, jelasnya, merupakan fasilitas cukup canggih dengan berbagai alat. Selain itu, pengelola juga mendapatkan dana revitalisasi pengembangan laboratorium sebesar Rp1 miliar. Mudah-mudahan mampu memberikan percepatan lebih baik. Hadir pada kesempatan itu, para wakil rektor, para wakil dekan di FST, kepala-kepala lembaga dan segenap jajaran civitas. Lalu hadir Dita Pangestiati dari PT Cyberindo Aditama dan Kepala Balai Veteriner Medan drh Azfirman, MP. (Humas)