Prof Didik Daftar Balon Rektor UIN-SU 2023-2027 | Aspek Spiritual Bentuk Lulusan Berdaya Saing

Medan(UIN SU)
Guru besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Didik Santoso, MPd mendaftarkan diri menjadi bakal calon (balon) Rektor UIN SU periode 2023-2027 ke sekretariat panitia penjaringan di kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Selasa (24/1).

Berbeda dengan para bakal calon rektor lainnya, Prof Didik ingin mengedepankan pendekatan spiritual dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan akademik di kampus Islam negeri terbesar di Sumut ini. Ia menilai, krisis spiritual berujung pada mahasiswa atau lulusan yang tidak siap dalam menghadapi dunia kerja.

“Permasalahan di UIN SU Medan secara nasional bahkan secara global adalah krisis spiritual, hal itu mengakibatkan kepada mahasiswa yang kurang siap untuk terjung dalam dunia kerja. Krisis spiritual, juga bisa berujung pada kurangnya atau langkanya temuan-temuan UIN SU,” ujar Prof Didik.

Akibat turunnya level spiritual di kalangan sivitas kampus, jelas Prof Didik, dampak yang paling buruk ialah kualitas akhlak yang jauh menurun. Maka dari pada itu, ia menawarkan pendekatan dari sisi dan aspek spiritual diyakininya mampu mengisi pembangunan dan kemajuan di UIN SU sebagai penggerak peradaban Islam masa kini.

“Kita mempunyai visi untuk unggul dengan mengasah aspek spiritual Islam. Kalau aspek diasah dengan baik, maka berbagai persoalan dapat diatasi. Perlu keberanian untuk melakukan akademik dan non akademis yang merujuk pada pendekatan spiritual Islam,” urai Prof Didik Santoso.

Ia meyakini, nilai spiritual bisa merubah meningkatkan kualitas UIN SU di masa depan. Bentuk program yang bisa dijalankan ialah dengan memulai melatih dosen yang mengajar, agar tidak hanya menyampaikan aspek keilmuan. Juga memberikan kepada mahasiswa bekal spiritual dengan mengasah hati. “Konsep ini, dinilai sejalan dengan menanamkan ilmu dengan akhlak,” tukasnya.

Upaya itu, jelasnya, salah satunya bisa dimulai dengan melakukan pelatihan terpadu dimulai dari para dosen di FITK dan di Fakultas lainnya, sehingga ada percepatan pengkajian aspek spiritual dari sivitas atau dosen. Sementara, aspek isu miring yang belakangan menerpa kampus ini yang disinyalir bisa merusak citra kampus harus segera kita perbaiki, tambahnya.

Untuk itu, dengan program dan visinya, ia siap untuk mengembalikan citra UIN SU yang sudah sangat besar ini dan penuh dengan potensi ini. “Saya berkeinginan menjadikan UIN SU sebagai pusat spiritual ilmu. Jika itu terjadi, UIN SU bisa menjadi role model untuk skala nasional bahkan untuk skala internasional,” terangnya.

Selain itu, dalam tata kelola kampus, ia ingin menanamkan niat yang tulis dari awal untuk masuk ke dalam dunia birokrasi dengan tujuan untuk memperbaiki citra dan marwah UIN SU di mata masyarakat. Ia turut mendaftar dalam penjaringan ini sebagai tanda untuk memperbaiki kampus dengan berbagai program yang dinilai relevan dengan berbagai persoalan hari ini (Humas).