UIN Sumatera Utara Medan Jalin Kerjasama Kemitraan Bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Arab Saudi

Medan (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan melakukan langkah percepatan guna mewujudkan Kampus UIN SU berbasis World Class University dengan mitra strategisnya. Kedutaan Besar RI untuk Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI melakukan dialog bersama sekaligus penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) di Kampus IV UIN SU Tuntungan dan Focus Group Discussion tema “Melirik Peluang Kerjasama UIN SU Medan Dengan Berbagai Perguruan Tinggi di Saudi Arabia”, Senin (10/7).

Penandatanganan MoU ditandatangani Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI untuk Arab Saudi Badrus Sholeh MA PhD dengan Rektor UIN SU Prof Dr Hj Nurhayati M.Ag.
Rektor UIN SU menyampaikan saat ini mendidik 31.000 mahasiswa, 39 guru besar memiliki 5 kampus yang tersebar di Medan, Deli Serdang dan Tebingtinggi. Potensi yang ada di UIN SU inilah yang nantinya akan digali guna lebih meningkatkan kualitas belajar yang ada di UIN SU.

“Peluang kerjasama dengan perguruan tinggi di Saudi Arabia, tentu ini menjadi peluang bagi UIN SU guna meningkatkan kualitas. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) salah satunya pertukaran dosen, mahasiswa dengan kampus di Saudi Arabia,” ujarnya.

Nota Kesepahaman dibacakan Dr Ali Akbar Simbolon, M.Ag sebagai Kepala Pusat Layanan Internasional UIN SU antara UIN SU dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Riyadh Saudi Arabia.

Selanjutnya Badrus Sholeh, MA, Ph.D Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Riyadh dalam paparannya mengatakan bahwa Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi Bidang Pendidikan Tinggi memberikan peluang bagi UIN SU untuk di tindak lanjuti dalam bentuk action plan.

“UIN SU merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia untuk itu perlu di kembangkan bagi peningkatan kualitas, maka kerjasama ini dikembangkan bukan saja hanya dibidang keagamaan dan bahasa Arab namun bidang prodi lainnya”,ujar Dr Badrus Sholeh dalam paparannya.

Hal lain disampaikan bahwa pertemuan G20 merupakan penguatan tiga negara muslim yaitu Indonesia, Arab Saudi dan Turki. Arab Saudi memiliki peran yang penting dan strategis, terutama dalam bidang pendidikan.

“Perkembangan pendidikan di Arab Saudi saat ini sangat dominan di Kawasan Timur Tengah. Beberapa Kampus terbaik di Saudi Arabia memiliki rangking tertinggi di dunia, terutama bidang sains teknologi guna menyambut visi 2030 sebagai basic peningkatan kualitas, dengan menghadirkan para tokoh didunia pendidikan”,ujar Dr Badrus Sholeh.

Hal terpenting di Arab Saudi ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Arab Saudi, ini bahwa program inovasi di Kampus yang ada di Arab Saudi menggabungkan prodi Sosiologi dan Ekonomi sehingga muncul riset terbaru yang diakui dunia, dan integrasi Kampus dan industri menjadi kata kunci bagi percepatan kemajuan pendidikan di Arab Saudi.

“Pemerintah Arab Saudi mendorong percepatan kemajuan bidang pendidikan lewat Lembaga sosial Saudi Fund Development bagi peningkatan sarana dan prasarana, penambahan Beasiswa untuk Indonesia sebanyak 500 orang tiap tahun dari pemerintah Saudi”,ujar alumni UIN Jakarta.

Acara FGD ini turut dihadiri Ketua Senat UIN SU Prof Dr Saiful Akhyar Lubis, MA, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Katimin, M.A., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr. H. Muzakkir, M.Ag. Kepala Biro AUPK Khairunnas SH MH, Kepala Biro AAKK Drs H Ibnu Sa’dan, M.Pd, Dekan dilingkungan UIN SU dan Wakil Dekan III SE UIN SU. Acara diakhiri dengan dialog. (Humas)