UINSU dan RSK Paru Sumut Jalin MoU

Medan (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg memimpin penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (MoA) dengan Rumah Sakit Khusus (RSK) Paru Sumut di kampus IV Tuntungan, Medan, Rabu (14/2).

Kerja sama dimaksudkan untuk mendukung kinerja dan kualitas akademik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UINSU Medan dengan lembaga kesehatan tersebut. Dalam sambutannya, rektor menjelaskan tentang keberadaan fakultas baru ini. FKM UINSU Medan kini menjadi salah satu fakultas paling diminati di kampus Islam ini yang kini tidak hanya menyediakan prodi-prodi keagamaan juga ilmu lain seperti kesehatan. Rektor menceritakan, transformasi IAIN menjadi UINSU pada 2014 dan pada 2015, prodi ilmu kesehatan dibuka dan mulai menerima mahasiswa baru.

Namun pada saat itu masih bernaung di fakultas dakwah, hingga pada akhir 2015, prodi ilmu kesehatan berdiri di bawah FKM. Kini memiliki dua prodi yakni ilmu kesehatan dan ilmu gizi yang baru disahkan dan sudah menerima mahasiswa angkatan pertama.

Prof Nurhayati mengarahkan, agar kerja sama ini sebagai ruang dan media bagi mahasiswa FKM meningkatkan kompetensinya dengan berbagai program. Di antaranya untuk menyukseskan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), kuliah umum untuk peningkatan kualitas akademik, hingga program pengabdian bersama. “Ini penting, jadi mahasiswa selain belajar teoritik di kelas, juga mendapatkan pengalaman langsung di lapangan,” ujarnya.

Selain itu, dengan kerja sama kemitraan ini, mahasiswa diharap bisa beradaptasi dengan cepat dan terukur dengan dunia kerja dan dunia industri. Tidak mengalami kecanggungan ketika diterjunkan di masyarakat. Prof Nurhayati juga menjelaskan, UINSU memang belum punyai fakultas kedokteran, namun saat ini tengah berusaha dan memperjuangkan itu. Di tandai dengan upaya mendapatkan sertfikat tanah di kawasan Desa Sena, Deliserdang. Agar lebih mudah untuk mendapatkan bantuan pembangunan fasilitas untuk fakultas kedokteran. Dengan demikian, kerja sama, khususnya dengan rumah sakit bisa ditingkatkan.

Diharapkan, kerja sama ini membawa hasil positif bagi pengembangan kampus. Rektor berharap, kerja sama tidak hanya di atas kertas namun diteruskan dalam program nyata. Dengan demikian, MoU dan MoA yang sudah terjalin ini akan bisa berkontribusi dalam upaya peraihan AIPT unggul pada 2024 ini. Ke depan, kerja sama ditingkatkan dalam lingkup Tri Dharma perguruan tinggi dan pengembangan dosen serta mahasiswa.

Direktur RSK Paru Sumut, Dr Jefri Suska dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih atas kerja sama ini karena dipercayakan sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas dan layanan akademik khususnya di FKM UINSU Medan. Ia siap mendukung FKM terkait upaya peningkatkan kualitas keilmuan bidang kesehatan. Apalagi ia mengaku, ini kerja sama yang pertama dibangun dengan lembaga pendidikan tinggi.

Ia menilai, kerja sama ini strategis. Karena, khususnya pada era setelah pandemi ini, kesehatan masyarakat khususnya pada bidang paru kian disoroti. Ditambah fakta bahwa penyakit paru dan turunannya seperti tuberculosis (TB) yang terus meningkat. Bahwa ada varian TB yang tidak bisa disembuhan. Dalam kerja sama ini diharap bisa berkontribusi dalam menekan angka penanganan terkait paru. Untuk itu, ia merasa tersanjung atas kerja sama ini, akhirnya bisa diwujudkan sebagai upaya akademis dalam penanganan penyakit paru di masyarakat.

Sebelumnya, Dekan FKM Prof Dr Mesiono, MPd dalam sambutannya menyampaikan, selamat datang kepada pimpinan RSK Paru Sumut dan jajaran pada penandatanganan nota kerja sama di Kampus IV Durin Jangak, Tuntungan. Diharapkan kerja sama terjalin dengan baik untuk kemajuan FKM UINSU di masa mendatang. Ia menilai, kerja sama ini begitu tepat dengan RSK Paru sebagai mitra strategis dalam berbagai aspek dalam kesehatan.

Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Muzakkir, MAg merincikan, MoU digelar antara UINSU dengan RSK Paru Sumut, berikutnya adalah MoA antara rumah sakit dengan FKM UINSU. Hal itu, jelasnya, sebagai upaya untuk meraih akreditasi unggul tingkat institusi atau AIPT unggul pada 2024 ini. Dalam masa kepemimpinan baru ini, dalam tujuh bulan sebagai wakil rektor bidang kerja sama, ia sudah menjalin 35 kerja sama dengan berbagai kampus lain, lembaga dan pemerintahan baik dalam dan luar negeri.

Hal itu, lanjutnya, dimaksudkan juga selain untuk pencapaian akreditasi juga upaya untuk internasionalisasi UINSU di tingkat global. Terkait kerja sama ini, ia mengapresiasi tim kerja sama dan tim humas yang telah bekerja baik dalam menyusun dan mendulang berbagai kerja sama dan untuk branding positif dan citra kelembagaan UINSU.

Ia menjelaskan, peminat FKM setiap tahun terus meningkat dan fakultas ini menjadi primadona di kalangan pelajar. Pendaftarnya setiap tahun mencapai ribuan, namun daya tampung atau kuotanya untuk 10 kelas masih sekitar 400 mahasiswa baru setiap tahun. Diharapkan, kerja sama diteruskan dalam program yang lebih konkret. (Humas)