UINSU Gelar Penguatan Tata Kelola Berbasis Akreditasi Unggul

AIPT Unggul 2024, Harga Mati!

Parapat (UIN SU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg menekankan, pada tahun ini peraihan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) unggul bagi UIN SU Medan ialah harga mati, artinya segala program dan kegiatan fokus pada pencapaian akreditasi unggul dimaksud.

“Akreditasi unggul bagi UIN SU adalah harga mati, dalam arti UIN SU berfokus saat ini baik dalam penyelenggaraan kegiatan dan segala program di tingkat fakultas dan universitas semua diarahkan dalam pencapaian dan penguatan akreditasi unggul,” demikian jelasnya pada pembukaan Penguatan Tata Kelola UINSU Berbasis Akreditasi Unggul, Senin (19/2) malam.

Penguatan tata kelola ini, digelar di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun pada 19-23 Februari 2024. Diikuti tim akreditasi berjumlah 30 orang, tim rencana strategis (renstra) 10 orang, wakil rektor, Ketua LPM, Sekretaris LPM, para kepala dan pimpinan lembaga serta unit sekawasan UINSU serta narasumber yakni Prof Dr Bukhari Muslim dari UIN Ar Raniry, Banda Aceh.

Rektor memaparkan, terkait upaya peraihan AIPT unggul tersebut, anggaran juga sudah dialokasikan secara signifikan untuk proses reakreditasi. Saat ini, akreditasi institusi UIN SU dengan nilai B. B ini dalam makna ‘baik’ yang mengacu pada sistem akreditasi yang lama. Namun, akreditasi kampus Islam negeri di Sumut ini belum dikonversi atau diubah serta disesuaikan dengan sistem akreditasi perguruan tinggi yang baru. Yang jika dikonversi berada pada status ‘baik sekali’.

Sekarang, upaya UIN SU untuk meraih status akreditasu unggul dengan berbagai upaya dan program yang sesuai dengan indikator penilaian. Hal ini menurut rektor, sudah tergambar dari aktivitas kampus beberapa tahun belakangan ini yang mengarah pada perbaikan mutu. “Kita telah melakukan banyak hal dalam pemenuhan kriteria-kriteria yang dituntut dalam peraihan akreditasi oleh BAN-PT,” ujarnya.

Di antarnya, jelas rektor, meliputi perbaikan tata kelola, perbaikan tata kelola keuangan dan perencanaan, pengelolaan dan manajemen kampus, penguatan pada penjamiman mutu lembaga dan akademik, peningkatan kerja-sama lembaga. Terpenting juga berbagai peningkatan pada bidang Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Prof Nurhayati mengingatkan, bahwa tim akreditasi UIN SU ini adalah tim harapan bagi kampus kebanggaan masyarakat Sumut ini. Baik secara kelembagaan juga dari sisi sivitas akademika kampus. Namun juga yang tak boleh dilupakan ialah peran Kementerian Agama yang mengelola perguruan tinggi keagamanaan negeri (PTKN) dan perguruan tinggi keagamaan swasta yang mendorong agar bisa mencapai akrediasi unggul.

Maka diharapkan, tim akreditasi ini bisa mewujudkan harapan besar untuk mengantarkan UIN SU meraih AIPT unggul pada 2024 ini. Dengan segala perencanaan dan persiapan yang telah dilakukan untuk memenuhi indikator penilaian akreditasi.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Azhari Akmal Tarigan, MAg menyampaikan, sejauh ini ada beberapa tahap yang telah dilalui tim akreditasi hingga saat ini. Yakni pertama dimulai dari persiapan dan pembentukan tim dan studi-studi awal. Kedua melakukan benchmarking ke UIN Ar Raniry sebagai kampus yang dahulu meraih akreditasi unggul. Ketiga ialah tahap penulisan rancangan atau draf LED dan LKPT dan tahap keempat yakni penguatan-penguatan naskah dimaksud dengan pencerahan dari narasumber.

Diharapkan, dengan giat penguatan tata kelola berbasis akreditasi unggul ini, jelas Prof Akmal, maka naskah tersebut bisa selesai sekitar 85-90 persen. Setelah itu diarahkan ada penyempurnaan untuk submit naskah. Hingga bisa diselaraskan dengan perubahan yang ada para sistem akreditasi nasional yang berlaku saat di Indonesia.

Usai pembukaan giat penguatan tata kelola UIN SU ini, dilanjutkan dengan evaluasi awal dipimpin rektor. Kemudian diberikan pandangan umum oleh narasumber yaitu Prof Dr Bukhari Muslim terkait dengan informasi dan ketentuan terkait penguatan tata kelola. Jumlah peserta dari unsur terkait yakni 50 orang (Humas)