Irjen Kemenag: UIN Sumatera Utara Medan Harus Satu Komando

Medan, (UINSU)
Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Dr Faisal Ali Hasyim, SE, MSi, CA, CSEP menegaskan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan harus satu komando dalam menjalankan dan mengembangkan keberadaannya sehingga semakin dipercaya masyarakat. Satu komando artinya menjalankan komitmen bersama dalam mewujudkan visi misi dan tujuan perguruan tinggi Islam.

Demikian penekanan yang disampaikan Irjen Kemenag RI saat mengisi kegiatan Kebijakan Pengawasan Dalam Rangka Penguatan Tata Kelola UINSU Medan yang digelar di kampus I Jalan IAIN, Medan, Selasa (12/9). Turut hadir dalam pengarahan dan bimbingan irjen tersebut para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, para pejabat fungsional, ketua dan kepala lembaga serta unit di lingkungan UINSU Medan.

Satu komando dimaksudkan untuk menjalankan komitmen bersama terhadap visi misi Rektor UINSU di antaranya fokus pada mewujudkan universitas yang unggul dan mewujudkan smart islamic university. Visi misi dan tujuan tersebut, agar juga dijadikan tujuan bersama dalam komitmen dan diwujudkan dengan satu komando, yakni patuh terhadap pimpinan, Rektor UINSU Medan Prof Dr Nurhayati, MAg.

Untuk mewujudkan UINSU yang lebih baik dan berkualitas tersebut, lanjut Irjen Kemenag, maka perlu menerapkan beberapa sikap di seluruh komponen kampus. Di antaranya yaitu komitmen dan tujuan bersama. “Tidak boleh ada rencana-rencana lain, komitmen kita harus sama. Jangan ada gosok menggosok. Karena kita di satu kapal yang sama. Kalau tidak sepakat, silakan cari kapal yang lain,” tegas irjen.

Irjen menegaskan, seluruh pimpinan mulai dari wakil rektor, dekan hingga pimpian di prodi merupakan pilihan rektor. Maka tidak boleh ada komitmen lain. Jadi semua komitmen dengan visi misi rektor, adalah jadi visi misi bersama. jadi tidak ada tujuan sendiri-sendiri dan tujuan lain. “Jangan biarkan UINSU ini rusak untuk yang kesekian kalinya. Tidak akan saya biarkan, kenapa’ karena saya sudah cinta dengan UINSU Medan ini,” imbuhnya.

Strategi lain yang harus diterapkan, lanjutnya ialah membangun komunikasi dengan para pimpinan dan pejabat kampus. Jaga komunikasi agar tetap akur, jika terjadi perselisihan maka yang rugi adalah kampusnya. Tidak boleh ada insubkoordinasi, artinya harus melibatkan semua pihak terkait dalam mengambil keputusan, sebagai ruang untuk menyampaikan pandangan dan gagasan. “Jangan ada one man show, keputusan rektor yang sudah ditetapkan, maka semua wajib mengikuti keputusan tersebut,” tandasnya.

Kemudian, penting menjalankan segala SOP yang yang jelas sebagai pedoman, landasan dan ketentuan dalam menjalankan semua kegiatan termasuk soal anggaran. Patuh terhadap pimpinan, menjaga integritas artinya mampu menahan diri dari berbagai macam godaan. Samakan pikiran, perasaan dan sikap serta tingkah laku. Tidak boleh apa yang dipikir, dirasa, diucapkan dan dilakukan itu berbeda-beda.

Ia juga berpesan, agar selalu merasa dekat dan menjaga hubungan baik dengan irjen, kehadiran irjen harus dirindukan dalam rangka perbaikan tugas dan pencapaian tujuan. Dengan bangga Irjen Faisal Ali menyampaikan saat ini, pemberian hukuman disiplin dari pelanggaran disiplin di lingkungan Kemenag juga mulai berkurang, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia juga berpesan, seluruh sivitas menghindari perbuatan-perbuatan yang mendorong bisa diberikannya hukuman disiplin.

Terakhir, ia menekankan soal netralitas pegawai dan ASN di lingkungan Kemenag terlebih menyambut tahun politik mendatang. Jangan sekali-sekali tampak mendukung atau terkesan mendukung salah satu pihak. Diketahui, arahan dan bimbingan irjen ini diikuti seluruh pimpinan dan pejabat kampus UINSU Medan. Kunjungan kali ketiga ini sekaligus memberikan aspek pertimbangan dalam menyusun program kerja, khususnya bagi para pejabat baru di UINSU, serta sebagai refleksi tugas yang harus dilakukan.

Dalam pertemuan itu, sebelumnya Irjen Kemenag juga memaparkan tentang rencana strategis untuk memajukan kampus. Di antaranya ialah pencapaian akreditasi unggul di tingkat institusi dan program studi, lalu pengadaan kelas internasional dengan prodi-prodi tertentu, tracer lulusan terkait masa waktu penerimaan bekerja di industri dan dunia kerja hingga publikasi ilmiah atau karya dosen yang harus terus ditingkatkan.

Dr Faisal menginginkan, UINSU Medan tidak hanya besar dalam hal rekrutmen mahasiswa baru, namun juga besar dalam hal tata kelola yang baik. Terkait itu, ia menilai peran satuan pengawas internal (SPI) merupakan aspek vital dalam memajukan kualitas dan tata kelola kampus. SPI betul-betul jadi irjen di kampus dan sebagai auditor internal. Melihat apa yang perlu diperbaiki. Termasuk menjadikan mitigasi risiko dalam semua kegiatan kampus harus jadi kebiasaan sehari-hari dalam tugas.

Begitu pula terkait pengendalian harus optimal di segala lini. Banyak persoalan terjadi karena pimpinan abai terhadap kinerja anggota atau bawahannya. Maka ke depan perlu terus membangun pengendalian, mengawasi dan memantau kinerja pegawai. Maka diharapkan, tujuan UINSU yang tertuang dalam visi dan misi rektor bisa segera terwujud. Dr Faisal juga mendoakan agar cita-cita dan tujuan tersebut bisa dicapai UINSU di bawah kepemimpinan yang baru. (Humas)