UIN SU-UniPSAS Jalin MoU | Prof Lahmuddin Jadi Narasumber Kolokium Antarbangsa

Malaysia, (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan pada hari kedua dalam rangkaian kunjungan ke negara-negara sahabat, mengadakan penandatanganan nota kesepahaman bersama Universitas Islam Pahang Sultan Ahmad Shah (UniPSAS) di Malaysia, Rabu (21/6).

Pada kesempatan itu pula, guru besar Fakultas Dakwah dan Kominikasi UIN SU Prof Dr Lahmuddin Lubis, MEd didaulat untuk menjadi narasumber dalam Kolokium Antarbangsa Pengajian Islam dan Majelis Penandatanganan MoU antara UIN SU dengan UniPSAS tersebut.

Rombongan pejabat UIN SU dipimpin Kepala Biro AAKK Drs Ibnu Sa’dan, MPd, guru besar FUSI Prof Dr Amroeni Drajat, MAg, Sub Koordinator Humas dan Informasi Yunni Salma, Kepala Layanan Internasional Dr Ali Akbar Simbolon dan Emigawati dan seluruh tim diperkenalkan Prof Lahmuddin dalam pertemuan itu.

“Kami sangat merasa bahagia dan bangga bisa bertemu dengan orang-orang hebat, bijak dan terpelajar. Memberikan inspirasi dalam rangka mengembangkan pendidikan dan ilmu pengetahuan,” urai Prof Lahmuddin.

Ia menceritakan sejarah UIN SU yang awal berdirinya dikenak sebagai IAIN Sumatera Utara. Kala itu, dimulai dengan empat fakultas yakni fakultas syariah, tarbiyah dan ushuluddin. Hingga pada 1982, bertambah satu fakultas lagi yakni dakwah. Kini, setelah bertransformasi menjadi UIN SU Medan, bertambah empat fakultas lain, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Sains dan Teknologi.

UIN SU, jelasnya, juga mengelola program pascasarjana dan tengah berencana mendirikan fakultas kedokteran dan rumah sakit dan fakultas lainnya. Hal ini tentu menyahuti tantangan dan kebutuhan zaman. Saat ini, juga memiliki sekitar 35 guru besar atau profesor dan terus bertambah.

Kerja sama ini, lanjut Prof Lahmuddin, juga sebagai sarana memperkuat ukhuwah selain untuk pengembangan kelembagaan dan kualitas kampus melalui berbagai program bersama dalam MoU tersebut. Di antaranya yakni program pertukaran pelajar, pertukaran dosen, penelitian bersama dan beragam giat akademik lainnya.

Prof Lahmuddin yang menyelesaikan pendidikan magister dan doktornya di negeri jiran ini menambahkan, dengan 61 prodi di UIN SU sebagai potensi dan peluang untuk meneruskan kerja sama ke depan. Juga menjadi kerja sama yang bermanfaat bagi dua belah pihak dan bermanfaat serta menguntungkan bagi masyarakat luas yang memerlukan peran perguruan tinggi. “Kami harapkan, kerja sama tidak hanya di sini saja dan semoga ada kunjungan balasan,” tukasnya.

Prof Lahmuddin sampaikann terima kasih atas penerimaan yang baik ke kampus mitra tersebut. Diharapkan poin-poin kerja sama bisa terlaksana dalam waktu dekat. Dalam materi paparannya, ia membawakan tema pemecahan masalah dalam perspektif Islam dan diikuti dengan antusias oleh peserta kolokium. Usai sesi tanya jawab, dilanjutkan dengan penandatanganan berkas MoU dan serah terima cendera mata.

Sementara Timbalan Naib Canselor Akademik UniPSAS, Mohammad Faddly bin Ismail menyampaikan, kampus ini merupakan kampus negeri di bawah Kerajaan Negeri Pahang, Malaysia dan hubungan baik terus terjalin bersama kampus lain termasuk kali ini bersama UIN SU Medan. “Insya Allah, kita seiring sejalan bersama UIN SU, untuk meraih kemajuan dalam mengadakan pendidikan tinggi yang berkualitas,” ujarnya.

Pengkajian Islam yang dikembangkan, jelasnya, yakni penggabungan antara ilmu aqli dan naqli. Lalu membudayakan ilmu penelitian dan terapan untuk menyelesaikan isu dan permasalahan di kalangan masyarakat awam. Kampus ini juga bertugas menyokong dan mendukung Kerajaan Negeri Pahang agar menjadi negeri yang maju, memahami ilmu, berdaya saing dan menerapkan nilai-nilai Islam.

Ia menjelaskan, sedikitnya ada sekitar 40 program yang siap disinergikan, di antaranya program studi doktor dan magister dalam beberapa disiplin ilmu, berbagai kursus pendek (short course) yang terus digiatkan bagi pelajar dari kampus lain dan masyarakat sekitar. Dipaparkannya, seperti kerja sama yang sudah berjalan dengan UIN Ar Raniry Aceh.

Ia mengharapkan, dengan MoU ini akan membuka ruang yang lebih luas bukan hanya dalam bidang akademik, tapi juga bidang penelitian, seminar bertaraf global dan lainnya. Ia sampaikan terima kasih atas kunjungan ini dan diharapkan kerja sama dalam majelis MoU dan kolokium ini. (Humas)