UINSU Buka Peluang Studi Lanjut ke Prancis

Medan (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan memimpin penandatanganan nota kerja sama atau memorandum of agreement (MoA) terkait program pelatihan bahasa Prancis dan peluang belajar di kampus-kampus Prancis. Acara digelar di kampus II, Jalan Iskander, Medan, Senin (12/2).

Penandatanganan nota kerja sama tersebut melibatkan Yayasan Pusat Bahasa Prancis di Medan yang sejak lama banyak memberangkatkan mahasiswa bisa studi di Prancis. Hadir dalam acara MoA tersebut para wakil rektor, pimpinan Lembaga Layanan Internasional UINSU Medan, pimpinan Yayasan Pusat Bahasa Prancis dan segenap sivitas kampus Islam tersebut.

Prof Nurhayati menyampaikan, kerja sama dibangun ini merupakan upaya untuk meningkatkan internasionalisasi UINSU di ruang global. Dengan negara-negara besar seperti Prancis. Ia mengharapkan ke depan, kerja sama bisa ditingkatkan lebih optimal misalnya dimulai dengan kerja sama dengan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia dan bisa bekerja sama dengan MoU bersama kampus-kampus di Prancis.

Ia mengarahkan, agar kerja sama ini dapat dijadikan sebagai ruang sekaligus peluang bagi mahasiswa dan lulusan UINSU Medan. Agar bisa melanjutkan studi atau berkarier di Prancis dan mendapatkan berbagai pengalaman dan bisa bermanfaat bagi pengembangan kampus di masa mendatang.

Kepala Layanan Internasional UINSU Prof Dr Ansari, MA menyampaikan, program yang kembali dibuka ini dipatenkan dalam penandatanganan MoA ini sehingga pelatihan bahasa Prancis yang berkualitas dan teruji bisa kembali dilakukan. “Kami berharap, dengan kerja sama ini yayasan pusat bahasa Prancis bisa membantu dan membimbing mahasiswa untuk belajar bahasa Prancis,” ujarnya.

Selain itu, Prof Ansari mengharapkan, lembaga mitra ini bisa membantu untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa untuk bisa belajar di kampus kenamaan Prancis. Ia menginginkan, kerja sama dengan Prancis bisa diperkuat sehingga mampu mewujudkan program rektor bisa menjalin MoU dengan kampus-kampus Prancis.

Dalam kerja sama dimaksud, lanjutnya, bisa melaksanakan berbagai program yang mendukung akademik kampus Islam terbesar di Sumut ini. Di antaranya mengirimkan dosen atau mahasiswa ke Prancis dan sebaliknya untuk program pertukaran mahasiswa dan pengajar. Lalu mengadakan penelitian bersama atau joint research yang saling dibutuhkan dua negara ini. “Kami harap, program ini bisa berjalan pada 2024 ini,” ujar Prof Ansari.

Ketua Yayasan Pusat Bahasa Prancis di Medan, Pogy Kurniawan menyampaikan, apresiasi dan terima kasih atas pelaksanaan MoA ini yang dulu sempat berjalan dan menghasilkan berbagai luaran positif bagi lulusan UINSU. Ia menilai, mahasiswa UINSU juga memmiliki potensi besar untuk bisa berkuliah dan berkarier di Prancis. Salah satunya, ia ceritakan, seperti lulusan UINSU Nur Hidayah yang kini bekerja di Kedutaan Prancis dan menjadi pengajar di sana.

“Saya sangat senang bisa membangun kembali program pelatihan bahasa Prancis ini. Saya menilai ini keinginan sekaligus upaya untuk menginternasionalisasikan UINSU di tingkat global dengan langkah-langkah yang tepat. Karena modal utama kuliah di luar negeri dialah bahasa, ini tentu peluang berharga bagi mahasiswa,” urainya.

Dari lembaga yang ia pimpin, ia bisa memberikan rekomendasi kepada para mahasiswa yang dinilai layak untuk melanjutkan studi ke kampus-kampus di Prancis. Dengan pola pelatihan penguasaan bahasa yang dijalankan lembaganya, juga diperlukan mahasiswa yang komitmen dalam program dimaksud. Dengan kerja sama bersama UINSU ini, ia mengharapkan, UINSU bisa mengirim dan merekomendasikan sebanyak mungkin mahasiswa yang berpotensi dan bisa berkomitmen dalam program yang direncanakan tuntas dalam enam bulan ini.

Karena menyesuaikan dengan pola pembelajaran di Prancis yakni menghabiskan waktu enam jam dalam satu hari dan lima hari dalam seminggu. Dengan transformasi IAIN menjadi UINSU kini, ia meyakini mahasiswa bisa lebih bersaing dengan keunggulan yakni nilai pembelajaran keagamaan. Karena nilai keagamaan diperlukan untuk membawa keseimbangan dan ketenangan dalam pembelajaan sains dan lainnya saat ini. Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan dokumen MoA. (Humas)