UINSU

Medan, (UIN Sumut)


Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Prof Dr Syahrin Harahap, MA mengapresiasi pelaksanaan ujian seleksi calon mahasiswa baru ke Timur Tengah yang digelar panitia pelaksana seleksi dari Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sumut di Ruang Sidang Gedung Biro Rektor UIN Sumut Jalan Willem Iskander Medan, Rabu (28/4).

Demikian disampaikannya di sela-sela peninjauan seleksi secara virtual calon mahasiswa Timur Tengah untuk program strata I (S-I) beasiswa maupun non beasiswa 2021. Rektor turut didampingi Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sumut Dr Muhammad Dalimunte, SAg, SS, MHum yang juga selaku ketua panitia seleksi.

Diketahui, program tersebut berasal dari Kementerian Agama (Kemenag) RI dan berpusat di Jakarta, namun untuk kelancarannya, 15 universitas Islam negeri ditunjuk sebagai panitia pelaksana selesai calon mahasiswa Timur Tengah berdasarkan pembagian wilayah atau zonasi dan UIN Sumut sebagai pelaksana seleksi untuk calon mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera.

Demi kelancaran proses, tahapan persiapan dan mekanisme seleksi, turut menghadirkan Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Diktis Kemenag RI, Adib Abdossomad, PhD. Hal itu ditandai dengan pertemuan pejabat Kemenag tersebut dengan Rektor UIN Sumut Prof Syahrin untuk berbincang dan membahas persiapan seleksi. Rektor mengarahkan agar pelaksanaan seleksi tersebut dilaksanakan dengan baik dan dikawal sehingga mampu menghasilkan bibit unggul yakni calon mahasiswa yang diseleksi dan akan dikirim ke Timur Tengah.

Selanjutnya, Rabu (28/4), di sela kesibukan Rektor UIN Sumut, Prof Syahrin meninjau pelaksanaan ujian tersebut. Ia melihat, memantau dan mengawasi secara langsung pelaksanaan seleksi calon mahasiswa Timur Tengah yang digelar virtual tersebut, menggunakan berbagai perangkat komputer dan jaringan internet serta cara kerja pengawas seleksi. Demi kelancaran ujian, panitia juga melibatkan Pustipada UIN Sumut.

Melihat pelaksanaan seleksi virtual tersebut, Prof Syahrin mengapresiasi tim panitia pelaksana seleksi tersebut. karena pelaksanaan seleksi dinilai sudah bagus. Ia mengarahkan agar hal tersebut tetap dipertahankan dan dijaga hingga semua proses dan tahapan seleksi berakhir dengan hasil yang maksimal. Ia berpesan, jika terdapat kendala dalam pelaksanaan seleksi agar segera didiskusikan.

Kepala Pusat Pengembangan Bahasa Dr Muhammad Dalimunte, SAg, SS, MHum yang juga ketua panitia pelaksana seleksi, seleksi calon mahasiswa baru tersebut akan dikirimkan untuk berkuliah di perguruan tinggi di negara-negara Timur Tengah yakni di Mesir dan Maroko. Sejumlah tahapan seleksi digelar hingga ujian kompetensi pada Rabu (28/4) dan Kamis (29/4). Lalu seleksi wawancara akan digelar pada 3-5 Mei 2021.

Sebelumnya, program itu dibuka pendaftarannya pada 12-20 April 2021 melalui laman diktis.kemenag.go.id dan kriteria calon mahasiswa dibagi dua yakni beasiswa dan non beasiswa atau biaya mandiri. Selanjutnya, pengumuman peserta lulus verifikasi 21 April, penjadwalan dan pengiriman token 21-26 April, pembagian jadwal, ruang dan tautan Zoom pada 27 April. Lalu pelaksanaan ujian dan pengumuman pada Rabu (28/4), terkhir yakni tahapan wawancana.

Seleksi ini sudah beberapa kali digelar, namun pada 2020 tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19. “Kemenag ingin menjaring potensi anak bangsa yang ingin dan konsen melanjutkan pendidikan tinggi ke Timur Tengah. Pada seleksi ini didominasi para peserta yang berasal dari pesantren,” urainya.

Dijelaskan Dr Muhammad, UIN Sumut dipercaya melaksanakan seleksi tersebut dengan baik ditandai dengan persiapan sejak sebulan lalu. Ia mengharapkan, calon mahasiswa Timur Tengah asal Sumut bisa memenuhi persyaratan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan yang ditawarkan Mesir dan Maroko tersebut. “Informasi seleksi ini selalu kita sampaikan ke masyarakat, setiap tahun dilaksanakan, agar calon mahasiswa kita bisa mempersiapkan diri, seperti kemampuan bahasa membaca kitab dan lain sebagainya,” ujarnya.

Seleksi yang dilaksanakan UIN Sumut tersebut diikuti 384 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera. Rangkaian seleksi di antaranya dari simulasi, tes kompetensi atau ujian lalu wawancara dengan materi kemampuan bahasa Arab, materi kebangsaan dan keislaman. Seleksi juga dimonitoring pejabat Kemenag mulai dari persiapan dan pelaksanaan ujian.

Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Diktis Kemenag, Adib Abdossomad, PhD mengharapkan, input yang bisa diraih dari seleksi tersebut yakni tidak hanya menghimpun calon mahasiswa Timur Tengah yang pintar dalam ilmu-ilmu keislaman, tapi juga membawa misi menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin di Mesir dan Maroko. “Mereka adalah duta yang kita kirim, menjadi mahasiswa yang baik dan teladan, membawa misi menebarkan Islam yang damai, Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam,” tukasnya.

Dipaparkannya, seleksi yang digelar cukup ketat ini untuk memastikan mahasiswa yang akan dikirim ke negara tersebut mempunyai penguatan bidang ilmu keislaman, seperti hapal Alquran, mampu membaca berbagai kitab karena itu rujukan utama belajar di Timur Tengah. “Kita ingin pastikan mereka akan menjadi duta yang mengharumkan nama Indonesia di luar negeri dan tentunya bisa menyelesaikan studi tepat waktu,” pungkasnya.(humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content