Medan (UIN Sumut)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap, MA menyampaikan, senat universitas merupakan unsur penting kampus sebagai penasihat, konsultan dan penentu arah akademik untuk menghasilkan kampus yang berkualitas.
Demikian disampaikannya dalam pengarahan dan pengantar sidang Senat UIN Sumut dengan agenda pemilihan ketua senat dan akhirnya terpilih Prof Dr Saiful Akhyar, MA di aula utama kampus II Jalan Willem Iskander Medan, Rabu (2/6). “Raktor dan wakil rektor sampaikan salam hormat dan takzim, senat adalah penasihat, konsultan dan penenti arah akademik dari UIN Sumut. Oleh karenanya, kami bersepakat untuk menyusun senat secara proporsional sesuai tupoksi. Berdasarkan itu, anggota senat merupakan panasihat akademik kampus,” ujar Prof Syahrin.
Ia menyampaikan, agar peran senat universitas semakin diintensifkan khususnya untuk perbaikan kondisi akademik ke depan. Sehingga mampu betul-betul mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan dan kemajuan kampus UIN Sumut. “Dengan merumuskan, menyarankan, mengarahkan kampus agar berada dalam kondisi yang lebih baik,” tukasnya.
Pimpinan dan senat universitas, paparnya, harus menjadi representatif dari UIN Sumut, namun begitu harus juga mampu mengatasi berbagai persoalan dan beban akademik. “Kita tetapkan, parasigma keilmuan kita adalan integrasi keilmuan atau integration of knowledge, dengan gagasan wahdatul ‘ulum ditandai pembentukan Pusat Studi Wahdatul ‘Ulum UIN Sumut yang sudah berjalan, kita harus mengintensifkan peran dan fungsinya di masa mendatang. Konsep tersebut, adalah produk senat, kita minta untuk ditetapkan dan diterapkan sebagai integrasi keilmuan di kampus ini,” urainya.
Prof Syahrin mengharapkan, paradigma tersebut tidak dilanggar, namun harus dikembangkan dan disempurkanan tentunya dengan peran dan tugas dari unsur universitas. Ia menyampaikan sejumlah persoalan yang perlu diselesaikan tentunya dengan arahan senat, di antaranya soal peningkatan akademik yang terkendala pandemi sehingga sulit untuk menyampaikan evaluasi secara intensif, memberikan saran-saran hingga peningkatan.
Tantangan dan peluang
Dalam arahannya, Prof Syahrin menyampaikan peluang dan tantangan yang bisa dijalankan untuk pengembangan kampus yang lebih besar. Di antaranya yakni pada 7 Juni mendatang, perpindahan empat fakultas dan pengelolaan manajemen akan efektif ke kampus IV di Tuntungan. Lalu pembukaan dua fakultas yakni FKM dan FEBI di lahan hibah dari Pemko Tebingtinggi, direncanakan tahun ini penerimaan mahasiswa baru dengan kuota sekitar 7-8 ribu mahasiswa. Program lain seperti hibah dari Pemkab Labuhanbaru, 250 hektare dari Pemkab Padanglawas.
Bahkan UIN Sumut mendapatkan hibah satu hektare pantai di kawasan Pantai Timur Sumatera untuk dikembangkan sebagai wisata berbasis syariah, alokasi gubernur lahan 100 hektare, pengangkatan wakil rektor IV, perumusan program wajib tahfiz bagi mahasiswa, wisuda dan lain sebagainya. “Kita mohon arahan senat agar ini kita laksanakan dengan baik,” tukasnya.
Agenda sidang senat meliputi pemilihan pimpinan Senat UIN Sumut dan untuk menemukan keputusan untuk berbagai persoalan tersebut. Prof Syahrin juga sampaikan apresiasi kepada ketua senat sebelumnya yakni Prof Mohammad Hatta yang sudah purna bakti bersama anggota yang mengantarkan tugas dengan sangat baik.
Pada persidangan senat tersebut, terpilih Prof Saiful Akhyar. Serah terima simbolis kepimpinanan dari Pelaksana tugas (Plt) Ketua Senat UIN Sumut Dr Mardianto, MPd kepada ketua terpilih.
Ketua Senat UIN Sumut Prof Dr Saiful Akhyar, MA dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk mengemban tugas sebagai ketua senat universitas pada periode ini. Ia mengharapkan dukungan semua pihak agar bisa mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam statuta UIN Sumut. Hadir dalam sidang tersebut, para wakil rektor, para guru besar dan anggota senat universitas. (Humas)