UINSU

Medan, (UIN Sumut)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Prof Dr Syahrin Harahap, MA menyampaikan, kemajuan kampus Islam negeri tersebut ditentukan tiga gerakan, yakni gerakan kampus, para pemangku kepentingan dan unsur media khususnya dalam memberikan pemberitaan kepada publik, maka kemitraan media perlu terus dibangun dan dikembangkan.

Demikian disampaikannya dalam arahan dan bimbingan pada acara temu ramah atau silaturahmi pimpinan UIN Sumut bersama insan media mitra yang bertugas peliputan di kampus Islam tersebut di Hotel Miyana Jalan Haji Anif Kota Medan, Selasa (9/11). Selain rektor, acara dihadiri Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK) Dr Dur Brutu, MA, Kasubbag Humas dan Informasi Yunni Salma, MM, staf humas dan puluhan insan pers mitra UIN Sumut.

Prof Syahrin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada insan media mitra yang turut mendukung pengembangan UIN Sumut dari sisi publikasi dan pemberitaan yang baik terkait perjalanan kampus tersebut. “Kemajuan UIN Sumut ditentukan oleh segitiga gerakan, yakni gerakan kampus, media dan stakeholder atau para pemangku kepentingan. Para jurnalis juga punya bagian di dalamnya,” ujarnya.

Ia mengibaratkan, media itu melekat dengan kisah kenabian dan sunnah yang menjelaskan perkataan nabi, aktivitas dan keadaannya sejak sekitar abad ke-6 dan hingga kini semua perkataan, aktivitas dan keadaan nabi tetap tersebar hingga saat ini. “Sama halnya dengan UIN Sumut dengan 35 ribu mahasiswa dan sekitar 800 dosen, jika dicatat segala kegiatan dan perkembangannya akan banyak bahan berita yang melimpah ruah. Ada banyak materi yang bisa diangkat media dari kampus tersebut,” ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini masyarakat berada dalam era media yang mengarahkan arus informasi sehingga dunia menghadap kepada sajian yang media berikan. Salah satu distrupsi yang terjadi yakni banyak kebaikan yang tidak diberitakan dan banyak keburukan yang mengalami blow up media. Namun, dalam dunia saat ini, media menjadi unsur yang disegani dan diperhitungkan termasuk dalam pengembangan peradaban.

Prof Syahrin menjelaskan, dalam nilai jurnalistik penting menggunakan etika otonom, yakni kemampuan untuk membuat berita atau tulisan yang berdasarkan atau dipengaruhi oleh hatinya dan bergerak karena hatinya. Tidak cenderung dengan etika heteronom yakni menulis berita karena diperintah atau dipengaruhi orang lain. Terkait itu, rektor mengharapkan dunia media saat ini bersifat otonom, membuat produk jurnalistik berdasarkan etika otonom yang diperintah dari hati nurani. Termasuk dalam mendukung pengembangan UIN Sumut.

Prof Syahrin menjelaskan, dengan muatan spiritual berdasar sabda nabi, ia menyampaikan, tidak lurus iman seseorang kalau hatinya tidak lurus dan tidak lurus hati seseorang jika tulisannya tidak lurus. Jurnalis yang baik, jelasnya, harus bersifat dhobid dan adil yakni kompeten dalam kerjaannya dan objektif dalam membuat berita. Ia mengharapkan insan media mitra turut membantu dalam pemberitaan kampus, khususnya terkait akademik, penelitian, pengembangan masyarakat dan pengembangan kampus. Termasuk bahasan tentang wahdatul ulum atau integrasi keilmuan yang menjadi gerakan UIN Sumut. “Untuk mengakhiri sekularisasi ilmu pengetahuan,” tandasnya.

Senada Kepala Biro AAKK Dr Dur Brutu menyampaikan, terima kasih terhadap kemitraan yang selama ini terjalin dengan insan media mitra terkait pemberitaan yang baik. Ke depan diharapkan pembangunan yang lebih baik dan sinergi serta kolaborasi. Ia berharap silaturahmi lebih ditingkatkan untuk kemajuan kampus di masa depan. Hadir puluhan insan pers mitra dari media cetak, online dan elektronik. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content