UINSU

Medan, (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan siap menjalankan kolaborasi untuk peningkatan sumber daya manusia dari pedesaan, beberapa rancangan studi disiapkan di antaranya konsentrasi BUMDes, desa wisata, kebijakan publik pembangunan desa dan lainnya yang bermuara pada kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) juga sebagai bentuk implementasi merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM).

Demikian dijelaskan Rektor UIN SU Prof Dr Nurhayati, MAg dalam pidatonya pada Wisuda ke-80 UIN SU Program Doktor, Magister dan Sarjana di Gedung Serbaguna Pemprovsu Jalan Willem Iskander, Medan, Selasa (13/6). Hadir dalam acara tersebut, di antaranya Gubsu Edy Rahmayadi dan jajaran, Duta Besar Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwar, pimpinan Kemendes PDTT, para bupati dan pimpinan forkopimda setempat serta wisudawan dan seluruh keluarga dan orangtua.

Hal baru dan bernas dari wisuda kali ini, ialah dirangkai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kemendes PDTT terkait dengan peningkatan kerja sama lembaga dan terpenting adalah siap menjadi mitra pembangunan dimulai dari desa. MoU dipimpin rektor bersama Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito, SSos, MH dan Kepala Badan Pengembangan SDM Kemendes Prof dr Luthfiyah Nurlaela, MPd.

Kerja sama ini bertujuan sebagai wahana MBKM yang dicanangkan pemerintah sebagai reformasi pendidikan. Dengan ini diharapkan UIN SU dipercaya sebagai kampus penyelenggara program studi pembangunan masyarakat desa. “Sebagai bentuk keseriusan kami, kami telah menyiapkan beberapa rancangan konsentrasi seperti konsentrasi BUMDes, desa wisata, kebijakan publik pembangunan desa serta tenaga pengajarnya, sejumlah kepala daerah kami undang untuk berkolaborasi dalam hal peningkatan SDM dari pedesaan,” ujarnya.

Fakultas kedokteran

Prof Nurhayati memaparkan, hampir satu dekade UIN SU berjalan juga terus berupaya mengembangkan kelembagaan. Di antaranya yakni tekad untuk melahirkan fakultas kedokteran yang berbasis integrasi keilmuan terkait ilmu kedokteran dan agama. Dalam visi dan cita-cita tersebut, rektor meminta bantuan Gubsu Edy Rahmayadi mendukung sepenuhnya berdirinya fakultas kedokteran tersebut. Lalu menjadikan RS Haji Pemprovsu sebagai rumah sakit pendidikan bagi FK UIN SU Medan nantinya.

Ia juga meminta, agar lahan UIN SU di kawasan Desa Sena sebagai lahan kampus terpadu bisa diwujudkan dengan aman dan lancar. Kemudian mendukung dalam program beasiswa dosen berlatar pendidikan kedokteran untuk menjadi dokter spesialis yang nantinya menjadi dosen di FK UIN SU Medan. Rektor menargetkan, pendirian fakultas kedokteran tersebut rampung dalam tiga tahun ini. “Itulah masa kita sebut sebagai kebangkitan UIN SU yang ketiga,” tukasnya.

Prof Nurhayati memaparkan, dalam prosesi wisuda kali ini melantik sebanyak 3.104 lulusan program doktor, magister dan sarjana yang tersebar di delapan fakultas dan satu program pascasarjana. Rincian, yakni 331 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 374 orang dari Fakultas Syariah dan Hukum, 740 orang Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 223 orang Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, 613 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Bisnis, 227 dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), 229 orang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), 326 orang dari Fakultas Sains dan teknologi (FST) dan 41 lulusan dari program pascasarjana.

“Selamat kepada para Wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan studinya. Capaian ini sesungguhnya adalah salah satu tonggak dari banyak tonggak keberhasilan lain yang harus saudara raih. Saudara tidak boleh berhenti dan memuaskan diri atas pencapaian ini. Justru saudara harus lebih bersemangat untuk melanjutkan studi atau berkarir sesuai dengan bidang keahlian saudara. Dengan ilmu dan gelar yang saudara miliki saat ini, agar tetap rendah hati dan jauh dari sifat-sifat sombong. Tirulah ilmu padi semakin berisi semakin merunduk. Pada saat yang sama saudara menjadi orang yang pandai bersyukur kepada Allah SWT dan juga pandai bersyukur kepada orangtua,” urai Prof Nurhayati.

Rektor juga sampaikan selamat kepada para orangtua wisudawan yang berhasil mengantarkan putra-putrinya pada jenjang pendidikan tinggi. Diharapkan, perjuangan ini membentuk insan-insan yang ulul albab, dicatatkan Allah sebagai amal kebaikan dan jihad serta mendapat rida Allah.

Capaian prestasi

Dalam kesempatan itu, rektor juga menyampaikan berbagai prestasi diraih kampus Islam negeri terbesar di Sumut ini. Di antaranya ialah dalam bidang publikasi, UIN SU sebagai top score (rangking pertama) pada Science and Technology Index (Sinta) UIN se-Indonesia. Capaian ini bahkan melampaui UIN-UIN ternama lain di Indonesia. “Saya berkomitmen untuk terus mendorong para dosen, mahasiswa dan semua sivitas untuk bersemangat dan termotivasi menerbitkan jurnal-jurnal ilmiah yang berskala nasional dan internasional serta akan memberikan apresiasi atas capaian yang dihasilkan,” ujarnya.

Lalu prestasi dosen atas nama Dr Muhammad Irwan Padli Nasution, ST, MM, MKom kembali mendapatkan rekognisi international sebagai International Mentor AIS Senior Scholar Mentorship. Bahkan sejak 2020, ia merupakan reviewer tetap jurnal Comunicar (SCOPUS Q1: 99% dan WOS Q1), dari 1045 international reviewers berasal dari 51 negara. “UIN SU terus melakukan pembenahan manajemen dalam semua aspeknya. Memperbaiki tata kelola perguruan tinggi yang sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen modern. Pada saat yang sama UIN SU Medan mendorong sivitas akademika untuk meningkatkan kompetensinya serta berlomba meraih prestasi terbaik,” imbuhnya.

Kemudian, empat mahasiswa UIN SU atas nama Muhammad Agung Permana (Lomba Da’i), Ahmad Baihaqy Ananda El-Rawy (Lomba Kimia), Abdul Karim (Lomba Kimia), Mauliza Nabila (Lomba Story Telling) berhasil masuk pada babak final Olimpiade, Agama, Sains dan Riset (OASE) II di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang insyaAllah dibuka langsung oleh Menteri Agama pada 14 Juni 2023.

Sambut 50 tahun

Wisuda ke-80 ini bertepatan dengan usia kampus yang akan memasuki tahun emas yakni 50 tahun tepatnya sejak 1973 hingga 2023 pada November mendatang. Usia 50 sejatinya usia produktif di mana setiap manusia harus melahirkan karya-karya terbaiknya. Bahkan menurut WHO yang telah memperbaharui kriteria umur manusia justru menyebut usia 18-65 tahun tergolong pemuda. Dengan demikian jika kreteria WHO ini kita gunakan, maka UINSU Medan ini dikategorikan usia pemuda yang dinamis, progresif, kreatif dan inovatif. Inilah wajah UINSU yang ingin kita tampilkan pada saat ini dan akan datang.

Memasuki setengah abad UIN SU Medan, jelas rektor, siap Mengabdi Untuk Negeri Menuju Smart Islamic University. Dalam bentuk yang sederhana pengabdian UIN SU Medan kepada Agama, bangsa dan negara adalah melalui alumni-alumninya yang tersebar di seluruh nusantara dengan bidang pengabdian yang berbeda-beda. Ada yang menjadi guru, dosen, hakim, pengacara, pegawai negeri, politisi bahkan para pengusaha dan enterpreuner muda. Termasuk pengabdian UIN SU adalah melalui karya-karya yang dihasilkan oleh alumni dan dosen-dosennya dalam bentuk buku, modul, artikel dan lain-lain. Pengabdian ini tentu saja menjadi napas UIN SU yang akan terus menerus kita lakukan.

Sesuai tema, UIN SU tengah menuju menjadi smart islamic university yakni secara sederharan maknanya adalah, penguatan nilai-nilai Islam (islamic value) dalam seluruh aktivitas tata Kelola kampus dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. “Tidak kalah pentingnya, komponen berikutnya adalah digitalisasi seluruh layanan pendidikan di UIN SU Medan. Tujuannya tentu untuk memberikan kemudahan layanan, kecepatan dan ketepatan waktu serta kepastian kepada para pengguna terutama para mahasiswa. Mewujudkan itu, maka diperlukan kerja sama solid bersama seluruh sivitas dan para pemangku kepentingan serta masyarakat,” jelasnya. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content