Medan (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof Dr Nurhayati, MAg, memimpin sidang terbuka promosi doktor bagi Walikota Tanjungbalai, Dr Waris Thalib, di Kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, pada Selasa (16/7). Sidang terbuka ini menegaskan pentingnya menuntut ilmu dalam berbagai situasi sebagai kewajiban yang dapat mendukung setiap profesi dan jabatan.
Prof Nurhayati menyampaikan kepada Walikota Tanjungbalai untuk membenahi pendidikan di kawasan pesisir Tanjungbalai. Menurut riset, masyarakat di kawasan pesisir kurang mementingkan nilai pendidikan. Prof Nurhayati berharap Walikota dapat memberikan perhatian lebih pada pendidikan sehingga masyarakat pesisir bisa merasakan pendidikan yang lebih tinggi, termasuk mengajak anak-anak Tanjungbalai untuk kuliah di UINSU.
Sebagai alumni UINSU, Walikota Tanjungbalai diharapkan dapat turut mengembangkan dan mempromosikan kampus serta menjaga nama baik almamater. Kolaborasi dalam mengembangkan pendidikan tinggi Islam dalam berbagai ruang kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas sangat diharapkan.
Prof Nurhayati juga menyampaikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Walikota Tanjungbalai berkaitan dengan moderasi beragama, mengoptimalkan peran dan fungsi dari nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) di tengah masyarakat sebagai media dan wahana moderasi untuk menciptakan suasana damai dan penuh toleransi. “Mudah-mudahan, ilmu yang diperoleh dalam studi doktoral di UINSU ini bermanfaat. Ini cocok dijadikan sebagai teladan, walau sebagai walikota, sebagai pejabat publik namun tetap mementingkan studi dan terus menuntut ilmu hingga doktor sebagai jenjang pendidikan tertinggi dalam dunia akademik,” urai rektor.
Prof Nurhayati membacakan profil Waris Thalib dengan segudang prestasi dan berbagai pengalaman keorganisasian mulai aktif sebagai pegawai negeri di sekolah hingga menjadi seorang walikota. Rektor mengingatkan bahwa di balik laki-laki hebat pasti ada peran perempuan hebat, baik itu ibu maupun istri. Oleh karena itu, rektor berpesan untuk berterima kasih kepada keluarga dan pihak yang selalu mendukung dan membantu dalam perjalanan hidup dan karier.
Waris Thalib dengan NIM 4004213035 menyelesaikan program studinya di program studi Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UINSU. Dalam sambutannya sebagai promovendus, ia menjelaskan profil dirinya dan sekilas tentang Kota Tanjungbalai. Ia menjelaskan nilai-nilai kepemimpinannya yang harus didukung dengan nilai-nilai ketaatan terhadap ajaran agama. Di masa kepemimpinannya, ia melahirkan program satu rumah untuk satu hafiz sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan khususnya bagi penghafal Al-Qur’an, juga untuk meningkatkan nilai spiritual daerah berjuluk Kota Kerang itu.
Waris Thalib bertekad mengembalikan Tanjungbalai sebagai Kota Ulama dan Kota Budaya melalui berbagai program. Ia juga berhasil menepis isu Tanjungbalai sebagai kota yang intoleran. Meski masih banyak persoalan yang perlu dibenahi seperti masalah narkoba, ia menekankan bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin dicapai dengan kesungguhan dan tekad yang kuat serta keyakinan dan doa kepada Allah.
“Ini menjadi motivasi bagi diri sendiri, keluarga, dan anak-anak Tanjungbalai. Saya dari kelas empat SD sampai sekarang, kehidupan dan pendidikan dengan biaya sendiri. Ini bisa jadi inspirasi bagi anak-anak kita, menjadi generasi penerus itu tidak boleh cengeng. Jika kita bersungguh-sungguh dan berupaya, semua bisa kita capai,” tegas Waris Thalib, sembari mengajak masyarakat khususnya para pimpinan di Tanjungbalai untuk melanjutkan studi pascasarjana di kampus Islam UINSU Medan.
Selain Prof Nurhayati, sidang terbuka dipimpin oleh sekretaris sidang, Prof Dr Hasan Sazali, MAg, dengan tiga penguji yakni Dr. Hasnun Jauhari Ritonga, MA, Dr Mailin, MA, dan Prof Dr Hasan Sazali, MAg. Waris Thalib menyampaikan terima kasih kepada pimpinan UINSU Medan, pimpinan FDK, dan pihak-pihak yang mendukung hingga meraih gelar doktor bidang komunikasi Islam.
Selanjutnya, sidang terbuka promosi doktor juga dilakukan untuk Dr Ahmad Sampurna pada prodi komunikasi dan penyiaran Islam, NIM 4004213029, dengan penguji Prof Dr Ahmad Tamrin Sikumbang, MA, Prof Hasan Sazali, Dr Hasnun Jauhari Ritonga, MA, Dr Anang Anas Azhar, dan Dr Harliantara, MSi.
Peserta sidang selanjutnya adalah Dr Muhammad Fitriyus pada program studi yang sama, NIM 4004213033, dengan penguji Prof Ahmad Tamrin Sikumbang, MA, Dr Elfi Yanti Ritonga, Prof Dr Zainal Arifin, Lc, MA, Dr Khatibah, MA, dan Dr Hatta Ridho, SSos, MSP. Seluruh peserta sidang dapat mengikuti rangkaian ujian dengan baik dan berhak menyandang gelar doktor pada sidang yang dipimpin langsung oleh Rektor UINSU Prof Nurhayati. (Humas)