Medan (UINSU)
Kamis, 17 April 2025 – UIN Sumatera Utara (UIN SU) menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. Gerakan ini merupakan bagian dari program Ekoteologi Kemenag yang mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan kepedulian terhadap alam dan lingkungan hidup.
Melalui Lembaga PSL dan SDGs (Pusat Studi Lingkungan Hidup dan Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan), UIN SU telah mengambil langkah konkret dalam mendukung program tersebut. Aksi nyata dimulai pada kegiatan Safari Ramadhan 1446 H, Senin, 18 Maret 2025, dengan penanaman 25 pohon matoa di Rutan Kelas II A Tanjung Gusta Medan. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ibu Rektor UIN SU, Wakil Rektor IV, dan tim Safari Ramadhan.
Sebelumnya, dalam sosialisasi program yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom, UIN Sumatera Utara turut berpartisipasi secara aktif. Kegiatan virtual tersebut diikuti oleh Rektor UIN SU, Wakil Rektor II, dan Kepala Pusat Studi Lingkungan. Dalam kesempatan itu, Rektor UIN SU menyampaikan dukungannya terhadap gerakan penanaman pohon ini, karena dinilai sejalan dengan semangat lembaga dalam memberikan pandangan positif mengenai pentingnya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. Hal ini tercermin dalam sejumlah mata kuliah yang membahas keterkaitan antara teologi dan lingkungan (ekoteologi), khususnya yang terdapat di Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara.
Sebagai kelanjutan dan dalam rangka memperingati Hari Bumi, pada Selasa, 22 April 2025, PSL dan SDGs UIN SU akan menggelar kegiatan penanaman 200 pohon matoa dan pinang yang melibatkan pihak Rektorat, sivitas akademika, serta mahasiswa dari Prodi Biologi FST dan Prodi Pendidikan Biologi FITK. Lokasi penanaman direncanakan di area sekitar Kampus IV Tuntungan.
Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa secara nasional akan dilaksanakan selama satu tahun penuh dan dimulai serentak pada pertengahan tahun 2025 di seluruh wilayah Indonesia. Sasaran utama program ini mencakup berbagai titik strategis, seperti rumah ibadat, kantor-kantor Kementerian Agama, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, asrama haji, kantor urusan agama, madrasah dan satuan pendidikan keagamaan, pesantren, serta lembaga-lembaga lain di bawah Kementerian Agama, termasuk lokasi-lokasi strategis lainnya.
Menurut Prof. Dr. Ir. M. Idris, MP selaku Kepala Pusat PSL & SDGs UIN SU, gerakan ini sejalan dengan visi lembaga untuk menjadikan UIN SU sebagai kampus yang berwawasan lingkungan, baik di lingkup internal maupun eksternal. “Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk mendukung program penanaman pohon matoa serta program lingkungan berkelanjutan lainnya,” ujarnya.
Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa yang diinisiasi Kementerian Agama RI merupakan wujud nyata dari nilai-nilai ekoteologi, bagian dari Asta Program Prioritas Kemenag 2025–2029. Tujuan utamanya adalah memperkuat harmoni antara manusia, alam, dan budaya—sekaligus mendukung cita-cita Presiden dan Wakil Presiden dalam menyelaraskan kehidupan yang adil dan makmur berbasis lingkungan hidup.
Pohon matoa dipilih karena merupakan tanaman endemik asal Papua yang memiliki nilai ekologis, sosial, dan budaya yang tinggi. Dengan karakteristiknya yang kuat dan adaptif, serta buah yang kaya manfaat, matoa diharapkan dapat menjadi simbol kearifan lokal dalam gerakan pelestarian lingkungan nasional.
Dengan semangat kolaboratif dan kepedulian terhadap bumi, UIN Sumatera Utara siap menjadi pelopor perubahan menuju lingkungan yang lebih lestari dan berkelanjutan.(Humas)