UINSU

Medan (UINSU)
Kamis, 22 Mei 2025 – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam dunia pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia. Dalam sebuah prosesi akademik yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Kampus I Medan, sembilan guru besar baru resmi dikukuhkan, menjadikan momen ini salah satu pengukuhan terbanyak dalam sejarah UINSU.

Namun tak hanya menjadi ajang seremoni akademik, acara ini juga menjadi ruang refleksi strategis ketika Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., menegaskan arah pembangunan universitas melalui implementasi konsep “Asta Protas” yang diusung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Dalam pidato pengukuhan, Rektor Prof. Nurhayati menyampaikan bahwa kehadiran guru besar bukan hanya sebagai capaian personal, tetapi sebagai indikator kemajuan institusi.

“Guru besar adalah simbol kematangan akademik, penjaga marwah keilmuan, dan penggerak transformasi pendidikan tinggi. UINSU patut bersyukur karena hari ini kita mengukuhkan sembilan guru besar dengan bidang-bidang strategis yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.

Adapun kesembilan guru besar yang dikukuhkan, antara lain:

  • Prof. Dr. Ir. M Idris, M.P. (Bidang Dasar-dasar Ilmu Tanah)
  • Prof. Dr. Chuzaimah Batubara, M.A. (Bidang Fiqh Muamalah)
  • ⁠Prof. Dr. Muhammad Habibi Siregar, M.Ag. (Bidang Ilmu Tasyri’)
  • ⁠Prof. Dr. Nispul Khoiri, M.Ag. (Bidang Usul Fiqh Terapan)
  • ⁠Prof. Dr. Salim, M.Pd. (Bidang Inovasi Pendidikan Islam)
  • ⁠Prof. Dr. Ali Imran Sinaga, M.Ag. (Bidang Fikih)
  • ⁠Prof. Dr. Muhammad Faisal Hamdani, M.Ag. (Bidang Fiqh Kontemporer)
  • ⁠Prof. Dr. Saparuddin, S.E.Ak., M.Ag. (Bidang Bank dan Keuangan Syari’ah)
  • ⁠Prof. Dr. Sukiati, S.Ag., M.A. (Bidang Hukum Keluarga Islam di Indonesia).

Dalam pidatonya, Prof. Nurhayati menegaskan bahwa UINSU berkomitmen penuh dalam mendukung dan mengimplementasikan Asta Protas—delapan program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia yang menjadi arah strategis pembangunan kehidupan beragama di Indonesia, termasuk dalam pengembangan pendidikan tinggi keagamaan.

Rektor menyatakan bahwa Asta Protas merupakan landasan transformasi yang menekankan penguatan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan keilmuan dalam tata kelola lembaga pendidikan keagamaan. Delapan program prioritas tersebut mencakup:

  1. Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
  2. Eko Teologi
  3. Layanan Keagamaan Berdampak
  4. Pendidikan Unggul, ramah dan Terintegrasi.
  5. Pesantren Berdaya
  6. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
  7. Digitalisasi Tata Kelola
  8. Sukses Haji

“Asta Protas bukan sekadar visi, tetapi komitmen Kementerian Agama untuk menghadirkan layanan yang berdampak langsung kepada umat. UINSU menjadikannya panduan utama dalam merancang kebijakan akademik, tata kelola, serta penguatan peran keagamaan di masyarakat,” ujar Rektor

Prosesi pengukuhan turut dihadiri para Wakil Rektor, Dekan, Ketua dan para anggota Senat, serta tokoh masyarakat dan pejabat institusi pendidikan. Orasi ilmiah dari para guru besar pun menjadi puncak acara, menggambarkan kontribusi nyata mereka terhadap pengembangan keilmuan Islam, pendidikan, hukum, ekonomi, dan komunikasi.

Rektor juga menyampaikan bahwa ke depan, UINSU akan mempercepat transformasi kampus melalui tiga pendekatan: inovasi akademik, kolaborasi internasional, dan penguatan karakter keislaman inklusif.

“UINSU harus menjadi rumah bagi ilmu yang berkualitas dan karakter yang toleran. Sebab, inilah wajah Islam Indonesia: cerdas, terbuka, dan berdaya saing global,” tutupnya.

Dengan semangat Asta Protas dan tambahan sembilan guru besar baru, UINSU memperlihatkan komitmennya untuk tampil sebagai perguruan tinggi Islam yang adaptif, progresif, dan kontributif dalam membangun masyarakat madani Indonesia. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content