UINSU

Medan (UINSU)

Rabu, 16 Juli 2025 – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan menerima kunjungan kehormatan dari Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada hari Rabu, 16 Juli 2025. Kunjungan yang berfokus pada pengawasan pengelolaan pendidikan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara lembaga legislatif dengan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri dalam menjawab tantangan zaman dan memajukan peradaban bangsa.

Rombongan DPR RI tiba di Gedung Kampus II Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan dan disambut langsung dengan hangat oleh Rektor UINSU Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., beserta seluruh jajaran pimpinan. Suasana penuh keakraban terasa saat Rektor menyambut para tamu terhormat, yang meliputi pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI serta para pejabat tinggi dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Dalam sambutannya, Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas kehadiran rombongan besar Komisi VIII DPR RI. “Alhamdulillah, selamat datang di kampus UINSU Medan. Kehadiran Bapak dan Ibu sekalian merupakan sebuah kehormatan dan semoga kunjungan ini membawa berkah yang melimpah bagi kita semua, khususnya bagi pengembangan UINSU ke depan,” ujar Rektor saat membuka acara pertemuan.

Rektor kemudian memperkenalkan satu per satu anggota dewan yang hadir. Rombongan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim yang juga merupakan Ketua Komisi VIII DPR RI, Bapak Marwan Dasopang, M.Si dari Fraksi PKB. Turut hadir mendampingi adalah dua Wakil Ketua Komisi VIII, yaitu Bapak H. Singgih Januratmoko, S.K.H., M.M. dari Fraksi Golkar dan Bapak H. Ansory Siregar dari Fraksi PKS, yang disambut hangat oleh Rektor beserta jajaran pimpinan lainnya.

Turut serta dalam rombongan anggota dewan lainnya yang diperkenalkan oleh Rektor adalah H. Muhammad Abdul Azis (Fraksi PDIP), Matindas J. Rumambi, S.Sos (Fraksi PDIP), H. M. Husni, S.E., M.M (Fraksi Gerindra), Ir. Endro Hermono (Fraksi Gerindra), Hj. Lisda Hendrajoni, S.E., M.M.Tr. (Fraksi Nasdem), H. Ashari Tambunan (Fraksi PKB), Drs. H. Mohd. Iqbal Romzi (Fraksi PKS), Sudian Noor (Fraksi PAN), dan Dr. H. Achmad, M.Si (Fraksi Demokrat). Kehadiran tim yang lengkap ini menunjukkan keseriusan DPR RI dalam mengawal mutu pendidikan Islam di Indonesia.

Selain rombongan dari DPR RI, forum istimewa ini juga dihadiri oleh para pejabat eselon I dan II dari Kementerian Agama RI. Di antara yang hadir adalah Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Bapak H. Khairunas, S.H., M.H., dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI, Bapak Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A. Kehadiran keduanya semakin mengukuhkan pentingnya pertemuan ini sebagai ajang evaluasi dan koordinasi tingkat tinggi. Hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Bapak H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan, Bapak H. Impun Siregar, M.A.

Dalam arahannya, Ketua Komisi VIII DPR RI, Bapak Marwan Dasopang, menyampaikan beberapa poin krusial yang menjadi perhatian legislatif. Beliau menyoroti tantangan besar yang dihadapi Kementerian Agama, mulai dari alokasi anggaran yang masih jauh dari ideal, yakni pagu indikatif sebesar 75 triliun rupiah, hingga isu kesejahteraan guru. Beliau juga menyinggung beberapa urusan strategis seperti pengelolaan haji, optimalisasi potensi zakat, hingga wacana pemisahan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. “Beban yang ditanggung Kementerian Agama ini sangat besar, mulai dari pusat sampai ke desa-desa,” tegasnya.

Secara khusus, Bapak Marwan Dasopang memberikan perhatian pada eksistensi dan peran UIN di tengah masyarakat. Beliau mendorong UINSU agar tidak hanya berbangga dengan akreditasi “Unggul”, tetapi harus mampu menjawab persoalan riil di masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam pengembangan keilmuan. “Kita tidak bisa meyakinkan pemerintah sekarang tentang teknologi. Sejarah membuktikan ahli matematika, filsafat, dan ilmu lainnya lahir dari rahim ulama kita. UIN harus kembali ke sana,” pesannya. Beliau juga menyinggung keprihatinannya terhadap isu fundamental seperti kemampuan mahasiswa membaca Al-Qur’an sebagai dasar keilmuan di UIN.

Menutup arahannya, Bapak Marwan Dasopang menegaskan bahwa Pesantren dan UIN adalah warisan sekaligus solusi bagi bangsa Indonesia untuk mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan. Kunjungan ini, oleh karena itu, diharapkan dapat memperkuat perjuangan bersama untuk memastikan lembaga pendidikan Islam mendapatkan dukungan yang layak dari pemerintah. Pihak UINSU Medan menyambut baik seluruh masukan dan arahan tersebut dan berkomitmen untuk terus berbenah demi mewujudkan visi menjadi universitas Islam yang unggul dan berkontribusi nyata bagi peradaban. (Humas)

Skip to content