Medan (UINSU)
Senin, 28 Juli 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan kembali menegaskan posisinya sebagai institusi yang berkomitmen pada pengembangan sumber daya manusia di dunia pendidikan tinggi. Melanjutkan kesuksesan sebelumnya, UIN Sumatera Utara secara resmi membuka kegiatan Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Tahun 2025 untuk Batch II Angkatan 3 dan 4.
Kegiatan yang terpusat di Hotel Madani Medan ini akan berlangsung selama enam hari, mulai dari 28 Juli hingga 2 Agustus 2025. Acara ini diikuti oleh puluhan dosen pemula yang berasal dari berbagai perguruan tinggi. Mereka akan menerima serangkaian materi yang dirancang khusus untuk membangun fondasi yang kokoh dalam menjalankan tugas-tugas sebagai tenaga pendidik profesional di era modern.


Hadir untuk membuka acara secara resmi adalah Kepala Subdirektorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI, Muhammad Aziz Hakim. Kehadirannya menandakan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap upaya peningkatan kualitas dosen, yang dianggap sebagai tulang punggung inovasi dan kemajuan perguruan tinggi.
Dalam sambutan kuncinya, Aziz Hakim menyampaikan sebuah pesan mendalam yang menjadi sorotan utama, yaitu krisis integritas riset yang tengah dihadapi Indonesia di panggung akademik global. Ia tidak ragu menyebut bahwa Indonesia saat ini berada dalam posisi “red flag” atau perhatian serius, sebuah status yang menuntut aksi kolektif dan segera dari seluruh insan akademis.
Aziz Hakim merinci lebih jauh mengenai dua indikator utama yang melatarbelakangi status mengkhawatirkan tersebut. “Indikator pertama adalah tingginya angka retraksi atau penarikan kembali artikel ilmiah dari jurnal-jurnal internasional. Ini sering kali disebabkan oleh masalah fundamental seperti plagiarisme, fabrikasi data, atau metodologi riset yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
“Indikator kedua,” lanjutnya, “adalah banyaknya jurnal ilmiah dari Indonesia yang terpaksa dihentikan (discontinue) oleh lembaga pengindeks bereputasi. Fenomena ini secara langsung mempersempit ruang bagi para akademisi kita untuk mempublikasikan karya-karya terbaiknya di kancah global dan merusak citra akademik bangsa.”
Persoalan ini, menurutnya, memberikan tekanan besar bagi para dosen, terutama dosen pemula. Sebab, publikasi di jurnal ilmiah merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar dalam jenjang karier seorang dosen, mulai dari pengajuan jabatan fungsional Asisten Ahli hingga mencapai puncak karier sebagai Guru Besar. Tanpa integritas, pencapaian tersebut akan rapuh dan tidak bermakna.



Di sinilah program PKDP memegang peranan strategisnya. Aziz Hakim menegaskan bahwa PKDP dirancang sebagai solusi fundamental dari Kementerian Agama untuk membekali para dosen pemula dengan nilai-nilai inti profesionalisme dan integritas. “PKDP adalah kawah candradimuka. Ini adalah langkah awal untuk memastikan bahwa karier yang akan Anda bangun berdiri di atas fondasi kejujuran, etika, dan keunggulan akademik,” tegasnya di hadapan para peserta.
Kesuksesan penyelenggaraan acara ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi penuh dari panitia pelaksana. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sumatera Utara, di bawah kepemimpinan ketuanya, Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag., bersama seluruh tim panitia, telah bekerja tanpa lelah untuk memastikan setiap detail acara berjalan lancar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kontribusi mereka menjadi bukti kesiapan UIN Sumatera Utara sebagai perguruan tinggi penyelenggara yang andal.
Pada akhirnya, PKDP Batch II ini diharapkan tidak hanya menjadi seremonial atau pemenuhan syarat administratif semata. Lebih dari itu, program ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pendidikan tinggi Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lahir generasi baru dosen yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga luhur dalam karakter, yang siap mengangkat kembali martabat dan reputasi akademik Indonesia di mata dunia. (Humas)




