Medan (UINSU)
Selasa, 29 Juli 2025 — Sebuah suasana hangat dan sarat inspirasi menyelimuti Aula Gedung Biro Rektor Kampus IV Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan, Selasa pagi. Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sumatera Utara menggelar Dialog Publik Tentang Hukum dan Kekuasaan Kehakiman bertema: “Peluang dan Tantangan UIN Sumatera Utara Dalam Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang Berintegritas dan Profesional.”
Acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UIN Sumatera Utara yang menambah kekhidmatan suasana.
Kegiatan ini menghadirkan sosok istimewa yang membanggakan almamater: Drs. H. Busro, S.H., M.H., Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia, yang juga merupakan alumni Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara. Kepulangannya ke kampus bukan hanya simbolis, tetapi membawa pesan mendalam tentang pentingnya karakter, komitmen, dan dedikasi dalam membangun masa depan hukum Indonesia.



Acara ini dipandu oleh moderator Dr. Iwan, M.H.I., dosen senior Fakultas Syariah dan Hukum, yang mampu mengalirkan jalannya dialog dengan penuh kekhidmatan dan dinamika intelektual.
Kehangatan yang Menyatukan Generasi
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Dr. Syafruddin Syam, M.Ag., yang menggambarkan kegiatan ini sebagai momentum istimewa bagi seluruh sivitas akademika. “Suasana dialog publik ini seperti seorang abang yang menjumpai adik-adiknya—penuh nasihat, kehangatan, kekeluargaan, dan keharuan,” ujarnya.
Dalam paparannya, Dekan menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme sebagai dua kualitas utama yang harus dimiliki lulusan UIN. “Kita percaya bahwa mahasiswa UIN Sumatera Utara mampu menjadi pemimpin, bahkan hakim agung atau presiden sekalipun, jika memiliki kejujuran dan kompetensi yang mumpuni. Dua hal ini tercermin dalam Al-Qur’an, antara lain QS. Yusuf:55 dan QS. Al-Qashash:26,” ujarnya.
Dekan FSH menutup dengan penuh semangat. “Alumni UIN Sumatera Utara bukanlah produk biasa. Mereka adalah mutiara dari perairan dalam, yang bersinar dan berani menyeberang hingga ke panggung nasional,” tegasnya.
UIN SU Menuju Kancah Dunia
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag., menyampaikan sambutan mewakili Rektor Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa UIN Sumatera Utara saat ini telah mengalami kemajuan luar biasa, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“UIN Sumatera Utara menjadi satu dari dua PTKIN se-Indonesia yang kini terdaftar dalam World University Rankings. Ini adalah bukti keseriusan kampus dalam pengembangan mutu pendidikan dan tata kelola,” katanya.



Ia juga mengabarkan bahwa tiga mahasiswa UIN SU akan berangkat ke Prancis salah satunya adalah Zulfikri dari Prodi Ahwalus Syakhsiyah Fakultas Syariah dan Hukum. Dia akan melanjutkan studi Magister Sciences Sociales di Université Grenoble Alpes dengan dukungan beasiswa dari Kedutaan Besar Prancis,“Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa kita mampu bersaing di kancah internasional,” imbuhnya.
Hakim Agung: “Saya Pulang ke Rumah Sendiri”
Dalam pemaparannya yang hangat dan membumi, Drs. H. Busro mengawali dengan mengatakan, “Saya merasa seperti pulang ke rumah sendiri.” Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada kampus yang telah menjadi pijakan awal perjalanannya menuju Mahkamah Agung. Busro menempuh pendidikan S1 di Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara sebelum melanjutkan studi dan karier di dunia hukum nasional.
Dalam sesi dialog, Busro menjelaskan secara mendalam perkembangan terbaru Rancangan Undang-Undang tentang Jabatan Hakim. Salah satu pokok pembahasannya adalah peningkatan batas usia pensiun hakim: hakim tingkat pertama dari 65 menjadi 67 tahun, hakim banding menjadi 70 tahun, dan hakim agung menjadi 75 tahun atau 15 tahun masa kerja tetap.
Ia juga menegaskan bahwa Mahkamah Agung bukan hanya pengadilan tertinggi, tetapi juga institusi yang menjaga martabat hukum dan konstitusi. “MA memiliki wewenang mengadili perkara kasasi, menguji peraturan di bawah undang-undang, dan memberikan nasihat hukum kepada lembaga negara,” jelasnya.
Lebih dari itu, Busro juga berbagi kisah dan nilai-nilai hidup yang membawanya ke posisi puncak peradilan nasional. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dan menjauhi ambisi pribadi yang semata-mata berorientasi pada jabatan. “Kalau Anda hanya mencari jabatan dan harta, itu akan menghilang. Tapi kalau Anda menjaga integritas, Anda akan bertahan dan dikenang,” ungkapnya tegas.
Selain berbagi wawasan hukum, Busro juga menyampaikan pesan moral kepada para mahasiswa agar tetap menjaga idealisme dalam menjalani profesi hukum. “Kalau Anda hanya mencari jabatan dan harta, itu akan menghilang. Tapi kalau Anda menjaga integritas, Anda akan bertahan dan dikenang,” tegasnya.
Dari Inspirasi Menuju Aksi Nyata
Acara ini dihadiri oleh para dekan di lingkungan UIN SU Medan, Guru Besar dan jajaran pimpinan FSH, para dosen, serta mahasiswa berbagai jurusan di FSH. Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari teknis hukum dan berbagai permasalahan yang terjadi belakangan ini.


Menjelang tengah hari, acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama yang penuh kehangatan. Momen ini menjadi penanda berakhirnya sebuah dialog publik yang bukan hanya sarat ilmu, tetapi juga menyentuh secara emosional.
Sebagai bentuk kepedulian dan kontribusinya terhadap almamater, Drs. H. Busro juga menyerahkan dua buku hukum yang ditulisnya kepada Fakultas Syariah dan Hukum. Buku tersebut akan menjadi referensi penting dalam pengembangan literasi hukum di lingkungan kampus.
Menjaga Amanah, Merawat Harapan
Dialog publik ini menjadi ruang bertemunya masa lalu, masa kini, dan masa depan. Seorang Hakim Agung kembali ke akar, membagikan pengalaman, membangkitkan semangat, dan menginspirasi generasi penerus. Bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan momentum membangun kesadaran bersama bahwa membentuk sumber daya manusia yang unggul harus dimulai dari kesadaran nilai, ketekunan ilmu, dan ketulusan niat. (Humas)
