Medan (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas capaian Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) Tahun 2025 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tahun ini, indeks kepuasan jemaah haji Indonesia mencapai 88,46 poin dengan kategori sangat memuaskan, meningkat 0,26 poin dibandingkan tahun 2024 yang berada di angka 88,20.
Dalam keterangannya, Prof. Dr. Nurhayati menegaskan bahwa capaian ini merupakan bukti keseriusan pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. “Kami di UINSU memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas hasil survei ini. Angka kepuasan yang terus meningkat adalah bukti bahwa pelayanan kepada tamu Allah semakin membaik dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Berdasarkan data BPS, survei dilakukan kepada 14.400 jemaah haji Indonesia yang dipilih secara acak dan tersebar di berbagai lokasi, mulai dari bandara, Madinah, Makkah, hingga Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas jemaah merasa puas terhadap hampir semua indikator layanan. Transportasi bus shalawat menjadi aspek dengan nilai tertinggi, yakni 92,15 poin, disusul transportasi bus antar kota dengan 91,62 poin, serta layanan petugas haji dengan 89,72 poin.
Indikator lain yang juga mendapat penilaian sangat memuaskan antara lain layanan ibadah (89,45 poin), konsumsi non-Armuzna (89,41 poin), dan layanan umum lainnya (88,29 poin). Sementara itu, layanan akomodasi hotel meraih skor 85,28 poin. Meski masih tergolong sangat memuaskan, ada tiga indikator yang nilainya lebih rendah, yakni konsumsi di Armuzna (83,56 poin), transportasi bus Armuzna (81,14 poin), dan akomodasi tenda (78,37 poin). Kendati demikian, akomodasi tenda justru mencatat kenaikan terbesar dibanding tahun lalu.
Selain indikator layanan, survei juga mencatat profil jemaah haji Indonesia tahun 2025. Mayoritas jemaah adalah perempuan (55,54 persen), dengan rentang usia didominasi kelompok 41–64 tahun (68,01 persen) dan usia di atas 64 tahun (21,70 persen). Dari sisi pendidikan, sekitar 28,93 persen jemaah berpendidikan tinggi (S1/D-IV ke atas). Data ini menunjukkan bahwa jemaah haji Indonesia semakin beragam dan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi.
Rektor UINSU menilai capaian ini tidak hanya menjadi keberhasilan pemerintah pusat, tetapi juga motivasi bagi perguruan tinggi Islam, khususnya UINSU Medan, untuk turut memberikan kontribusi. “Kami di UINSU siap mendukung peningkatan kualitas pelayanan haji melalui penelitian, kajian akademik, serta pengabdian masyarakat. Termasuk dalam memberikan pembekalan dan edukasi kepada calon jemaah haji di Sumatera Utara agar lebih siap secara spiritual maupun praktis,” jelas Prof. Dr. Nurhayati.
Di akhir pernyataannya, Rektor UINSU berharap capaian indeks kepuasan jemaah haji tidak hanya dipertahankan, tetapi juga terus ditingkatkan di masa-masa mendatang. “Semoga seluruh indikator layanan haji dapat mencapai predikat sangat memuaskan, sehingga jemaah Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk, nyaman, dan penuh kebahagiaan,” pungkasnya. (Humas)