Medan (UINSU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menerima kunjungan resmi dari Institut Français Indonésie (IFI) dan Campus France Indonesia, Senin (6/10/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda kunjungan kerja Kedutaan Besar Prancis di Indonesia dengan berbagai perguruan tinggi untuk memperkuat kolaborasi akademik, penelitian, serta membuka peluang studi bagi mahasiswa Indonesia di Prancis.
Hadir mewakili rektor UINSU, Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag. (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga), yang membuka acara dengan sambutan hangat yang didampingi oleh Prof. Dr. Ansari Yamamah, M.A. (Kepala Pusat Layanan Internasional), sejumlah wakil dekan, serta tim Humas dan Kerja Sama UINSU. Prof Muzakkir menyampaikan permohonan maaf dari Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., yang berhalangan hadir karena agenda penting di luar kampus. Dalam sambutannya, Prof. Muzakkir menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tim Kedutaan Besar Prancis dan berharap kerja sama ini dapat berkembang melalui kegiatan pendidikan, penelitian bersama, hingga pertukaran mahasiswa.


“UINSU yang telah berusia 52 tahun kini memiliki 8 fakultas, dengan kombinasi bidang keagamaan dan umum. Kami sangat terbuka untuk menjalin kolaborasi internasional dalam tridharma perguruan tinggi — baik di bidang pendidikan, riset, maupun mobilitas mahasiswa,” ujarnya. Ia juga menyebut dengan bangga bahwa tiga mahasiswa UINSU saat ini sedang melanjutkan studi magister di Prancis, masing-masing di Université Grenoble Alpes, Université Paris VIII, dan Université de Lorraine, berkat beasiswa dari Pemerintah Prancis.
Dari pihak Prancis, hadir Antoine Bricout, Atase Pendidikan Tinggi Kedutaan Besar Prancis di Indonesia; Pogy Kurniawan, Direktur Alliance Française (AF) Medan; beserta Nur Hidayah dari Campus France Medan. Sekitar 50 mahasiswa UINSU dari berbagai fakultas turut hadir untuk mengikuti sesi sosialisasi.
Dalam presentasinya, Antoine Bricout menyoroti eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis yang kini telah memasuki usia ke-75 tahun. Ia menekankan bahwa kerja sama kedua negara tidak hanya berlangsung antar pemerintah, tetapi juga antar masyarakat dan lembaga pendidikan. “France and Indonesia have never been so close — this is the best time to strengthen our academic connection,” ujarnya dalam bahasa Inggris. Ia menjelaskan berbagai peluang studi di Prancis serta keunggulan sistem pendidikan tinggi yang berstandar internasional namun terjangkau, karena sebagian besar institusinya disubsidi oleh pemerintah.
Sementara itu, Nur Hidayah memaparkan langkah-langkah praktis bagi mahasiswa yang berminat melanjutkan studi di Prancis. Ia menjelaskan cara mendaftar melalui Campus France, lembaga resmi di bawah Kedutaan Besar Prancis yang memberikan bimbingan, orientasi, serta informasi beasiswa secara gratis. Ia juga menekankan pentingnya kesiapan bahasa dan motivasi akademik sebelum mendaftar.



Acara yang berlangsung di Aula Biro Rektor UINSU Kampus IV ini berjalan interaktif dan antusias. Sejumlah mahasiswa aktif bertanya seputar biaya hidup, peluang beasiswa, hingga adaptasi budaya di Prancis. Kegiatan juga dimeriahkan dengan pemutaran video inspiratif tentang kehidupan mahasiswa internasional di Prancis, yang disambut meriah oleh peserta.
Sebelum sesi presentasi dimulai, dilakukan penyerahan plakat kenang-kenangan dari pihak UINSU kepada Antoine Bricout sebagai simbol apresiasi atas kunjungan tersebut. Acara kemudian juga diselingi dengan foto bersama antara pimpinan universitas, perwakilan IFI dan Campus France, serta seluruh peserta sosialisasi.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat jaringan internasional UINSU serta mendorong semakin banyak mahasiswa yang berani menempuh pendidikan ke luar negeri, khususnya ke Prancis. “Semoga kehadiran Campus France hari ini membawa semangat baru bagi mahasiswa UINSU untuk menatap dunia dengan ilmu dan karakter yang kuat,” tutup Prof. Muzakkir. (Humas)




