UINSU

Medan (UINSU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan menyelenggarakan tiga agenda penting secara bersamaan pada Kamis, 23 Oktober 2025, yang digelar di Auditorium Biro Rektor Kampus IV, Medan Tuntungan. Tiga acara tersebut meliputi Pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kemenag Tahap II Non-Optimalisasi, Penyerahan Penetapan KMA Guru Besar, serta Pengukuhan Dewan KORPRI UIN Sumatera Utara Medan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian nasional dan diselenggarakan terhubung secara daring dengan acara pusat Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta.

Pelantikan PPPK Tahap II Non-Optimalisasi di UIN Sumatera Utara Medan diikuti oleh dua pegawai, yakni Rudi Wahyudi dan Suyanto, yang masing-masing menjabat sebagai Pengadministrasi Perkantoran. Momentum ini menjadi wujud nyata komitmen Kemenag dalam memberikan kepastian status kepegawaian bagi para tenaga non-ASN yang telah lama mengabdi.

Acara nasional dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin yang menegaskan bahwa program PPPK merupakan bentuk keadilan dan profesionalisme ASN Kementerian Agama. Beliau menjelaskan bahwa dari total 89.781 formasi yang ditetapkan tahun 2024, sebanyak 13.224 pegawai resmi dilantik sebagai PPPK Tahap II. Ia juga menyampaikan bahwa pelantikan ini menjadi tonggak penting menuju ASN Kemenag yang “cerdas dan moderat untuk transformasi kelembagaan”.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) KORPRI Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., M.H dalam sambutannya, memberikan apresiasi besar atas capaian Kementerian Agama dalam berbagai bidang, mulai dari peningkatan kualitas ASN, penghargaan dalam ajang olahraga Korpri, hingga digitalisasi pelayanan publik. “Kemenag telah menjadi contoh nyata bagi 362 ribu ASN di seluruh Indonesia dalam mengembangkan pelayanan publik yang responsif, berkarakter, dan berintegritas,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., dalam arahannya menekankan pentingnya nilai-nilai pelayanan dan tanggung jawab moral ASN Kemenag. “ASN Kementerian Agama harus menjadi teladan, memiliki kemampuan teknologi tinggi (high tech) sekaligus hati yang hangat dalam melayani (high touch). Jangan hanya menunggu masyarakat datang, tapi harus hadir menjadi solusi,” tegasnya. Ia juga mengingatkan para guru besar agar terus memperbarui diri dan tidak berhenti belajar meski telah mencapai puncak jabatan akademik.

Dalam kesempatan yang sama, UIN Sumatera Utara Medan juga merayakan capaian akademik gemilang dengan penetapan empat dosen sebagai Guru Besar/Profesor baru, yaitu:

  1. Prof. Dr. Arifinsyah, M.Ag. (Bidang Ilmu Perbandingan Agama)
  2. Prof. Dr. Sakhholid Nasution, S.Ag., M.A. (Bidang Pembelajaran Linguistik Arab)
  3. Prof. Dr. Ibnu Radwan Siddik Turnip, S.Ag., M.Ag. (Bidang Pemikiran Hukum Keluarga Islam)
  4. Prof. Dr. Sudirman Suparmin, Lc., M.A. (Bidang Ushul Fiqh Muqarin)

Rektor UIN Sumatera Utara Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., melalui sambutannya yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag., menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Senat UIN Sumatera Utara Medan Prof. Dr. Pagar, MA. dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag., yang turut memberikan dukungan dan apresiasi atas capaian civitas akademika UIN Sumatera Utara serta berpesan agar semangat pengabdian dan profesionalisme terus ditingkatkan. Saat ini, UINSU telah memiliki 64 guru besar aktif, dan diproyeksikan mencapai lebih dari 75 pada tahun 2026. “Insyaallah, dengan kerja keras dan dukungan bersama, UIN Sumatera Utara Medan menargetkan seratus guru besar sebagai bagian dari upaya menuju kampus unggul dan bereputasi internasional,” ujar Prof. Akmal.

Dalam sambutannya, Prof. Akmal juga menekankan pentingnya rasa syukur dan semangat pengabdian. Ia mengutip ayat “La’in syakartum la’azidannakum”, menegaskan bahwa rasa syukur bukan hanya pada materi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan kinerja. “Guru besar, dosen, dan pegawai harus terus meningkatkan diri agar kehidupan dan pengabdiannya semakin bermakna,” tuturnya.

Selain dua agenda besar tersebut, acara juga ditandai dengan pengukuhan Dewan KORPRI UIN Sumatera Utara Medan. Dalam arahannya, Prof. Akmal menyampaikan harapan agar KORPRI menjadi wadah kebersamaan dan pengabdian ASN di lingkungan kampus. Program pertama yang direncanakan akan dijalankan adalah “UIN Sumatera Utara Berbagi”, yakni kegiatan sosial membantu masyarakat sekitar kampus tanpa memandang latar belakang.

Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaboratif, disertai dengan doa bersama agar seluruh ASN dan civitas akademika UIN Sumatera Utara Medan dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa. Sebagaimana disampaikan Prof. Akmal, “Amanah ini harus menjadi jalan untuk terus menginspirasi, mengabdi, dan memberi kontribusi terbaik bagi kemajuan ilmu pengetahuan, bangsa, dan umat.”

Dengan semangat sinergi tiga momentum besar ini, UIN Sumatera Utara Medan menunjukkan komitmennya sebagai perguruan tinggi Islam negeri yang terus bertransformasi menuju keunggulan akademik, pelayanan publik yang berintegritas, dan pengabdian sosial yang nyata. (Humas)

Skip to content