UINSU

Oleh Prof. Dr. Mardianto, M.Pd.

Medan (UINSU)
Karakter adalah supaya anak-anak itu mengetahui berdasarkan nilai-nilai dasar agama dan mengetahui apa yang benar apa yang salah, apa yang sopan apa yang tidak sopan supaya nantinya dia bisa dipercaya dan yakin meskipun dalam keadaan tertekan dan dilematis dia tidak akan nyontek, dia tidak akan berbohong, ini baru anak-anak itu punya karakter, dan saya sebagai guru selalu melihat yang paling penting adalah karakter pada orang, bukan orang itu pandai tetapi karakternya. (Arif Rachman, 2017)

Pendidikan memang selalu mengundang pemikiran, perasaan bahkan candaan. Sampai kapanpun manusia tetap membutuhkan pendidikan, karena itu pemikiran manusia terus mengikuti bagaimana pendidikan dilakukan, perasaan manusia terus memperhatikana bagaimana pendidikan dipraktekkan. Dan dari sinilah persoalan pendidikan sebagian orang memandang sebagai masalah serius, namun sebagian lain justru sangat krusial terkait dengan kehidupan.

Prof.Arif Rachman seorang pendidik terkenal dari Indonesia, ia tidak belajar dari berbagai teori yang terkenal untuk dipraktekkan dalam pendidikan saja, tetapi menerapkan nilai-nilai keluhuran budaya bangsa adalah pilihan utama. Laboratorium masyarakat itu ada di sekolah dalam hal pendidikan, lab.school atau laboratorium sekolah milik IKIP atau Universitas Negeri Jakarta telah lama memberi ruang kepada beliau untuk membuktikan bahwa pendidikan itu harus dicontohkan.

Salah satu yang menjadi bagian penting dari ajaran yang dikembangkan oleh Arif Racman adalah pendidikan karakter. Menurut beliau bahwa; karakter adalah supaya anak-anak itu mengetahui berdasarkan nilai-nilai dasar agama dan mengetahui apa yang benar apa yang salah, apa yang sopan apa yang tidak sopan supaya nantinya dia bisa dipercaya dan yakin. Pendidikan dan pembelajaran bahkan pelatihan semua dapat dilakukan dengan jadwal yang tepat, kedisiplinan dan peraturan yang ketat diharapkan mampu memberikan bekal terhadap kemampuan di atas.

Bagian kedua yang utama justru pembuktian bagaimana pendidikan karakter adalah upaya mengatasi sitiuasi yang berbeda. Menurut Arif Rachman meskipun dalam keadaan tertekan dan dilematis dia tidak akan nyontek, dia tidak akan berbohong, ini baru anak-anak itu punya karakter. Jadi karakter anak itu memang akan terbentuk dengan sendirinya apabila diberi contoh tauladan, diberi suasana lingkungan, bahkan dikontrol perkembangan dan keadaan disekitarnya.

Sampailah pada bagian penting bagaimana menjadi guru yang baik yakni yang mampu memberikan pendidikan karakter pada anak. Menurut Arif Rachman bahwa saya sebagai guru selalu melihat yang paling penting adalah karakter pada orang, bukan orang itu pandai tetapi karakternya. Tidak dapat dipungkiri pendidikan itu interaksi diri dengan orang lain, dengan guru dengan teman sebaya, dengan orang tua, dengan anggota masyarakat. Disana ada pendidikan karakter, justru disana pula karakter itu diuji dan dijadikan standar apakah seorang anak telah memiliki karakter yang baik atau tidak.

Boleh saja kita menciptakan pilihan, dengan itu kita dapat membuat alternatif sebelum membuat keputusan tentang dimana anak kita belajar. Mau mondok di pesantren, di sekolah full day, atau sekolah biasa, tetapi yang utama adalah bagaimana kita menjadikan pendidikan karakter adalah penting.
Kita setuju “Dengan kolaborasi kita bangun negeri, lewat pendidikan kita bersinergi”. (Humas)

Skip to content