Medan (UINSU)
Univesitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan melalui Forum Perencanaan PTKIN Se-Indonesia menyelenggarakan Konsinyering Perencanaan PTKIN Se-Indonesia Tahun 2025, yang resmi dibuka pada Selasa, 25 November 2025 di Hotel Le Polonia Medan. Kegiatan ini berlangsung hingga 28 November 2025 dan menjadi forum strategis untuk memperkuat arah kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis (juknis) BOPTN di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Dalam sambutan pembukaannya, Rektor UIN Sumatera Utara Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., menyampaikan bahwa forum ini merupakan momentum penting untuk memperkuat sinergi antar PTKIN di seluruh Indonesia. Ia menegaskan bahwa perencanaan yang baik harus mampu menjawab tantangan efisiensi anggaran sekaligus mendorong peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi. “Kita harus memastikan setiap program yang direncanakan benar-benar berdampak nyata pada mutu akademik, tata kelola digital, dan akselerasi guru besar,” ujarnya.



Sementara itu, Ketua Umum Forum Perencanaan PTKIN Se-Indonesia dalam sambutannya menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah konsolidasi nasional untuk menyusun Juknis BOPTN yang lebih akuntabel dan berorientasi hasil. Ia menyoroti bahwa selama beberapa tahun terakhir, pedoman teknis BOPTN belum banyak mengalami perubahan substansial, sehingga kegiatan konsinyering ini diharapkan menghasilkan rumusan baru yang lebih adaptif terhadap kebijakan prioritas nasional.
Kegiatan konsinyering ini diikuti oleh para perencana, pejabat biro keuangan, dan akademisi dari seluruh PTKIN di Indonesia, termasuk perwakilan dari Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama. Diskusi difokuskan pada penyelarasan arah kebijakan, penguatan mekanisme monitoring dan evaluasi, serta inovasi pengelolaan dana untuk mendukung pengembangan kampus keagamaan berbasis riset dan digitalisasi.
Dalam suasana penuh semangat kolaboratif, para peserta berbagi pengalaman dan strategi pengelolaan anggaran untuk menghadapi tahun fiskal mendatang. Mereka juga membahas berbagai tantangan seperti realisasi anggaran, penyesuaian prioritas riset, hingga tata kelola kelembagaan yang efisien dan transparan.
Forum ini diharapkan mampu menghasilkan rancangan juknis BOPTN yang komprehensif dan implementatif. Sebelum diusulkan secara resmi, rancangan tersebut akan melalui uji publik internal agar seluruh masukan dapat diakomodasi. Rektor UINSU menutup sambutannya dengan ajakan agar hasil konsinyering ini menjadi panduan nasional dalam mewujudkan tata kelola PTKIN yang lebih profesional dan berdaya saing.
Konsinyering Perencanaan PTKIN Se-Indonesia Tahun 2025 di Medan bukan sekadar agenda teknis, melainkan wujud nyata semangat sinergi dan inovasi untuk membangun pendidikan tinggi Islam yang unggul, berintegritas, dan relevan dengan kebutuhan zaman. (Humas)








