Medan (UIN Sumut)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) menggelar acara penyerahan simbolis beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Utara (Pemkab Labura) di Ruang Sidang Gedung Biro Rektor UIN Sumut Jalan Willem Iskander Medan, Jumat (5/2).
Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap, MA melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr Nispul Khoiri, MA menyampaikan, dua beasiswa ini merupakan bentuk komitmen untuk membantu mahasiswa agar bisa menyelesaikan studi di UIN Sumut tanpa kendala biaya. Dijelaskannya, untuk beasiswa KIP-Kuliah, ada 410 mahasiswa yang menjadi penerima dengan mendapatkan dana Rp6.600.000 per semester hingga delapan semester. KIP-Kuliah merupakan program pemerintah terkait beasiswa pendidikan tinggi yang dulunya bernama Bidikmisi.
Untuk beasiswa dari Pemkab Labura, berjumlah 177 mahasiswa sebagai penerima dan mendapatkan biaya pendidikan Rp15.000.000 per tahun. Sejak program ini dijalankan pada 2017 dan kini masuk untuk angkatan ke VI pada 2020. Pemkab Labura salah satu pemerintah daerah yang komitmen membantu putra daerah agar mampu menyelesaikan studi tanpa kendala biaya. Beasiswa ini diterima selama empat tahun masa studi dan diterima per tahun sejumlah tersebut.
Dr Nispul menjelaskan, program beasiswa pendidikan merupakan kerja bersama, bukan hanya rektorat namun fakultas dan pihak lain termasuk pemerintah daerah dengan menyisihkan APBD untuk beasiswa pendidikan. Hal ini bertambah penting ketika masyarakat dihadapkan kesulitan dan masalah guncangan perekonomian karena pandemi Covid-19 yang dampaknya dirasakan secara menyeluruh. Tentu hal ini menambah beban orangtua terkait pembiayaan pendidikan anak.
Terkait persoalan itu, UIN Sumut mengajak pemerintah daerah untuk bersama mengembangkan beasiswa pendidikan. “UIN Sumut terus berupaya bagaimana terus mengajak dan sosialisasi kepada pemerintah kabupaten/kota untuk membantu putra dan putri daerah dalam program beasiswa pendidikan,” ujarnya.
Ia mengapresiasi program Pemkab Labura yang komitmen dengan beasiswa pendidikan. Walau berganti kepala daerah, namun dengan keinginan kuat mencerdaskan putra daerah sehingga program tersebut sudah berjalan hingga di tahun keempat. Ke depan, UIN Sumut akan menyurati pemerintah kabupaten/kota sebagai upaya jemput bola untuk beasiswa tersebut. “Kita ajak pemerintah daerah berpartisipasi, kita jemput bola. Tujuannya membantu mahasiswa yang kuliah di UIN Sumut dan kita lakukan bersama. Menyisihkan sebagian dari APBD yang diperuntukkan beasiswa tapi belum kita ajak dan akan kita ingatkan,” tandasnya.
Kepada mahasiswa penerima beasiswa, Dr Nispul berpesan agar menggunakan beasiswa dengan sebaik-baiknya dan untuk kepentingan studi agar bisa selesai dengan baik dan tepat waktu. Pajak yang dibayarkan orangtua, kini dikembalikan kepada anak mereka dalam bentuk beasiswa pendidikan. “Kabari orangtua kalian atas beasiswa ini, manfaatkan dengan baik dan syukuri nikmat ini. Ini juga upaya pemerintah daerah untuk menjadikan masyarakatnya terpelajar,” tandasnya.
Dijelaskannya, selain dua beasiswa tersebut, ada banyak layanan beasiswa pendidikan yang bisa diakses mahasiswa seperti UPZ UIN Sumut, dari berbagai perusahaan dan lainnya. Untuk itu, di masa sulit karena pandemi ini, agar mengutamakan prinsip kebersamaan dan keadilan. Artinya berikan kesempatan kepada mahasiswa yang belum menerima beasiswa agar lebih adil dan merata. Ia mengajak, mahasiswa penerima beasiswa membentuk komunitas untuk pembinaan dan peningkatan mutu kampus dan terpenting agar mahasiswa menyelesaikan studi dengan baik.
Hadir dalam penyerahan beasiswa tersebut para kepala biro, para dekan dan wakil dekan, para kepala-kepala lembaga, Bupati Pemkab Labura dan jajaran serta para perwakilan mahasiswa penerima beasiswa. Bentuk komitmen kerja sama, juga dirangkai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) terkait beasiswa pendidikan antara Pemkab Labura dan UIN Sumut.(humas)