Medan (UIN Sumut)
Faktor kemajuan dan kualitas suatu perguruan tinggi salah satunya dapat ditentukan oleh jumlah doktor dan guru besar. Untuk itu diperlukan program dan terobosan agar jumlah guru besar di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) semakin meningkat dengan proses akademik yang baik.
Demikian disampaikan Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap, MA dalam arahan dan bimbingannya pada acara pelantikan dan pengukuhan Academic Writing Center UIN Sumut di lapangan badminton Gedung Biro Rektor UIN Sumut Jalan Willem Iskander Medan, Rabu (14/4). “Agar lembaga ini dapat berfungsi sebaik-baiknya. Salah satu faktor yang menentukan kualitas UIN Sumut adalah jumlah guru besar dan doktor. Saat ini, jumlah guru besar kita amatlah kurang, padahal hal itu menjadi kunci maju atau tidaknya universitas ini,” ujarnya.
Lembaga yang dikukuhkan tersebut dimaksudkan untuk mampu mendorong jumlah guru besar yang berkedudukan di kampus Islam negeri tersebut. Untuk dosen dengan strata doktor memang terus berkembang namun dirasa belum cukup signifikan. Oleh karenanya, rektor berharap, lembaga tersebut dapat mendorong hingga mengatur upaya, proses dan perkembangan guru besar di UIN Sumut.
Selain itu, Prof Syahrin meminta agar Academic Writing Corner bisa memetakan berbagai terkait guru besar di kampus. Di antaranya terkait pemetaan proses, tahapan dan mekanisme peraihan gelar guru besar, potensi jumlah dosen yang bisa menjadi guru besar, rentang waktu yang diperlukan dan yang sudah dilalui dosen yang ingin meraih guru besar dan lain sebagainya.
Rektor juga mengarahkan, agar dosen yang berpotensi menjadi guru besar melakukan berbagai penguatan di antaranya melakukan pembimbingan untuk tesis dan disertasi, penerbitan jurnal-jurnal ilmiah di lembaga jurnal internasional seperti Scopus dan lainnya. Dengan lembaga tersebut, agar membantu proses pencapaian guru besar lebih cepat dan terarah.
Bahkan, Prof Syahrin menawarkan, bila perlu dibuat ketentuan seperti perguruan tinggi lain, bagi calon guru besar yang berhasil menerbitkan jurnal di Scopus agar dana atau biaya yang dikeluarkan dosen agar diganti sepenuhnya atau sebagian sesuai ketentuan yang disepakati nantinya. Termasuk rencana untuk mengundang guru besar UIN Sumut yang sudah pensiun menjadi guru besar luar biasa. Hal itu tentu sebagai upaya mendorong lahirnya guru besar baru. “Semoga tugas ini dapat diemban dengan baik, untuk mewujudkan peningkatan guru besar di UIN Sumut,” tukasnya.
Menjalankan tugas dan tanggung jawab kelembagaan, Prof Syahrin menyampaikan hadis yang bermakna, siapa yang membantu orang lain untuk lepas dari kesulitannya di bumi, maka niscaya Allah akan membantunya untuk lepas pada kesulitan di akhirat. Hal itu agar menjadi landasan dalam pergerakan lembaga tersebut dan bekerja dengan keikhlasan untuk bertugas membantu peraihan doktor dan guru besar atau profesor bagi orang lain.
Lembaga tersebut agar fokus pada konsultasi penulisan dan penerbitan karya tulis ilmiah karena secara umum, kesulitan meraih guru besar adalah pada menerbitkan karya ilmiah di lembaga jurnal berkelas internasional seperti Scopus. “Kita berharap, dengan pengetahuan dan pemahaman, dapat mendorong agar dosen menjadi guru besar atau profesor dengan usaha akademik,” pungkasnya.
Prosesi pelantikan dan pengukuhan lembaga tersebut berjalan dengan lancar dam khidmat. Turut hadir pada wakil rektor, kepala biro, para dekan, direktur pascasarjana, para wakil dekan, kepala-kepala lembaga di lingkungan UIN Sumut, pimpinan lembaga penjamin mutu dan pimpinan lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.(humas)