UINSU

MEDAN (UINSU)

Prof Dr Syahrin Harahap, MA, Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) yang juga Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah IX Sumut, menegaskan pihaknya ingin keberadaan PTKIS/STAIS tidak lagi dianggap sebelah mata.

“Eksitensi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) dan atau Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta (STAIS) di Sumatera Utara membutuhkan pembinaan manajemen dan pengelolaan yang ekstra. Sehingga memenuhi standar nasional penyelenggaraan pendidikan tinggi,” kata Prof Syahrin, Senin (3/5/2021).

Menurutnya, ada aspek tertentu yang belum memenuhi persyaratan dari kualifikasi standar itu. Peningkatan kualifikasi tenaga pengajar, dengan mendorong lahir banyak doktor dan muncul guru besar dari PTKIS. “Kalau doktor dan profesor belum memadai, maka hasilnya tidak memadai. Dan itu menjadi urusan Kopertais. Kita harus akui, guru besar sangat sedikit,” ujarnya.

Karena di saat pihaknya tengah menggenjot jumlah profesor di UINSU, tentu sekaligus juga menggenjot jumlah profesor di PTKIS. Apa yang dikerjakan UINSU ditularkan lewat Kopertais kepada PTKIS.

Kemudian soal sarana prasarana, juga harus memenuhi standard minimal dari kebutuhan penyelenggaraan pendidikan. Kata Prof Syahrin, PTKIS harus menyelenggarakan kerjasama dengan pemerintah daerah kab/kota. Kopertais akan mendorong dan mendukung upaya itu. Pemda kata dia, tidak bisa menghindar, karena anak-anak warganya akan sekolah di sana.

“Setelah belajar mereka akan mengabdi di daerahnya. Maka kemajuan PTKIS juga akan berdampak pada pembangunan daerah. Kita harapkan pemda, termasuk DPRD dapat mengalokasikan dana secara rutin pada lembaga pendidikan tinggi di daerahnya terutama Islam karena itu menyangkut ketahanan bangsa dari sisi mental spiritual,” terangnya.

Wakil Rektor II UINSU Hasnah Nasution, menambahkan, Rektor UINSU sebagai Koordinator Kopertais IX memang menginginkan agar PTKIS tidak lagi dianggap sebelah mata. Keberadaannya, akan didukung penuh oleh Kopertais. “Misalnya, pengelolaan keuangan PTKIS juga menjadi perhatian UINSU. Di sisi lain, UINSU juga berharap PTKIS dapat saling mendukung bukan sebaliknya,” bebernya.

Sertifikasi Dosen jadi Temuan

Wakil Koordinator Kopertais Wilayah IX Sumut, Muhammad Aswin, menambahkan saat ini ada sekitar 45 PTKIS/STAIS di bawah koordinasi pihaknya. Diakui Aswin, apa yang terjadi selama ini membutuhkan penanganan yang gradual.

“Misalnya soal stigma pendekatan pamrih (pemberian). Itu harus diubah, kami akan bagi tugas untuk pembinaan tersebut,” katanya.

Disebutkan Aswin, PTKIS/STAIS saat ini diminta untuk punya basis data yang baik dalam jumlah dosen, keuangan dan jurnal terakreditasi. Sehingga itu akan memudahkan untuk memetakan persoalan dan penyelesaiannya.

Satu masalah yang ditemukan, adalah soal sertifikasi dosen. Kata dia, Kopertais sampai dimintai keterangan oleh BPKP karena ada temuan soal berkas sertifikasi dosen yang tidak lengkap.

“Artinya selama ini diloloskan saja, meski kurang berkas. Sudah kita perbaiki dan lengkapi dan sudah selesai. Jadi ke depan, kita terus berikan pemahaman juga, bahwa pendekatan pamrih itu jangan lagi dilakukan. Sebab hanya membuat masalah dan memperlambat kemajuan PTKIS/STAIS itu sendiri,” pungkasnya. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content