MEDAN (UINSU) – Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Dr Syahrin Harahap, MA, meminta pendidikan profesi guru (PPG) melahirkan tenaga pendidik yang lebih cerdas, berintegritas, bertanggungjawab, dan menarik bagi peserta didik.
“PPG ini harus menjadikan kita berkualitas, berintegritas sebagai bentuk ikut serta pencerdasan kehidupan bangsa,” kata Syahrin saat membuka Refreshment Dosen Pola Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan 2021 di Garuda Plaza Hotel, Minggu (6/6/2021).
Dalam kesempatan itu hadir 128 dosen PPG, dan 320 guru madrasah dan guru PAI se Indonesia, peserta PPG yang hadir secara daring. Syahrin berharap setelah PPG ini, tenaga pendidik mampu menyampaikan pelajaran dengan hati nurani dan keikhlasan. Dengan begitu, ilmu akan menyentuh dan masuk ke hati para pembelajar. Kepada guru para peserta dan pengelola PPG dia meminta untuk ikuti proses ini dengan baik.
“Bantu UINSU menjadi pelaksana PPG yang lebih baik. PPG di UINSU diharapkan defenitif, punya standarisasi untuk melakukan pengawalan para guru seara terus-menerus. Setelah luring PPG UINSU kami rencanakan akan dipusatkan kampus UINSU Tebing Tinggi,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Syahrin kembali menegaskan, bahwa integrasi ilmu merupakan salah satu upaya untuk mengakhiri sekularisme pendidikan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara karena buah dari kolonialisme di masa lalu.
“Dengan integrasi ilmu atau di UINSU kita sebut Wahdatul Ulum, maka tidak akan ada lagi dikotomi umum dan agama. Guru bidang keagamaan berhak bicara bidang umum, begitu juga sebaliknya. Kita menyebutnya Islamic Science dan Islamic Studies,” ujarnya.
Terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UINSU, Dr Mardianto, mengatakan, pihaknya menjadi salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk melaksanakan sertifikasi guru dari pemerintah.
“Ini amanah yang diberikan kepada kita sesuai dengan kuota jumlah guru. Kami siapkan dosen-dosen untuk memberi bimbingan dan pendampingan untuk kegiatan pendidikan dan latihan profesi guru,” bebernya didampingi Wakil Dekan I Prof Dr Didik Santoso dan Wakil Dekan II Dr Mara Samin Lubis, M.Ed.
Terkait arahan Rektor UINSU, Mardianto menegaskan, bahwa Prof Syahrin telah membuka wawasan bahwa pendidikan secara umum itu sangat penting dan menjadi pendidik adalah bagian dari ibadah, tugas kenegaraan, tugas kemanusiaan. “Itu sangat bagus memotivasi dosen, dan kepada guru-guru yang se Indonesia yang hadir,” pungkasnya. (Humas)