Parapat, (UIN SU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Syahrin Harahap, MA menegaskan, dalam pengembangan dan kemajuan kampus perlu menjalankan sembilan strategi pengembangan dan menjalankan tiga transformasi yang dicanangkan Kementerian Agama (Kemenag) RI khususnya dalam meningkatkan tata kelola UIN SU sebagai kampus dengan status Badan Layanan Umum (BLU).
Demikian disampaikannya dalam arahan dan bimbingan pada pembukaan Rapat Kerja (Raker) UIN SU 2022 di Hotel Niagara, Parapat, Sumut yang digelar pada 29-31 Maret 2022. Tiga transformasi yang dicanangkan kementerian harus diterapkan dalam tata kelola kampus yakni transformasi institusi, transformasi digital dan transformasi internasional.
Sedangkan sembilan strategi yang harus dijalankan untuk meningkatkan kinerja dan tata kelola BLU yakni pertama peningkatan kualitas akademik dan akreditasi, kedua peningkatan efektivitas penetapan integrasi keilmuan atau wahdatul ulum, ketiga peningkatan kualitas manajemen SDM dan tata kelola BLU, keempat pembentukan zona integritas (ZI), kelima peningkatan kualitas mahasiswa dan kemahasiswaan.
“Lalu keenam peningkatan kualitas organisasi dan peran alumni, tujuh peningkatan efektivitas kerja sama dengan lembaga pemerintahan dan non pemerintahan, delapan peningkatan daya jangkau bisnis BLU dan sembilan penguatan pusat-pusat studi. Hal itu untuk kemajuan pengelolaan kampus. Ada peninggalan atau legacy positif kita ketika berbuat untuk UIN SU,” urai Prof Syahrin.
Strategi dimaksud tersebut, lanjutnya, untuk menjawab berbagai tantangan. Di antaranya terkait dengan penerapan gagasan integrasi ilmu di tengah visi sekularistik, tantangan untuk menciptakan model-model pembelajaran baru karena para era new normal ini, tidak bisa menjalankan cara-cara lama dalam pembelajaran. “Jadi memang ada tuntutan untuk membuat model pembelajaran baru. Cara-cara lama tidak mungkin diterapkan dan tidak menarik,” ujarnya.
Tantangan lain yakni menyiapkan spesialisasi atau kekhasan-kekhasan di UIN SU juga terkait manajemen BLU yang harus mampu mengelola keuangan lebih besar dengan tata kelola yang baik. “Kita harus work all out dalam memperbaiki tata kelola. Perlu penjadwalan kegiatan dan harus punya akuntabilitas,” tandasnya.
Ia menjelaskan, termasuk dalam peningkatan kualitas SDM dan pembinaan SDM yang kini sudah direformasi dan harus fokus. Juga dalam peningkatan kualitas alumni dengan gagasan dan kompetensi serta idealisme yang mampu menghasilkan outcome. UIN SU, menurut rektor, harus mampu menjadi kampus yang fokus dalam aspek tertentu. Apakah arah pengembangan sebagai kampus pendidikan dan pembelajaran, riset atau pengabdian masyarakat. Ia mengharapkan, raker di tempat yang megah ini betul-betul bisa menghasilkan sesuatu untuk UIN SU.
Capaian UIN SU
Prof Syahrin lalu menerangkan soal pencapaian UIN SU yang kini semakin baik dan dinilai membanggakan. Di antaranya terkait serapan angaran yang cukup baik, akreditasi mulai bergerak dan lainnya. Prof Syahrin menyampaikan bahwa capaian itu merupakan hasil kerja semua bukan hanya peran rektor, para wakil rektor dan kepala biro. “Atas nama pimpinan, kami berterima kasih kepada bapak dan ibu atas terlaksanakannya visi misi UIN SU sehingga kita bisa melangkah lebih maju di masa akan datang,” katanya.
Ia juga membahas, kondisi kampus yang kini dengan enam fasilitas lokasi kampus di berbagai kota, peringkat UIN SU dari berbagai lembaga lokal mau pun internasional yang kini dinilai dengan peminatan yang terus naik. Termasuk dengan sembilan unit usaha bisnis yang dikelola kampus BLU tersebut. Terlebih, UIN SU, kata rektor, akan turut serta dalam pengelolaan sertifikasi halal setelah dipindah dari MUI ke perguruan tinggi Islam.
Mendata aset UIN SU, yang secara kasar dihitung mencapai Rp3 triliun namun dalam pembukaan masih terdaftar senilai Rp1,7 triliun. Hal itu yang diharapkan rektor dapat ditangani melalui rapat kerja tersebut. Kendati demikian ia optimis UIN SU terus menjadi kampus yang besar dan dibanggakan. “UIN SU merupakan aset terbesar umat Islam di Sumut,” tandasnya.
Wakil Rektor Bidang AUPK, Dr Hasnah Nasution, MA yang juga selaku ketua panitia raker menyampaikan, rapat kerja mengambil tema ‘Kerja berbasis akreditas dan perbaikan tata kelola BLU untuk UIN SU kita yang unggul’ ini dimaksudkan agar para pejabat kampus mengambil momentum awal untuk perbaikan dan peningkatan tata kelola BLU, peningkatan kinerja dan integritas seluruh pimpinan di lingkungan kampus. Tentu untuk mencapai UIN SU yang lebih unggul.
Raker, sambungnya, diikuti 131 peserta yakni para wakil rektor, para dekan, wakil dekan, para kepala biro, ketua-ketua lembaga dan pusat, senat universitas, PPK dan unsur lain. Dr Hasnah menyampaikan, diharapkan pada semester pertama nanti bisa menyerap 75 persen anggaran. Prestasi didapati dalam penyerapan anggaran BLU yakni pada 2020 serapan anggaran 86 persen dan pada 2021 naik menjadi 92 persen.
“Mudah-mudahan pada 2022 ini serapan anggaran kita mencapai 100 persen. Kita harapkan, tidak ada lagi anggaran yang tidak terserap. Raker ini untuk mengevaluasi tahun lalu, sehingga kita bisa laksanakan dan atasi berbagai kendala sehingga serapan anggaran bisa maksimal. Kita berharap, pada 2023 tidak ada lagi revisi angaran,” tandasnya. (Humas)