UINSU

Medan (UIN SU)
Materi soal ujian pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Tinggi Negeri (UM PTKIN) 2022 tentang moderasi beragama dan wawasan kebangsaan dinilai penting dan menarik, hal itu semacam jaminan untuk menghasilkan calon mahasiswa yang beragama dengan jalan tengah (wasathiyah) dan paham nilai kebangsaan.

Demikian disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dalam arahan dan bimbingannya pada giat monitoring SSE UM-UMPTKIN 2022 yang disiarkan secara virtual di Kampus IV Tuntungan UIN SU, Medan, Selasa (14/6). “Menarik dan penting, ada soal moderasi beragama dan wawasan kebangsaan. Ini semacam jaminan calon mahasiswa kita nanti lebih paham beragama jalan tengah dan punya rasa kebangsaan. Walau hal itu bukan satu-satunya,” ujar menteri.

Ia menilai, inovasi teknologi dan komunikasi yang dipakai dalam seleksi patut diapresiasi dan terus berkembang. Sistem PMB yang digelar daring sehubungan karena pandemi, namun peluang dan kemajuan sistem seleksi daring itu menurutnya tidak mungkin dikembalikan manual, tapi harus ditingkatkan ke depan. Ikhtiar ini menjadikan peserta lebih mudah dan punya kesempatan sama untuk belajar di PTKIN yang sekarang menjadi favorit masyarakat dibanding perguruan tinggi lain.

Menag mengarahkan, ke depan PTKIN jangan lagi sebagai pilihan alternatif namun menjadi pilihan utama atau destinasi masyarakat melanjutkan pendidikan tinggi. Hal itu mengingat, pendaftar PTKIN 40 persen dari lulusan SMA dan SMK, angka ini agar ditingkatkan. Sementara pendaftar dari lulusan madrasah dan pesantren masih mendominasi dengan 60 persen.

Dirjen Pendis Kemenag, Prof Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan, SSE untuk menjaring talenta terbaik menjadi bagian dari keluarga besar PTKIN Indonesia. Pendidikan, katanya, mengawal peradaban. Usaha dengan SSE membangun sistem evaluasi terbaik untuk menguji aktivitas akademik, kejujuran dan kecurangan tidak boleh terjadi dengan sistem yang diterapkan sejak tiga tahun ini. Ditambah muatan moderasi beragama dan kebangsaan sebagai luaran dan capaian kualitas mahasiswa.

Ketua Panitia Nasional SPAN UM-PTKIN 2022 Prof Imam Taufiq menyampaikan, seleksi digelar efektif memanfaatkan teknologi informasi dan peserta menjalankan ujian dari lokasi masing-masing dengan pengawasan panitia secara daring dan pemantauan yang baik seperti monitor, rekaman suara dan lainnya untuk pencegahan kecurangan ujian  sehingga ujian berjalan objektif. Berbagai inovasi disajikan di antaranya desain aplikasi, aktivasi peserta, tampilan soal dengan waktu dan fitur khusus, perekaman audio dan lainnya.

Tahun ini, pendaftar UM PTKIN cukup drastis yakni sekitar 142 ribu orang seluruh Indonesia dengan pilihan 1.226 program studi di 58 PTKIN di seluruh Indonesia dan satu PTN. Dari jumlah itu, sekitar 90,1 persennya memilih kelompok ujian IPS dan 8,1 persen kelompok ujian IPA. Hal ini menjadikan kelompok ilmu sosial masih mendominasi. Hari pertama SSE, tingkat kehadiran peserta 95 persen. Ia apresiasi kementerian, seluruh rektor, panitia pusat dan lokal, kesekretariatan, keuangan dan unsur lain yang mendukung lancarnya SSE UM-PTKIN.

Rektor UIN SU Prof Dr Syahrin Harahap, MA menyampaikan, terima kasih atas dipilihnya UIN SU sebagai lokasi monitoring SSE UM-PTKIN tersebut. Terjadi lonjakan peminat UIN SU, pada jalur SPAN pendaftar sekitar 5.400 namun diterima hanya 1.542. jalur UM-PTKIN peminat sekitar 10 ribu namun daya tampung hanya 2.016 mahasiswa baru. Jalur mandiri peminat diprediksi 8.000 menjadikan jumlah peminat UIN SU sekitar 22 ribu namun daya tampung masih sekitar 7.000 mahasiswa baru tiap tahun.

Rektor menjelaskan, materi ujian meliputi tes potensi akademik, kemampuan bahasa, kemampuan keislaman dan moderasi beragama, baca tulis Alquran dan kemampuan ilmu alam dan sosial. Beberapa prodi terfavorit jalur ini yakni prodi pendidikan agama Islam, perbankan syariah, pendidikan guru madrasah ibtidaiyah dan ekonomi Islam. Pengumuman jalur ini pada 30 Juni mendatang.

Hadir dalam pertemuan itu, para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, para kepala-kepala lembaga, senat universitas, staf ahli Menag, panitia nasional SPAN UM-PTKIN, pimpinan MUI dan lainnya. Acara juga digelar virtual diikuti pimpinan PTKIN se-Indonesia, acara dilanjutkan dengan seminar moderasi beragama.(humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content