Tuntungan (UIN SU)
Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas berharap, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tidak hanya sekedar menjadi alternatif bagi pelajar, namun sebagai destinasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia.
“Saya mendengar dari pemaparan tadi, dari peserta yang mendaftar, hanya 40 persen berasal dari SMA yang mengikuti UM-PTKIN. Sisanya dari madrasah, aliyah dan pesantren. Jadi saya melihat PTKIN ini masih menjadi alternatif bukan destinasi. Kedepan, saya berharap lulusan SMA yang ikut PTKIN 80 persen. Dan asumsi saya akan menjadi destinasi bagi anak-anak kita melanjutkan pendidikannya,” ujar Menang RI, Yaqut Cholil Qoumas secara daring (dalam jaringan) dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Selasa (14/6/2022), pada pembukaan penyelenggaraan UM-PTKIN dilaksanakan secara bersamaan oleh 58 PTKIN dan satu PTN mulai dari UIN, IAIN, dan STAIN di seluruh Indonesia serentak mulai 14-17 Juni 2022 mendatang.
Hadir pada pertemuan secara online tersebut, Dirjen Pendidikan Islam Depag RI. Sementara dari kampus IV UIN Sumut hadir Ketua Panitia Pelaksana UM-PTKIN yang juga Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufik, Tenaga Ahli Menteri Agama Hasan Basri Sagalaa, Prof Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap MA, civitas akademika UIN Sumut, Kakanwil Kemenag Sumut Abd. Amri Siregar, MUI Sumut dan seluruh rektor UIN, IAIN dan STAIN se-Indonesia.
Menag mendukung moderasi beragama dan kebangsaan menjadi bahan ujian karena hal itu sangat menarik dan penting menjadi jaminan bahwa calon mahasiswa akan lebih memahami beragama jalan tengah dan memahami wawasan kebangsaan.
“Saya juga mengapresiasi panitia yang membuat inovasi teknologi mengidentifikasi suara-suara dalam pelaksanaan UM-PTKIN, agar tidak terjadi kecurangan,” katanya.
Sebab, lanjutnya, kemajuan teknologi tidak bisa menolak dan berjalan mundur serta harus tetap melakukan sesuai sistem dan tingkatkan kemampuan.
“Hal ini memberikan jalan yang mudah bagi calon mahasiswa dan memiliki kesempatan yang sama untuk masuk PTKIN, sehingga kedepan PTKIN menjadi favorit dari perguruan tinggi lainnya,” ungkapnya.
Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufik yang juga Ketua Panitia Pelaksana UM-PTKIN se-Indonesia menjelaskan bahwa kegiatan Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SSE UM-PTKIN) dilakukan secara online dari rumah masing-masing peserta dengan pengawasan dari panitia.
“Pengawas itu kita lakukan dengan inovasi dari sebelumnya. Tahun ini desain aplikasi yang modern dan aktivitasi oleh peserta, tampilan soal dan durasi yang khusus, edit foto, record audio, aplikasi satu unsur bisa memberikan teguran dua kali dan otomatis diskualifikasi,” jelasnya seraya menyebutkan sebelum pelaksanaan UM-PTKIN sudah dilakukan uji coba dan tidak ada kendala yang dihadapi.
Katanya, peminat yang mendaftar sebanyak 142.716 orang, sementara daya tampung seluruh Indonesia hanya 75.663 orang.
Sementara itu Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap MA menyebutkan, jumlah kuota tahun ini sebanyak 6.006 untuk 5 jalur dengan rincian Jalur UM-PTKIN : 2.016 orang untuk 31 Prodi , jalur SNMPTN : 612 orang (telah diumumkan). Jumlah yang dinyatakan lulus dan melakukan pendaftar ulang sebanyak 501 orang, jalur SPAN PTKIN : 1.542 orang (telah diumumkan) Jumlah yang dinyatakan lulus dan melakukan pendaftar ulang sebanyak 1.195 orang, jalur UTBK SBMPTN : 796 orang sedang menunggu hasil pengumuman pada tanggal 23 Juni 2022 dan jalur UM Mandiri: 1.040 orang, masih menunggu jadwal yang akan dilaksanakan pada Juni – Agustus 2022.
Sedangkan peminat teratas jalur UM- PTKIN adalah Pendidikan Agama Islam, Perbankan Syariah , Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Ekonomi Islam dan Akuntansi Syariah. Sedangkan untuk Kelulusan UM-PTKIN akan diumumkan pada 30 Juni 2022.
“Peminat masuk UIN SU melalui UM-PTKIN semakin bertambah, dimana tahun lalu 10.600 menjadi 16.000 orang. Dan untuk tingkat lokal seperti biasanya kita akan menerima pendaftaran sekitar 8.000 orang dan tahun ini kita akan mendapat peminat sebanyak 22.000 orang,” kata Rektor.
Seminar dan Tokoh Moderasi Beragama
Pada kesempatan itu, dilaksanakan seminar nasional tentang moderasi beragama di kampus IV UIN Sumut, Tuntungan. Seminar tersebut menghadirkan pembicara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Prof dr Uli Kozok.
Saat itu, Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap MA memberikan penghargaan kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi sebagai tokoh moderasi umat beragama Sumatera Utara serta launching logo baru UIN Sumut.
Usai itu, rombongan Ketua Panitia Pelaksana UM-PTKIN yang juga Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufik, Tenaga Ahli Menteri Agama Hasan Basri Sagala, Prof Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap MA, civitas akademika UIN Sumut, meninjau pelaksanaan UM-PTKIN di kampus IV UIN Sumut. (humas)