Medan, (UIN SU)
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan, Dr H Nispul Khoiri, M.Ag menyampaikan, perhelatan Pekan Seni dan Olahraga I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (Pesona I PTKN) 2022 tidak hanya sebatas membangun dan memperkuat silaturahmi antara PTKIN dan PTKN dalam semangat spirit of harmony, tapi juga mendorong dan mengangkat potensi nonakademik mahasiswa termasuk UIN Sumatera Utara. Pada perhelatan akbar Pesona I, Kontingen UIN SU tampil tidak mengecewakan dan membawa sejumlah prestasi.
Demikian disampaikan Dr Nispul yang juga Pimpinan Kontingen UIN SU pada Pesona I PTKN 2022 yang resmi ditutup, Jumat (12/8) malam di UIN Sunan Gunung Djati, Kota Bandung, Jabar. Terpenting, giat tersebut sebagai ruang mengangkat potensi mahasiswa PTKN di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Pesona, jelasnya, merupakan proses eksplorasi, mengangkat dan sekaligus uji talenta potensi seni dan olahraga yang dimiliki mahasiswa PTKIN dan PTKN. “Proses pemberhasilan itu sangat didukung sekali anggaran besar. Bicara olahraga dan seni bicara biaya besar karena terkait dengan sarana prasarana pendukung dan lainnya untuk itu. Selain pembiayaan juga rekrutmen yang terukur, pembinaan yang baik, semangat tinggi, perhatian dan motivasi pimpinan serta dukungan seluruh civitas akademik. Semua unsur ini mutlak menjadi indikator penting kebutuhan dari sebuah keberhasilan kompetisi,” urainya.
Dari gelaran tersebut, UIN SU jelas memiliii potensi besar terhadap prestasi nonakademik dalam bidang olahraga dan seni. Dengan jumlah mahasiswa sekitar 36 ribu tentu masih terdapat peluang dan potensi untuk dikembangkan dalam berbagai bidang. “Karena itu, UIN SU tidak saja mendorong prestasi akademik, tetapi juga sudah saatnya mendorong prestasi nonakademik secara maksimal dan sistemik. Segala potensi dalam talenta-talenta seni dan olahraga yang dimiliki mahasiswa harus diangkat, didorong, dibina sehingga melahirkan atlet-atlet berhasil baik pada ajang nasional maupun internasional,” ujarnya.
Ke depan, ia komitmen untuk memperhatikan potensi dan talenta terbaik yang ditelusuri sejak tingkat madrasah aliyah atau SMA sederajat untuk diajak menjadi bagian dari UIN SU. Sejauh ini, sosialisasi sudah dilakukan terlebih untuk mengenalkan kampus Islam tersebut dan mengajak pelajar menempuh pendidikan di lembaga tersebut. Namun, menurut Dr Nispul perlu ditambah pendekatan, yakni tidak saja sebatas sosialisasi tetapi juga pencarian talenta siswa berprestasi untuk ditawarkan masuk ke UIN SU dengan pemberian beasiswa sebagaimana telah dilakukan oleh PTKI lainnya. “Maka pembinaan selanjutnya bisa lebih terarah,” paparnya.
Pimpinan UIN SU, jelasnya, memberikan ruang kepada atlet mahasiswa untuk melihat, merekam dan menjajal kemampuan pada ajang Pesona. Sebanyak 66 mahasiswa yang berkompetisi pada berbagai cabang olahraga dan kesenian, hal itu setelah proses rekrutmen dan pembinaan oleh panitia yang ditunjuk UIN SU diketuai oleh Prof Dr Abdurrahman dan tim yang bekerja maksimal beberapa bulan ini. Artinya, kampus memberikan ruang dalam hal peraihan prestasi nonakademik walau berimplikasi pada peningkatan pembiayaan.
“Alhamdulillah kontingen UIN SU tidak mengecewakan dan dapat meraih satu emas, satu perak dan satu perunggu. Yakni emas pada MTQ dan perak pada cabang menghapal Alquran (30 juz-10 juz) serta dua harapan satu pada cabang olahraga, dari 23 cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan. Dengan kata lain target minimal tercapai meski target maksimal diharapkan empat emas,” ungkapnya.
UIN SU juga merasa terhormat dan bangga, saat juara satu cabang MTQ putri yakni Rini Juni Arni, mahasiswa FITK UIN SU Medan yang didaulat sebagai pembaca Alquran pada penutupan Pesona I di UIN SGD Bandung, Jumat (12/8) malam. Kendati perhelatan selesai, Dr Nispul menyadari, karena dampak pandemi menyebabkan persiapan kontingen kurang maksimal. Dari proses rekrutmen hingga pembinaan.
Namun, selesainya Pesona perdana ini diharap sebagai wahana membangun semangat baru, membangun cita-cita besar untuk keberhasilan masa depan. “Saya selalu mengatakan tidak ada kekalahan dalam sebuah kompetisi seperti Pesona ini, namun kita membutuhkan belajar banyak, mengevaluasi segala hal, sehingga ke depan akan berhasil lebih baik lagi. Atas nama pimpinan kontingen UINSU, saya mengucapkan terima kasih kepada pak Rektor Prof Dr Syahrin Harahap, MA atas dukungan dan motivasinya. Terima kasih dan apresiasi kepada para wakil dekan III, panitia dan official kontingen yang bekerja keras,” tandasnya.
Termasuk terima kasih kepada Humas UIN SU dan segenap sivitas kampus yang memberikan dukungan untuk kontingen UIN SU pada ajang dua tahunan tersebut. Apresiasi dan ucapan terima kasih serta rasa bangga kepada para mahasiswa yang menjadi anggota kontingen dan utusan UIN SU pada Pesona I. Kekurangan diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk lebih baik ke depan.
Diketahui, Pesona I PTKN 2022 digelar pada 8-13 Agustus di UIN SGD Bandung dan ditutup Jumat (12/8) malam oleh Wakil Menteri Dr H Zainut Tauhid Saa’di, MSi. Turut hadir Wakil Ketua Komisi VIII Bapak Ace Hasan Syadzily, Dirjen Pendis Prof Dr Ali Ramdani, Derektur Pendis Prof Suyitno, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan seluruh rektor, wakil rektor/waket III PTKN se Indonesia. Sebelumnya, pembukaan dibuka Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qaumas. Pesona I dijuarai tuan rumah yakni UIN SGD Bandung. Pesona diikuti 62 kampus terdiri dari 48 PTKIN dan empat PTKN di lingkungan Kemenag.