Medan, (UIN SU)
Sebanyak 5.803 mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan tahun ajaran 2022/2023 mendeklarasikan diri sebagai relawan moderasi beragama sebagai upaya pencegahan radikalisme, sikap intoleran dan gerakan tangkal terorisme.
Deklarasi itu diikrarkan dengan lantang dan tegas oleh ribuan mahasiswa baru pada rangkaian acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN SU 2022 di Kampus IV Tuntungan, Medan, Selasa (30/8). Mahasiswa baru pemimpin deklarasi menegaskan butir-butir ikrar tersebut, yakni pertama siap menjadi relawan moderasi beragama. Kedua menolak faham radikalisme.
Kemudian, ketiga menolak sikap intoleransi, keempat menolak aksi terorisme dan kelima siap mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Deklarasi ini sebagai bentuk sikap mahasiswa dan UIN SU dalam mencegah segala potensi radikalisme dan intoleransi.
Ketua PBAK 2022 Dr Nispur Khoiri, MAg yang juga Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan menyampaikan, deklarasi relawan ini juga dimaksudkan menangkis paham radikalisme khususnya di kalangan mahasiswa. PBAK secara luring ini digelar setelah dua tahun sebelumnya dilaksanakan daring karena pandemi. Ia sampaikan selamat datang kepada mahasiswa baru yang beruntung menjadi bagian dari kampus Islam negeri terbesar di Sumut. Ia mengatakan, belasan ribu calon mahasiswa yang mendaftar, namun hanya 5.803 mahasiswa yang memenuhi daya tampung.
Dr Nispul menjelaskan, PBAK ini digelar dua hari. Sehari digelar di tingkat universitas dengan berbagai kegiatan di antaranya kuliah umum Kepala BNPT dan orientasi budaya akademik dan kehidupan kampus serta pengenalan organisasi kemahasiswaan internal. Hari kedua, pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan dilaksanakan di tingkat fakultas. Sebagai bentuk sikap perlawanan terhadap radikalisme, acara dirangkai dengan penandatanganan kain putih sebagai simbol tolak paham-paham yang bertentangan dengan nilai keislaman dan budaya lokal.
Rektor UIN SU Prof Dr Syahrin Harahap, MA dalam sambutan menyampaikan, komitmen kepada orangtua untuk mendidik anak-anak mereka selama delapan hingga 12 semester untuk menjadi insan ulul albab dan kader bangsa di masa akan datang. Kepada ribuan mahasiswa, rektor mengenalkan profil kampus yang kini memilki enam lokasi kampus dan berbagai peraihan positif kampus.
Prof Syahrin menegaskan, dengan gagasan integrasi keilmuan atau wahdatul ‘ulum tidak mengenal pemisahan secara dikotomi tentang ilmu agama dan ilmu umum. Namun digabungkan dan satu karena gurunya ialah satu yakni Allah SWT yang diteruskan kepada para rasul dan sahabat. Ia mengarahkan, jika selesai studi di UIN SU tidak hanya menjadi sarjana sains dan lainnya tapi juga menjadi ‘alim dalam penerapan agama Islam.
Ia berpesan kepada mahasiswa, agar mahasiswa terus mengutamakan adab dalam kehidupan dan selama di kampus. Karena dunia tidak hanya butuh orang yang pintar dan cerdas. Namun perlu menjadi pintar, cerdas dan beradab. Sesuai dengan tema diangkat, yakni membentuk budaya akademik dan sopan santun bangsa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH yang mengisi kuliah umum pada kesempatan itu menegaskan, mahasiswa berperan dalan mencegah radikalisme dan terorisme di Indonesia. Ia menerangkan, terorisme, radikalisme dan intoleran bagaikan virus di Tanah Air. Namun, virus dimaksud bisa cegah dan ditangani dengan vaksin yang disiapkan, di antaranya “vaksin” moderasi beragama dan memperkuat budaya lokal dengan nilai-nilai bangsa.
Nilai-nilai bangsa dimaksud mengutamakan karakter keindonesiaan dan diyakini menjadikan bangsa ini hemat, maju, makmu dan berdaulat. Nilai karakter atau identitas keindonesiaan harus diteruskan ke generasi muda bangsa, terlebih masyarakat Indonesia dianugerahi sistem nilai luhur yang jadi karakter kebangsaan. Yakni karakter yang terbentuk sebelum republik terbentuk. Melawan radikalisme perlu transformasi wawasan kebangsaan dan transformasi nilai-nilai Pancasila.
Hadir dalam acara, para deputi, tenaga ahli dan direktur di BNPT, para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, direktur pascasarjana, pimpinan unit dan lembaga di lingkungan UIN SU serta segenap civitas kampus.