UINSU

Medan, (UIN SU)
Humas Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kehumasan Kementerian Agama (Kemenag) RI 2023 pada Selasa-Kamis (14-16/3) di Solo. Program ini membahas upaya peningkatan dan pengembangan kehumasan di lingkungan kementerian termasuk di jajaran PTKIN.

Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Kemenag RI Akhmad Fauzin dalam pembukaan kegiatan menerangkan, kementerian dan satuan kerja (satker) di naungan Kemenag harus berpihak pada kegiatan kehumasan. Maka hal itu juga tidak terlepas dari peran keuangan dan penganggaran untuk meningkatkan kinerja dan kualitas humas. Harus ada sistem dukungan untuk pengembangan kehumasan di semua satker.

Terkait penganggaran itu, ia mengarahkan, humas harus bersama dan senantiasa berkoordinasi dengan bagian perencanaan, termasuk untuk menyampaikan hal-hal teknis, seperti pengadaan sarana prasarana, belanja modal dan lainnya ditentukan bersama bagian perencanaan dan disampaikam kepada kuasa pengguna anggaran untuk peruntukannya.

Seluruh program kehumasan dan progres kegiatan harus disampaikan dan dikoordinasikan. Memanfaatkan media sosial dengan konten-konten yang bisa memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan kementerian dan satker termasuk PTKIN. Untuk itu, penting bagi humas memaparkan program dalam proposal atau rancangan program kehumasan. “Humas ini penting sebagai pemicu bagaimana informasi yang konstruktif bisa disampaikan kepada masyarakat. Jangan sampai kita acuh dengan lingkungan kerja kita,” ujarnya.

Humas sebagai pemicu dalam menyebarkan informasi yang membangun di tengah masyarakat dimaksud, juga harus bisa memberikan respons cepat yang diperlukan di tengah masyarakat. Respons yang tidak frontal, menggunakan bahasa yang santun agar tidak malah menciptakan gesekan. “Humas itu pekerjaan yang berat, bekerja 24 jam per tujuh hari. Tidak ada istilah bagi insan humas ‘ini bukan jam kerja’. Harus bisa merespons isu dengan cepat, apalagi di media sosial yang tidak ada batasan saat ini. Semua cepat dan mudah tersaji,” urai Akhmad Fauzin.

Ia mengarahkan, penguasaan teknologi informasi (TI) menjadi keharusan. Karena saat ini di era digital, informasi begitu cepat tersaji. Itulah pengaruh TI, makanya insan humas baik tua maupun muda harus bersinergi mengikuti perkembangan zaman. Device, mampu mengoperasikan berbagai perangkat TI.

Berikutnya network, pengoptimalan jejaring juga penting bagi kinerja humas. Menyampaikan pesan dengan cara yang baik juga diterima oleh komunikan dengan sempurna sesuai dengan makna pesan yang diinginkan. Saat ini, berkat TI networking atau jejaring begitu luas tersedia. Jika memanfaatkan internet, relasi begitu mudah dijangkau tanpa memandang jarak fisik. Aspek berikutnya ialah sikap, perilaku (attitude) dan budi pekerti. Misalnya humas tahu dan menguasai tujuh visi misi Kemenag untuk disajikan ke masyarakat.

Stafsus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo menyampaikan, komunikasi publik di era transformasi digital kini sangat penting. Menurutnya, tanpa peran humas, Kemenag tidak akan jadi seperti sekarang ini. “Humas merupakan garda terdepan, sebagai etalase atau perwajahan dari institusi. Wajah Kemenag ini ditentukan insan humasnya. Humas juga harus responsif dan tidak membiarkan isu semakin berkembang,” tukasnya.

Dalam menghadapi masalah, semua humas di satker harus memberikan respons. Respons harus diberikan secara cepat agar tidak berkembang.

Kehadiran Wibowo dalam rakornas ini, sedikitnya ada empat agenda penting. Pertama, melalui rakornas ini sebagai wahana untuk berkumpul, saling mengenal dan mengatahui satu sama lain sesama insan humas di lingkungan kementerian agama. Menyatukan jiwa-jiwa humas untuk mendukung Kemenag dan jajarannya. Kedua sebagai wahana sharing atau berbagi untuk mengelola komunikasi publik di lingkup kanwil dan PTKN, penyuluh dan lainnya.

Ketiga untuk agenda menginisiasi program Sahabat Religi yang ada di Instagram agar diaktivasi dan menjadi sebuah organ di lingkungan Kemenag. Program tersebut sudah terbentuk polanya, punya karakteristik dan bisa jadi tools untuk bisa digerakkan dalam rangka menjaga umat beragama. “Sahabat Religi ini agar betul dikawal dan harus menjadi organ di semua provinsi. Kita awali dengan pembentukan di tingkat provinsi, lalu direncanakan disusul di tingkat kabupaten/kota. Program ini bertujuan untuk jadi sarana menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Juga jadi upaya kita dalam langkah mitigasi konkret menghadapi tahun politik,” urainya.

Setelahnya, diharapkan program ini mudah-mudahan terus berjalan. Tidak hanya di momentum tertentu tapi harus diteruskan berkelanjutan. Keempat yaitu program Kemenag Muda. Yakni mengoptimalkan peran anak muda dengan potensi luar biasa, sehubungan dengan bonus demografi, generasi muda dari kalangan generasi Z akan menentukan masa depan Indonesia.

Sub Koordinator Humas dan Informasi UIN SU Medan Yunni Salma, MM menyampaikan, kegiatan ini sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan kinerja serta kualitas kehumasan termasuk di UIN SU dari berbagai aspek. Di antaranya dari aspek sumber daya manusia, perangkat teknologi dan informasi yang gunakan untuk memberikan produk kehumasan terbaik dan bagaimana memberikan layanan kehumasan sebagai perwajahan kampus yang terukur serta termasuk membahas perencanaan program dan penganggaran humas. Hasil dari rakornas ini, diharapkan dibawa dan dijadikan rujukan untuk pengembangan humas UIN SU ke depan.

Yunni menjelaskan, kegiatan rakornas kehumasan dan strategi komunikasi moderasi beragama yang mengangkat tema Be SMART yakni sinergis, moderat, adaptif, responsif dan transformatif humas Kemenag ini, diikuti para peserta dari ditjen, itjen dan badan eselon I pusat, lalu kantor wilayah Kemenag provinsi se-Indonesia dan humas dari belasan kampus Islam negeri. Di antaranya UIN Raden Intan Lampung, UIN Jakarta, UIN Ar Raniry Banda Aceh dan UIN SU Medan. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content