Medan (UIN SU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag menyampaikan, kampus Islam ini dengan semangat yang kuat akan merayakan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2023 mendatang dengan rangkaian kegiatan, bertujuan untuk meningkatkan nilai dan peran pondok pesantren.
“Kita sangat bersemangat merayakat Hari Santri Nasional ini, UIN SU telah mempersiapkan berbagai kegiatan menyangkut Hari Santri tersebut yang akan kita mulai rangkaian peringatannya pada 20-22 Oktober mendatang,” jelas Prof. Nurhayati di Medan, Selasa (17/10).
Beragam kegiatan dimaksud, jelasnya, di antaranya ialah pameran atau pondok pesantren expo. UIN SU dalam Hari Santri mengundang 16 pondok pesantren (ponpes) ternama di Sumut dalam suatu pameran pesantren, dimaksudkan untuk mendukung pesantren selain dari sisi kemampuan atau ahli dalam bidang agama, juga terpenting mampu dalam usaha atau UMKM santri. Ekspo kemandirian pesantren ini akan dipusatkan di kampus I Jalan IAIN, Medan.
“Jadi saat di era digital saat ini, tidak hanya cakap dan mampu dalam ilmu keagamaan, tapi juga perlu kita dukung dari sisi kemampuan mengelola usaha atau entrepreneurship. Itu merupakan nilai yang penting, karena menguasai perekomomian maka artinya juga menguasai dunia,” tukas rektor.
Rangkaian kegiatan lain ialah seminar nasional Jihad Santri Jayakan Negeri, yang sekaligus merupakan tema Hari Santri Nasional 2023 di Gedung Gelanggan Mahasiswa UINSU.
Rektor menyampaikan UINSU bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sumut dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut untuk menggelar Salawat Nariyah dan doa bersama untuk kemajuan dan keselamatan Indonesia, khususnya yang akan memasuki tahun politik. Diharapkan masa-masa pesta demokrasi nanti berjalan aman, lancar dan sukses serta mendapat berkah dari Allah.
Doa juga dipanjatkan untuk kesukseskan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Men dalam memimpin Kemenag dengan berbagai program yang berkaitan dengan keagamaan di negeri ini, agar berjalan sukses dan sesuai tujuan. Hal ini termasuk dengan program untuk pesantren.
Prof. Nurhayati menjelaskan, di antara tujuh program prioritas Kemenag ialah Kemandirian Pesantren. Maka dari peringatan Hari Santri Nasional di UIN SU Medan nanti dapat dijadikan sebagi sarana mendukung dan back up pondok pesantren agar mandiri, khususnya secara ekonomi dan keuangan.
“Santri sebagai ahli agama, kita arahkan juga agar mandiri dari sisi ekonomi. Itu akan sangat bagus sekali. Sehingga dengan kemandirian itu, santri bisa lebih mudah mengembangkan ilmunya dan mengabdi di tengah masyarakat. Hal ini sejalan program kemandirian pesantren dari kementerian,” tandasnya, sembari menyampaikan bahwa Kemenag menyediakan bantuan bagi pondok pesantren inkubasi untuk kemandirian dengan mendukung UMKM di pesantren.
Sub Koordinator Humas dan Informasi, Yunni Salma, MM menyampaikan, pada 21 Oktober malam, giat Salawat Nariyah akan diawali dengan Salat Maghrib dan Isyah berjemaah. Salawat ini akan diikuti 1.000 peserta secara offline dan 20 ribu peserta secara online atau virtual. Acara ini ditargetkan akan melantunkan 2 juta Salawat Nariyah. Seluruh rangkaian ini, akan berpuncak pada upacara Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2023 di kampus I Jalan IAIN, Medan. (Humas)