UINSU

Medan (UINSU)
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan mengikuti program Training of Trainer (ToT) Kusemai Nilai Tahap II 2023 di Harris Hotel and Conventions, Jakarta Utara pada Kamis-Sabtu (26-28/10). Program ini sebagai upaya Kementerian Agama untuk pencegahan tindakan pelanggaran hukum oleh para pejabat di jajaran satuan kerja (satker) melalui peran istri yang tergabung dalam dharma wanita persatuan.

Ketua DWP UINSU Medan Tengku Rahmi Barzani (Ny. Prof Dr H Muzakkir, M.Ag) di Medan, Selasa (31/10) menyampaikan, kegiatan ini merupakan kerja sama dan kolaborasi antara Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag RI dengan DWP Kemenag RI dan Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK) Indonesia. Yang memuat tentang pelatihan serta pembekalan untuk peningkatan integritas kinerja dengan sebagai upaya pencegahan korupsi dalam berbagai bentuk, di antaranya menghindari gratifikasi dan suap.

Ia menjelaskan, program ini bertujuan untuk membangun ekosistem budaya integritas melalui pemahaman lima nilai dasar Kemenag, core value ASN yakni berAKHLAK dan nilai-nilai antikorupsi. “Kegiatan ToT ini luar biasa dan berkesan. Pelajaran dan nilai-nilai pentingnya bisa diterapkan di UINSU sebagai upaya peningkatan kinerja dan integritas, sekaligus untuk pencegahan korupsi, gratifikasi dan lain sebagainya,” urainya.

Tengku Rahmi menyampaikan, DWP di jajaran Kemenag RI yang jadi peserta di antaranya dari kalangan DWP PTKIN, ditjen jajaran, itjen jajaran dan dharma wanita persatuan dan kanwil-kanwil jajaran kementerian seluruh Indonesia. Diharapkan, melalui kegiatan ini akan melahirkan komitmen yang lebih tinggi khususnya dari kalangan DWP untuk menggerakkan kegiatan antikorupsi.

Ia menerangkan, program ToT ini bertujuan untuk meningkatkan peran DWP sebagai pendukung pekerjaan dan kinerja suami. Sekaligus menjadi filter untuk memilih dan memilah dalam aspek pekerjaan dan kinerja suami agar tidak terjebak dalam pelanggaran-pelanggaran hukum dan disiplin khususnya di lingkungan kementerian.
Materi program meliputi pemahaman nilai-nilai gerakan Kemenag, pemahaman anti-korupsi, hingga membedakan gratifikasi, suap dan hadiah yang berbeda tipis. “Melalui program ToT ini kita belajar untuk bisa membedakan hal-hal itu dan agar bisa lebih berhati-hati, agar tidak terlibat dalam indikasi melanggar hukum dan hal-hal yang tidak sesuai ketentuan,” ujarnya.

Dalam pembukaan kegiatan, Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut Qoumas menyampaikan, melalui program ini agar semakin kuatnya gerakan dan penerapan nilai antikorupsi di lingkungan kementerian. Ia menegaskan, anggota dharma wanita sudah dibekali sebagai penggerak, sebagai pelatih dan sekaligus sebagai penyampai semangat antikorupsi. Melalui program ini harus ada pergerakannya dan perubahannya di lingkungan keluarga besar Kemenag RI.

Ia mengarahkan, agar penggunaan media sosial bisa lebih optimal untuk menyebarkan pesan-pesan antikorupsi di masyarakat pada umumnya. Ia juga menyampaikan agar ada evaluasi program agar menjadi tolak ukur keberhasilan suatu program sehingga bisa lebih baik. Acara ini diikuti seratusan pimpinan dan perwakilan DWP jajaran Kemenag dari berbagai satuan kerja. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content