Medan (UINSU)
Pimpinan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan menerima kunjungan kerja (kunker) spesifik Komisi VIII DPR RI di Kampus IV Durin Jangak, Tuntungan, Kota Medan, Selasa (11/6). Kunjungan terkait pengembangan dan kemajuan pengelolaan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati, MAg dalam sambutan menyampaikan, sejarah dan profil singkat kampus Islam negeri terbesar di Sumut ini. Yang berdiri sebagai IAIN SU dan bertransformasi menjadi UINSU Medan sejak 2014 pada masa pemerintah SBY. Rektor juga menjelaskan, kini menjalankan delapan fakultas di sejumlah lokasi kampus yang berbeda.
Prof Nurhayati juga memaparkan tentang rencana pembukaan fakultas kedokteran di lahan kampus V di kawasan Sena, Deliserdang. Yang juga akan didukung dengan berbagai fasilitas seperti rumah sakit syariah, fakultas pertanian, fakultas psikologi, asrama mahasiswa atau ma’had dan lainnya. Kemitraan dengan Komisi VIII DPR RI ini diharapkan bisa membuka peluang-peluang baru untuk pengembangan kampus di masa mendatang, misalnya terkait program, hibah dan lainnya.
Rektor juga membahas, setelah perkembangan menjadi universitas, kini UINSU menerima mahasiswa dari berbagai latar belakang agama. Saat ini puluhan mahasiswa Kristen tengah mengenyam pendidikan di kampus Islam ini. Senada upaya internasionalisasi, UINSU juga mengupayakan agar jumlah mahasiswa asing atau mahasiswa internasional dari berbagai negara tetangga terus meningkat. Berbagai program dimaksud, sekaligus untuk peraihan akreditasi institusi unggul yang ada diajukan beberapa waktu mendatang.
Prof Nurhayati juga memaparkan tentang mekanisme beasiswa yang berjalan di UINSU khususnya pada program KIP Kuliah dari pemerintah. Sejauh ini, ribuan mahasiswa sudah menikmati program pendidikan ini, setiap mahasiswa penerima KIP mendapatkan sekitar Rp6,6 juta per semester selama delapan semester. Pencapaian akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) unggul untuk UINSU Medan ditargetkan tahun ini pada Juli, rektor mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk Komisi VIII agar target besar itu dapat tercapai.
Ketua Tim Komisi VIII DPR RI, MY Esti Wijaya dalam sambutannya menyampaikan, Kemenag dan Kemensos adalah mitra kerja berdasarkan berbagai peraturan perundang-undangan. Di masa transisi ini, akan ada berbagai penyesuaian dan penyelarasan di bawah kepemimpinan presiden baru. Khusus pada kunjungan kerja ini, ia menegaskan fokus pada kemajuan pengelolaan perguruan tinggi di bawah Kemenag.
Timnya, tengah berkonsentrasi pada penganggaran pendidikan di lingkup Kemenag. Di Dirjen Pendis ada Rp35 triliun dana dan semuanya untuk fungsi pendidikan. Ia dan tim memperjuangkan agar anggaran pendidikan diupayakan naik, pada 2025 anggaran naik menjadi Rp78 triliun, naik sekitar Rp4 triliun dari 2024. Namun kenaikan itu untuk manajemen gaji pegawai dan malah tidak memberikan tambahan anggaran bagi hal-hal lain, dan terjadi penurunan pada bidang lain. Dari anggaran itu, Rp65 triliun untuk fungsi pendidikan dan Rp12 triliun untuk fungsi agama.
Persoalan lain ialah, dukungan APBD melalui pemerintah daerah belum optimal dalam pengembangan pendidikan Islam dan pendidikan di bawah naungan Kemenag. Padahal pemda memiliki wewenang untuk membantu pengembangan pendidikan di daerah agar tidak hanya bergantung pada anggaran pusat. Termasuk adanya kesenjangan penerima bantuan pendidikan antara Kemenag dan yang di bawah naungan Kemendikbud.
Terkait berbagai persoalan ini, ia mengharapkan ada kajian akademik dari UINSU yang kompleks untuk menghadirkan kesetaraan bagi dunia pendidikan baik di bawah Kemendikbudristek maupun di bawah Kemenag. Peran perguruan tinggi dan para senator ini, jelasnya, merupakan bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan. Sehingga, lembaga pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan lulusan sarjana, namun juga berperan dalam pembangunan melalui pendidikan. Terkait program makan siang gratis sebagai program pemerintah baru, ia mengharapkan tidak menguras anggaran pendidikan.
Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi dan dialog untuk mengakomodir masukan-masukan terkait objek bahasan. Hadir dalam acara, Anggota Komisi VIII DPR RI di antaranya I Komang Koheri, SE, Drs Tjetjep Muchtar Soleh, MM dan Dra Hj Anisah Syakur, MAg. Lalu hadir juga Kepala Kanwil Kemenag Sumut H. Ahmad Qosbi, S.Ag., M.M., Wakil Rektor III Universitas HKBP Nomensen, pimpinan pascasarjana UINSU, para wakil rektor UINSU, para kepala biro, para dekan dan wakil dekan, pimpinan lembaga serta unit dan segenap sivitas kampus. (Humas)