UINSU

Medan (UINSU)

Candra Tri Hermawan, salah seorang peserta difabel (different ability) pada Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) 2024 di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan mengaku senang dengan pelayanan panitia lokal yang ramah dan optimal bagi peserta berkebutuhan khusus.

Ia merasa terbantu dan dilayani dengan luar biasa pada saat mengikuti rangkaian ujian jalur penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur UM PTKIN tersebut di Kampus IV Durin Jangak, Tuntungan, Kota Medan, Rabu (26/6).

“Alhamdulillah, pelayanan pada PMB jalur UM PTKIN di UINSU ini sungguh luar biasa, terutama terhadap peserta berkebutuhan khusus seperti saya yang tunanetra. Ini melebihi ekspektasi saya, dengan pelayanan yang bersatu padu dan terintegritas. Panitia bersama membantu dan memudahkan saya yang berkebutuhan khusus dalam menjalankan tahapan-tahapan ujian dari awal sampai selesai,” urai Candra yang memilih program studi bimbingan manajemen dakwah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) ini.

Ia senang, bisa menjadi bagian dari seleksi ini dan mendapat perlakuan baik walau dengan keterbatasannya. Namun tetap mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi mahasiswa, melanjutkan studi di kampus Islam negeri terbesar di Sumut ini. “Saya mendapatkan respons yang positif dari awal hingga akhir ujian. Saya bersyukur bisa ujian pada jalur UM PTKIN di UINSU Medan ini,” tukas Candra yang didampingi ibundanya.

Walau dengan keterbatasan, ia melanjutkan, ia ingin tetap bisa bersaing dengan mahasiswa lainnya. Dengan kemampuan yang ia miliki saat ini. Di UINSU, ia berharap tetap bisa bersaing dalam ranah akademik tanpa ada diskriminasi terkait keterbatasannya yang ia miliki. Karena ia meyakini, di balik kekurangan dan keterbatasan, Allah akan memberikan kelebihan lain pada dirinya, dan hal itu bisa ia gunakan untuk meningkatkan nilai diri di masa depan.

“Saya ingin bisa menonjol di UINSU Medan. Dengan keterbatasan yang saya miliki, saya yakin diberikan sesuatu yang lebih dari Allah. Allah memberikan kelebihan di balik keterbatasan,” tukas Candra, sembari berpesan kepada para calon mahasiswa lain agar jangan pernah merasa insecure dengan diri mereka dan tetap berupaya berbuat dan memberikan yang terbaik.

Ibunya, Rahmawati menyampaikan, ia tidak menyangka penyambutannya sampai sejauh ini dengan pelayanan yang baik. Bahkan sebelumnya, ia tidak tahu bahwa anaknya yang difabel juga bisa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi Islam negeri, layaknya anak-anak lain. Ia berharap, anaknya bisa lulus dengan baik di program studi yang ia inginkan.

Ia mengharapkan, Candra bisa diterima di kampus UINSU Medan dan mendapatkan tempat yang nyaman tanpa perundungan serta bisa bisa berkuliah dengan layak. Ia juga mengaku bahagia dengan pelayanan yang diberikan panitia lokal di UINSU dengan kebaikan dan keramahan terhadap peserta berkebutuhan khusus.

Sebelumnya, Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Yunni Salma, MM menyampaikan, dalam seleksi UM PTKIN 2024 Panlok UINSU Medan ini diikuti sebanyak 3.948 peserta ujian dan beberapa di antaranya merupakan peserta berkebutuhan khusus atau difabel. Sesuai dengan petunjuk Kementerian Agama, rangkaian seleksi ini juga menyediakan layanan bagi peserta difabel, agar semua anak Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari PTKIN.

Ia menjelaskan, UINSU tentu menyiapkan hal tersebut, salah satunya dengan menyiapkan Tim Sapa yang bertugas untuk memberikan arahan, bantuan dan pendampingan bagi para peserta dalam mengikuti ujian termasuk bagi peserta difabel. Diketahui, pada jalur ini tersedia sekitar 2.479 kuota mahasiswa baru yang akan tersebar di 31 program studi. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content