Langsa (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg menghadiri pembukaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun Angkatan V Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Sumatera 2024 di IAIN Langsa, Sabtu (20/7). KKN Melayu serumpun kali ini mengangkat tema ‘Islam dan budaya Melayu serumpun di Aceh’.
Prof Nurhayati menyampaikan, KKN Melayu serumpun ini merupakan program tahunan yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) RI sebagai ruang dan wahana pengabdian mahasiswa yang berfokus pada rumpun budaya, dalam hal ini Melayu. Pada angkatan V ini, UINSU turut mengirimkan puluhan mahasiswanya dalam program yang berlangsung dari 20 Juli hingga 28 Agustus 2024.
Rektor mengharapkan, mahasiswa yang mengikuti program ini mampu berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah daerah untuk memberikan berbagai karya dan program-program yang bisa memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan di masyarakat. Selain itu, KKN ini dijadikan sebagai ruang untuk mengaktualisasikan diri di masyarakat, menerapkan nilai dan keilmuan yang didapat di perkuliahan dan di kampus, sehingga bermanfaat keberadaannya dan dirasakan dampak positif di tengah masyarakat di lokasi pengabdian.
Kemudian, KKN Melayu serumpun ini diharapkan juga sebagai ruang bagi para mahasiswa agar bisa belajar, menimba wawasan dan mendapat pengalaman langsung karena berada dan dekat serta terjung langsung di tengah-tengah masyarakat. Baik dalam aspek interaksi sosial, pendidikan, fungsi peningkatan ekonomi, pengembangan pariwisata lokal, pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya. Prof Nurhayati juga berpesan, agar mahasiswa peserta KKN ini menjaga nama baik kampus yang dicerminkan dalam perilaku dan sikap selama mengikuti program sebulan lebih ini.
Opening cerimony KKN Melayu Serumpun Angkatan V PTKIN se-Sumatera 2024 ini dibuka oleh Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi, MAg. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, KKN merupakan kegiatan penting selain sebagai kewajiban akademik dan berbobot SKS, KKN juga sebagai wahana melaksanakan pengabdian dan dedikasi bagi masyarakat. Hal ini sebagaimana Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Ia menerangkan, untuk itu, KKN ini juga sebagai amal jariyah bersama, baik pihak kampus, masyarakat dan pemerintah daerah. Yang pahalanya akan terus mengalir dan bernilai amal kebaikan yang akan ditimbang di akhirat kelak. Pendidikan tinggi, memang dikelola pemerintah pusat melalui kementerian terkait, namun, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan pemerintah daerah bisa memberikan bantuan dan dukungan termasuk anggaran pembiayaan demi perkembangan daerah.
Prof Zainul mencontohkan seperti Yogyakarta dan Malang, yang dikenal saat ini sebagai kota pendidikan di Tanah Air yang juga memberikan dampak positif terhadap perkembangan daerah tersebut, di antaranya karena kolaborasi keberadaan perguruan tinggi dengan potensi pariwisata yang saling beriringan dan berkembang. Artinya, mengoptimalkan peran perguruan tinggi di suatu daerah, sejalan dengan meningkatkan potensi perekonomian di daerah tersebut.
Tentu hal ini, akan berdampak baik dan positif terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah dan perkembangan peradabannya. Berangkat dari contoh itu, skema yang terjadi di Malang dan Yogyakarta kini banyak diikuti kabupaten/kota lain dan hal itu dimulai dengan adanya kampus negeri di daerah tersebut. Ia meyakini, dengan kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah daerah, masyarakat serta potensi-potensi perekonomian, pariwisata dan lainnya, tentu membawa peluang untuk peningkatan serta pengembangan daerah dari berbagai aspek.
Maka, terkait KKN Melayu serumpun ini, ditambah Kota Langsa yang memiliki IAIN Langsa dan Universitas Samudera, di hadapan pimpian forkopimda setempat, Prof Zainal menginginkan agar kampus-kampus di daerah ini ibarat menjadi lampu terang yang memberikan sinar. Lalu menjadikan Kota Langsa memiliki lompatan perkembangan yang dikerjakan bersama antara perguruan tinggi, pemda dan masyarakat. Yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah dan di desa-desa.
Program pengabdian kepada masyarakat ini digelar di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang selama satu bulan lebih. Hadir dalam pembukaan itu para pimpinan IAIN Langka, pimpinan PTKIN se-Sumatera dan para kepala daerah dari Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang. (Humas)