Medan (UINSU)
UIN Sumatera Utara (UINSU) Medan kembali mencatat sejarah dengan menggelar Kuliah Umum dalam rangka memperingati Milad Ke-51 yang bertemakan “Revolusi Belajar di Era Gen Z dengan Pendekatan Lecturer as Coach Menuju World Class University”. Acara tersebut berlangsung di Auditorium Biro Rektor Kampus IV UINSU Medan pada Senin, 16 Desember 2024.
Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., membuka acara dengan penuh semangat meskipun kondisi kesehatannya sedang kurang baik. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa bangganya atas berbagai pencapaian UINSU, termasuk peningkatan jumlah program studi dengan akreditasi unggul yang kini mencapai 16 prodi.
“Kita harus terus berinovasi dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa, terutama generasi Z yang memiliki pola pikir dan kebiasaan berbeda dengan generasi sebelumnya,” ujar Prof. Nurhayati. Ia juga menekankan pentingnya peran dosen sebagai fasilitator pembelajaran dan pembentuk karakter mahasiswa yang unggul dan berakhlak mulia.
Acara ini menghadirkan Basyrah Basir, PCC, sebagai fasilitator utama, didampingi oleh Prof. Dr. Mardianto, M.Pd., sebagai pemandu. Dengan pengalaman luas dalam bidang coaching, Basyrah Basir memaparkan pentingnya pendekatan pembelajaran yang relevan dengan era digital. Pendekatan “Lecturer as Coach”, menurutnya, mampu mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga mengembangkan karakter dan keterampilan kritis yang dibutuhkan dalam persaingan global.
Dalam sambutannya, Prof. Nurhayati juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mendidik generasi Z. “Mahasiswa kita sekarang tidak lagi mau mencatat secara manual atau mengikuti metode pembelajaran konvensional. Mereka lebih suka mencari informasi sendiri dari internet. Ini tantangan sekaligus peluang bagi kita untuk beradaptasi,” tambahnya.
Kuliah umum ini dihadiri oleh para Wakil Rektor, dekan fakultas, kepala biro, serta dosen dari berbagai program studi di UINSU.
Basyrah Basir dalam paparannya mengungkapkan bahwa pembelajaran di era digital tidak hanya soal mengintegrasikan teknologi, tetapi juga mengubah pola interaksi antara dosen dan mahasiswa. “Dosen perlu menjadi pelatih yang membimbing mahasiswa untuk menemukan potensinya, bukan sekadar pengajar yang mentransfer ilmu,” jelasnya.
Selain berbicara tentang pendekatan inovatif dalam pembelajaran, acara ini juga menjadi ajang evaluasi bagi para dosen dan pengelola program studi di UINSU. Rektor menyoroti pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dosen, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan era digital, termasuk isu-isu sensitif seperti pelecehan verbal dan etika komunikasi dengan mahasiswa.
“Peningkatan kualitas dosen bukan hanya soal kompetensi akademik, tetapi juga akhlak dan integritas. Kita ingin memastikan bahwa dosen-dosen UINSU menjadi teladan yang baik bagi mahasiswa,” tegas Prof. Nurhayati.
Acara ini diakhiri dengan optimisme bahwa UINSU Medan mampu terus bertransformasi menuju world class university. Melalui inovasi pembelajaran dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, UINSU berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat untuk menghadapi tantangan global.
Kuliah umum ini menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan panjang UINSU menuju 51 tahun kiprahnya sebagai institusi pendidikan Islam terkemuka di Sumatera Utara. Dengan tema yang relevan dan pembicara yang berkompeten, acara ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta yang hadir. (Humas)