UINSU

Medan (UINSU)

Ahad, 23 Maret 2025 – Cahaya Ramadhan kembali menyinari Lapas Kelas IIA Pancur Batu. Setelah sukses menggelar Safari Ramadhan, sebuah kegiatan penuh berkah kembali dilaksanakan, kali ini dalam bentuk khitan massal bagi para muallaf. Kegiatan ini berawal dari permohonan salah satu warga binaan, ZF, yang pada hari terakhir Safari Ramadhan menyampaikan bahwa terdapat tujuh orang muallaf yang belum dikhitan. Harapannya, mereka dapat segera menjalankan salah satu ajaran Islam tersebut sebagai bentuk kesempurnaan dalam keislaman mereka.

Permohonan ini disampaikan langsung kepada Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag, yang dengan sigap menyanggupi untuk mendatangkan tim medis. Melalui koordinasi dengan Rumah Sehat dan Bina Muallaf BKM Masjid Muhajirin Komplek Bumi Asri Medan, tim medis segera merencanakan dan menetapkan waktu pelaksanaan khitan massal bagi para muallaf ini.

Pada 23 Maret 2025 pukul 09.30 WIB, tim medis dari Rumah Sehat yang berjumlah delapan orang yaitu H. Darwin, SH, selaku ketua BKM Al-Muhajirin, Dr Rudi Irawan Sp.P (K) dan Dr Muhammad Zikri didampingi Miftah, Abrar, Irham dan Bapak Imral, tiba di Lapas Kelas IIA Pancur Batu didampingi oleh Dr. Adi Sucipto, MA, yang selama ini menjadi pendamping kegiatan Safari Ramadhan. Setelah melakukan persiapan, tim medis mulai menjalankan tugasnya dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian. Yang semula hanya tujuh orang muallaf yang melaporkan dirinya, bertambah menjadi delapan orang yang akhirnya turut serta dalam prosesi khitan massal ini.

Suasana haru dan syukur terpancar di wajah para muallaf yang akhirnya menjalankan salah satu ajaran Islam ini. Beberapa dari mereka mengaku awalnya merasa cemas dan khawatir, namun dengan dukungan dari rekan-rekan sesama warga binaan serta bimbingan dari tim medis, mereka merasa lebih tenang dan ikhlas. Salah satu muallaf, AH, mengungkapkan rasa syukurnya karena akhirnya dapat menyempurnakan keislamannya.

“Saya sudah lama ingin menjalankan sunat, tetapi tidak ada kesempatan dan fasilitas. Alhamdulillah, melalui kegiatan ini saya bisa melaksanakannya dengan tenang. Ini menjadi langkah awal bagi saya untuk semakin mendalami Islam,” ujarnya dengan mata berbinar.

Para muallaf lainnya juga merasakan kebahagiaan yang sama. Mereka mengungkapkan bahwa keislaman mereka semakin terasa nyata, dan mereka semakin termotivasi untuk belajar lebih dalam mengenai ajaran Islam. Proses khitan ini tidak hanya menjadi bentuk ketaatan mereka terhadap syariat, tetapi juga simbol dari perjalanan baru dalam kehidupan mereka sebagai seorang Muslim yang lebih taat.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari pihak lapas. Tribowo, A.Md, S.Sos, M.Si, selaku Kalapas Kelas IIA Pancur Batu, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bukti nyata dari sinergi antara akademisi, lembaga keagamaan, dan institusi pemasyarakatan dalam membina warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik. Ia juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlangsung di masa depan.

Sebagai bentuk dukungan, pihak UIN Sumatera Utara dan tim Bina Muallaf berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan bagi para muallaf di dalam lapas, baik dalam bentuk bimbingan keislaman, pendidikan agama, maupun dukungan moral agar keimanan mereka tetap terjaga dan semakin kuat. Para muallaf pun menyampaikan harapan besar mereka agar keislaman yang baru mereka peluk dapat berkembang dengan baik dan menjadi pedoman utama dalam menjalani kehidupan setelah bebas nanti.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Ramadhan tidak hanya membawa berkah bagi mereka yang berada di luar jeruji, tetapi juga bagi mereka yang tengah menjalani proses pembinaan. Cahaya Ramadhan terus bersinar di balik jeruji, memberikan harapan dan semangat baru bagi mereka yang ingin memperbaiki diri dan kembali ke jalan yang lebih baik. (Humas)

Bagikan Melalui Sosial Media :
X (Twitter)
Visit Us
YOUTUBE
INSTAGRAM
Skip to content