Jakarta (UINSU)
Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., menekankan bahwa seorang rektor di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dituntut memiliki peran ganda, yakni sebagai pemimpin akademik sekaligus juru dakwah. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Tata Kelola PTKIN di Hotel Luminor Pecenongan, Jakarta Pusat, pada 14 hingga 16 Agustus 2025.
Menurut Menag, rektor PTKIN tidak cukup hanya menghasilkan lulusan dengan kemampuan akademik semata. Lebih dari itu, mereka juga harus mampu membentuk karakter mahasiswa agar menjadi cendekiawan yang bijak dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.
“Rektor bukan sekadar ilmuwan, tetapi juga harus menjadi cendekiawan yang memiliki kebijaksanaan serta kepekaan sosial,” ujar Nasaruddin.
Ia menjelaskan, seorang cendekiawan tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu memandu masyarakat menuju kebaikan. Dengan demikian, lulusan PTKIN diharapkan tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang kuat.
UINSU Dukung Arah Kebijakan Menag
Menanggapi hal tersebut, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan menyambut baik arahan Menteri Agama. Rektor UINSU Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag. menegaskan bahwa pesan tersebut selaras dengan visi dan misi UINSU untuk menghadirkan pendidikan Islam yang unggul dan berkarakter.
“UINSU berkomitmen memperkuat integrasi akademik dan dakwah. Hal ini sejalan dengan upaya melahirkan generasi cendekiawan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam kehidupan sosial dan keagamaan,” terang Rektor UINSU.
Sebagai salah satu PTKIN terbesar di Sumatera, UINSU akan terus memperkuat program akademik, pembinaan karakter, serta pengabdian masyarakat, sehingga mampu mewujudkan lulusan yang berdaya saing sekaligus berperan aktif dalam membangun bangsa.
Menuju PTKIN Holistik
Pernyataan Menteri Agama tersebut sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh PTKIN di Indonesia agar menjalankan fungsi ganda perguruan tinggi keagamaan: mencetak insan akademis sekaligus kader dakwah yang membawa misi kebaikan.
UINSU menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai institusi pendidikan Islam yang tidak hanya fokus pada keilmuan, tetapi juga berperan dalam membentuk akhlak mulia dan menebar manfaat seluas-luasnya bagi umat dan bangsa.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat penting Kementerian Agama, di antaranya Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam Suyitno, Inspektur Jenderal Khairunas, serta Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Sahiron.
Dalam rapat, dibahas beragam agenda strategis, mulai dari penguatan tata kelola PTKIN, pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU), peluncuran Dana Abadi Pendidikan Islam berbasis wakaf, hingga sejumlah isu kebijakan penting lainnya.
Rangkaian kegiatan ditutup pada Sabtu (16/8) dengan Jalan Sehat Kerukunan Tingkat Pusat di halaman Kantor Kementerian Agama, Jakarta. Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus penguatan sinergi di antara para pimpinan PTKIN di seluruh Indonesia.(Humas)