Medan (UINSU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan bersama Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara resmi menggelar Perkemahan Wirakarya Madrasah (PWM) 2025. Kegiatan ini dilaksanakan mulai 25 hingga 28 September 2025, diikuti oleh 500 peserta dari 23 kabupaten/kota se-Sumatera Utara. PWM 2025 menjadi ajang silaturahmi, pembinaan, sekaligus wadah pengembangan diri generasi muda madrasah dalam bingkai kepramukaan Islami.
Acara yang digelar Racana UINSU Medan ini dijadwalkan akan dibuka secara resmi oleh Rektor UINSU Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag. PWM 2025 juga menjadi bukti komitmen perguruan tinggi dan Kemenag Sumut untuk menghadirkan kegiatan bermanfaat bagi pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kepedulian sosial para siswa madrasah. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PWM 2025 diharapkan menjadi terobosan baru dalam gerakan Pramuka di lingkungan madrasah.

Salah satu agenda penting pada hari pertama adalah sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Materi ini disampaikan langsung oleh Ketua Satgas PPKS UINSU, Dr. M. Jailani, MA. Dalam pemaparannya, Dr. Jailani menegaskan bahwa anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan. Oleh karena itu, seluruh pihak memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun institusi.
Dengan gaya penyampaian interaktif, Dr. Jailani juga menguraikan berbagai bentuk kekerasan terhadap anak yang kerap terjadi di masyarakat, termasuk di ruang publik maupun dunia digital. Menurutnya, peningkatan literasi dan kesadaran hukum sangat penting agar anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan terlindungi. Peserta PWM terlihat antusias mengikuti materi ini, terutama para anggota Pramuka madrasah yang diharapkan menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Kegiatan ini sejalan dengan amanat UINSU Medan sebagai kampus Islam negeri terbesar di Sumatera Utara untuk selalu hadir dalam isu-isu sosial yang menyangkut generasi muda. Melalui Pramuka UINSU, PWM 2025 tidak hanya berfokus pada keterampilan kepramukaan, tetapi juga pembinaan mental, spiritual, dan kesadaran hukum. Hal ini sekaligus mendukung program nasional dalam mencegah kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
Selain sosialisasi PPKS, PWM 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan sosial, seperti bakti lingkungan, diskusi kebangsaan, lomba keterampilan Pramuka, serta kegiatan keagamaan. Semua itu bertujuan menanamkan nilai kedisiplinan, kepedulian, dan kebersamaan di kalangan pelajar madrasah.
Dengan dukungan penuh Kemenag Sumut dan UINSU Medan, PWM 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam mencetak generasi muda yang cerdas, tangguh, religius, serta mampu menghadapi tantangan zaman. (Humas)
