Melaka (UINSU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan menyatakan dukungan penuh terhadap ajakan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Kamaruddin Amin kepada negara-negara anggota Majelis Bimbingan Islam ASEAN (MABIMS) untuk berkolaborasi dalam mewujudkan keberagamaan yang inklusif dan ramah lingkungan. Ajakan tersebut disampaikan dalam forum Senior Officials Meeting (SOM) MABIMS ke-49 yang digelar di Melaka, Malaysia, pada 15 Oktober 2025.
Rektor UINSU Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag. menyambut baik langkah Kementerian Agama yang mendorong kerja sama lintas negara dan lintas sektor dalam mengintegrasikan nilai-nilai keberagamaan dengan kepedulian terhadap alam. Menurutnya, ajakan MABIMS tersebut sejalan dengan visi UINSU dalam membangun kampus yang moderat, terbuka, dan peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Sebagai bagian dari perguruan tinggi keagamaan Islam, UINSU siap mendukung dan mengimplementasikan semangat keberagamaan yang inklusif sekaligus menjaga kelestarian bumi sebagai amanah Allah. Ini menjadi wujud nyata integrasi antara iman, ilmu, dan amal dalam konteks kekinian,” ujar Rektor UINSU Medan.
Dukungan UINSU Medan terhadap ajakan MABIMS ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan meningkatnya intoleransi sosial. Melalui kolaborasi dan penguatan moderasi beragama, diharapkan dapat terbangun kesadaran bersama bahwa menjaga lingkungan merupakan bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral umat beragama.
Sebagai langkah konkret, UINSU Medan akan mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan dalam berbagai kegiatan keagamaan dan akademik di lingkungan kampus. Di antaranya melalui kebijakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pengelolaan sampah terpadu pada kegiatan besar, pemanfaatan energi secara efisien, serta pengembangan riset dan pengabdian masyarakat bertema ekoteologi Islam. Selain itu, kampus juga berencana menggelar kegiatan dialog lintas iman dan seminar internasional tentang moderasi beragama serta etika lingkungan pada tahun mendatang.
UINSU juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai lembaga, baik nasional maupun internasional, dalam rangka memperkuat diplomasi keagamaan dan membangun kesadaran ekologis di kalangan generasi muda. Upaya ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata UINSU bagi bangsa dan masyarakat global dalam mewujudkan kehidupan beragama yang damai, inklusif, dan berkelanjutan.
“Ajakan MABIMS merupakan momentum emas untuk memperkuat solidaritas keagamaan di kawasan ASEAN, serta membumikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin yang tidak hanya menebar kedamaian bagi sesama manusia, tetapi juga bagi alam semesta,” tutup Rektor UINSU. (Humas)