Medan (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas capaian Kementerian Agama Republik Indonesia yang meraih penghargaan sebagai kementerian dengan kinerja tertinggi versi lembaga survei independen Poltracking Indonesia. Menurutnya, prestasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa reformasi birokrasi dan transformasi pelayanan publik di lingkungan Kemenag terus menunjukkan hasil positif dan berdampak luas bagi masyarakat.
Survei nasional bertajuk “Evaluasi Satu Tahun Kinerja Pemerintahan Prabowo–Gibran” yang dirilis Poltracking Indonesia pada Minggu (19/10/2025) menempatkan Kementerian Agama sebagai lembaga dengan kinerja terbaik di tingkat kementerian. Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3–10 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, menjelaskan bahwa publik menilai Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Nasaruddin Umar berhasil menunjukkan kinerja profesional, komunikatif, dan berdampak nyata, menempatkannya di posisi teratas pejabat setingkat menteri dengan apresiasi kinerja tertinggi.
Dalam hasil survei tersebut, Kemenpora, Kemenkeu, Menko IPK, Panglima TNI, Menkes, Seskab, Menko Pangan, Jaksa Agung, dan Menpera menyusul di posisi sepuluh besar. Poltracking juga mencatat bahwa capaian tertinggi pemerintahan Prabowo–Gibran berada pada lima bidang, yaitu menjaga kerukunan antarumat beragama, keagamaan, persatuan bangsa, pendidikan terjangkau, dan layanan kesehatan. Temuan ini menunjukkan bahwa Kementerian Agama memiliki peran menonjol dalam memperkuat harmoni kebangsaan dan pelayanan publik berbasis nilai-nilai keagamaan.

“Alhamdulillah, apresiasi ini menunjukkan bahwa Kementerian Agama benar-benar bekerja dengan semangat pengabdian dan pelayanan. Reformasi birokrasi yang dicanangkan Kemenag kini terasa nyata, bukan hanya di pusat, tetapi juga sampai ke satuan kerja di daerah, termasuk perguruan tinggi keagamaan Islam negeri,” ujar Prof. Nurhayati.
Rektor UINSU menilai capaian ini tidak lepas dari kepemimpinan Menteri Agama Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. yang berhasil membawa Kemenag menjadi lembaga yang adaptif, transparan, dan inovatif. Menurutnya, arah kebijakan yang menekankan digitalisasi layanan, peningkatan mutu SDM, serta komitmen terhadap moderasi beragama telah memperkuat kepercayaan publik terhadap Kementerian Agama.
“Pak Menteri Agama telah memberikan teladan yang luar biasa. Beliau menegaskan bahwa pelayanan publik berbasis nilai keagamaan dan profesionalitas bisa berjalan beriringan. Kemenag bukan hanya institusi birokrasi, tetapi menjadi pelayan umat yang bergerak dengan integritas dan visi kebangsaan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Prof. Nurhayati menegaskan bahwa UINSU Medan sebagai bagian dari keluarga besar Kementerian Agama akan terus berkomitmen mendukung agenda reformasi birokrasi dan transformasi layanan pendidikan tinggi Islam. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam membangun budaya kerja yang profesional, cepat, dan berorientasi pada mutu layanan akademik serta kemaslahatan masyarakat.
“Kami di UINSU menjadikan keberhasilan Kemenag ini sebagai motivasi untuk terus berbenah. Semua lini pelayanan di kampus — mulai dari administrasi, akademik, hingga riset dan pengabdian — harus mencerminkan semangat reformasi birokrasi. Kampus Islam negeri harus menjadi contoh tata kelola yang baik dan berintegritas,” tuturnya.
Rektor juga berharap agar capaian positif Kemenag ini menjadi momentum bagi seluruh satuan kerja di bawahnya untuk memperkuat sinergi, kolaborasi, dan inovasi. Ia optimistis, jika seluruh unit kerja mengimplementasikan nilai-nilai reformasi birokrasi dengan sungguh-sungguh, maka ke depan Kemenag akan semakin kokoh menjadi kementerian yang modern, profesional, dan dipercaya publik.
“Selamat kepada Kementerian Agama atas penghargaan ini. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan umat,” pungkas Prof. Nurhayati. (Humas)