Depok (UINSU)
Kabar membanggakan datang dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan. Salah satu dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Nahya Rahmatul Ariza, berhasil lolos sebagai presenter dalam ajang Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2025, yang digelar di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok pada 29–31 Oktober 2025.
AICIS merupakan konferensi internasional bergengsi yang diikuti oleh 2.434 peserta dari berbagai universitas dalam dan luar negeri. Dari jumlah tersebut, hanya ratusan peserta yang berhasil terpilih sebagai presenter yang memaparkan hasil riset mereka di hadapan akademisi dan peneliti dunia.
Dalam ajang tersebut, Nahya Rahmatul Ariza mempresentasikan karya ilmiahnya berjudul:
“Development of Functional Emergency Supplementary Flakes for the Elderly: Effects on Blood Pressure, Depression-Like Behavior, and CRP Levels in Animal Models.”
Penelitian ini menyoroti pentingnya pengembangan makanan darurat fungsional bagi lansia, yang tidak hanya memberikan nilai gizi, tetapi juga membantu menstabilkan tekanan darah, menurunkan gejala depresi, serta memperbaiki kadar C-reactive protein (CRP) yang menjadi indikator inflamasi tubuh. Inovasi ini mencerminkan sinergi antara ilmu kesehatan, riset nutrisi, dan nilai-nilai kemanusiaan dalam konteks masyarakat Muslim.
Rektor UIN Sumatera Utara Medan, yang hadir langsung di ajang AICIS sebagai pembahas (reviewer) para presenter, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi mendalam atas prestasi yang diraih dosen muda FKM tersebut.
“UINSU patut berbangga karena salah satu dosen kita mampu menembus ajang internasional yang sangat kompetitif ini. Karya Bu Nahya menunjukkan bahwa dosen-dosen UINSU memiliki kompetensi riset yang kuat dan berdampak global,” ujar Rektor dalam keterangannya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat juga memberikan apresiasi luar biasa. Menurutnya, keberhasilan Nahya Rahmatul Ariza menjadi motivasi bagi dosen dan mahasiswa FKM untuk terus meningkatkan mutu penelitian yang berorientasi pada pengabdian dan kemaslahatan umat.
“Ini bukti bahwa riset kesehatan bisa dikolaborasikan dengan nilai-nilai Islam dan inovasi ilmiah. Kami sangat mendukung agar penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut hingga bisa diaplikasikan dalam masyarakat,” tambahnya.
Tentang AICIS 2025
AICIS (Annual International Conference on Islamic Studies) merupakan konferensi internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Tahun 2025 menjadi istimewa karena pelaksanaannya digelar di UIII Depok, dengan tema besar “Islam, Ecotheology, and Technological Transformations for an Equitable and Sustainable Future”, dengan salah satu sub-temanya ialah: “Public Health in Muslim Societies” yang menyoroti isu kesehatan masyarakat dalam perspektif Islam.
Melalui forum ini, para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara berdiskusi tentang solusi ilmiah dan etis untuk tantangan global yang dihadapi masyarakat Muslim. (Humas)
