UINSU

Medan (UINSU)
Jum’at, 7 November 2025 — Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Medan menggelar acara Silaturahmi dan Kajian Kebangsaan di Gedung Asrama Haji Medan, Jalan Jenderal A.H. Nasution. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai kalangan, termasuk pejabat pemerintahan, akademisi, ulama, dan budayawan Melayu.

Acara yang berlangsung khidmat itu mengusung semangat pelestarian adat serta peneguhan nilai-nilai luhur budaya Melayu sebagai pondasi moral dalam kehidupan sosial masyarakat. Agenda utama dalam kegiatan tersebut adalah prosesi adat penepungtawaran yaitu penyambutan secara adat Melayu yang digunakan untuk memberikan penghormatan dan gelar kehormatan kepada tokoh masyarakat.

Dalam kegiatan yang sarat nilai budaya tersebut, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajati Sumut) Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum. menerima gelar kehormatan adat Melayu sebagai bentuk penghargaan masyarakat Melayu atas dedikasinya dalam menegakkan keadilan dan menjaga marwah hukum di Sumatera Utara.

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Dr. Harli Siregar, SH., M.Hum. dalam sambutannya menegaskan makna filosofis dari prosesi adat tersebut. “Penepungtawaran bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk doa, pembersihan niat, dan penerimaan resmi ke dalam rumah besar budaya Melayu,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga marwah dan kehormatan Melayu yang sarat nilai moral, keseimbangan, serta keadilan sosial.

Lebih lanjut, Kajati menyoroti relevansi nilai-nilai adat Melayu dalam kehidupan modern, terutama dalam konteks penegakan hukum dan pembentukan karakter bangsa. “Nilai Melayu menegakkan kehormatan, memuliakan hubungan antarmanusia, dan menjaga keseimbangan antara hukum, moral, dan sosial. Prinsip itu selaras dengan semangat keadilan yang bermartabat,” ungkapnya.

Ketua Harian MABMI sekaligus Bupati Langkat, H. Syah Afandin, SH. turut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai acara tersebut sebagai bentuk nyata sinergi antara adat dan pemerintahan. “Hari ini adalah hari berkah bagi kita semua. Melalui MABMI, kita tegakkan kembali nilai Melayu dalam kebijakan publik dan kehidupan sosial masyarakat Sumatera Utara,” katanya.

Ketua MABMI Kota Medan, Drs. Abdul Ghafur, didampingi Sekretaris OK. Haifuddin, S.Sos, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum mempererat hubungan antar lembaga dan tokoh masyarakat. “Kami ingin MABMI menjadi ruang silaturahmi lintas profesi, tempat bersatu dalam menjaga adat, budaya, dan marwah Melayu di tengah kemajemukan Kota Medan,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., yang menerima undangan khusus dari MABMI Kota Medan dan berpartisipasi aktif dalam acara silaturahmi serta prosesi adat penepungtawaran tersebut.

Acara ditutup dengan doa bersama dan sesi ramah tamah antara tokoh-tokoh adat, pejabat, dan akademisi. Para tamu undangan juga mengenakan busana Melayu, menambah semarak suasana kebersamaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya Nusantara ini. (Humas)

Skip to content