UINSU

Medan (UINSU)
Ahad, 23 November 2025 — Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan bersiap menyelenggarakan International Seminar and Conference of The Malay–Islamic World yang akan berlangsung selama dua hari pada 24–25 November 2025 di Kampus I UINSU, Gedung H.M. Arsjad Thalib Lubis. Seminar internasional ini mengangkat tema besar “Reading the Geopolitical Direction of President Prabowo: Revitalizing the Role of the Malay-Islamic World in the New Global Order.” Acara ini digelar sebagai forum ilmiah untuk membaca arah geopolitik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus merumuskan ulang peran strategis dunia Melayu-Islam dalam percaturan global.

Sejumlah tokoh nasional dan akademisi internasional dijadwalkan hadir sebagai pembicara. Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, akan menyampaikan keynote speech sekaligus membuka acara secara resmi. Gubernur Sumatera Utara, M. Bobby Afif Nasution, juga akan memberikan sambutan pada sesi pembukaan. Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag, akan membuka forum dengan ucapan selamat datang kepada para tamu dan peserta dari dalam maupun luar negeri.

Selain tokoh nasional, konferensi ini menghadirkan para pakar dari berbagai universitas dunia, antara lain Prof. Dr. Tatiana Denisova dari University Technology Malaysia; Prof. Dr. Sher Banu A. Latiff Khan dari National University of Singapore; Dr. Azmil Tayeb dari University of Science Malaysia; Dr. Laurent Metzger dari University of La Rochelle, Prancis; Dr. Narong Hassane dari University of Fatoni, Thailand; serta Said Aldi Al-Idrus, SE., MM, Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Mereka akan membawakan materi mulai dari kajian historiografi Melayu, perkembangan Islam Nusantara, ekspansi ekonomi syariah global, hingga politik linguistik dunia Melayu di era modern.

Berdasarkan jadwal panitia, hari pertama konferensi akan diisi dengan registrasi peserta mulai pukul 07.30 WIB, dilanjutkan rangkaian upacara pembukaan dan penyampaian pidato kunci hingga menjelang siang. Dua sesi pleno akan berlangsung sepanjang hari dengan paparan dari para akademisi internasional. Pada hari kedua, kegiatan akan berlanjut dengan parallel sessions di empat ruangan berbeda, termasuk satu sesi melalui Zoom untuk peserta dan pemakalah dari luar negeri. Seluruh sesi ilmiah akan ditutup dengan pembagian sertifikat dan penutupan resmi pada siang hari.

Melalui penyelenggaraan seminar internasional ini, UINSU menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat kajian strategis dunia Melayu-Islam serta ruang akademik bagi dialog lintas negara. Forum ini diharapkan dapat memperkaya perspektif geopolitik kawasan, memperkuat solidaritas transnasional, dan membuka ruang kolaborasi baru antara institusi akademik, pemerintah, serta komunitas dunia Melayu-Islam dalam menghadapi dinamika tatanan global yang terus berubah. (Humas)

Skip to content