Aceh Tamiang (UINSU)
Jum’at, 12 Desember 2025 — Desa Benua Raja menjadi titik terakhir dalam penyaluran bantuan bencana oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) pada Jumat (12/12). Wilayah ini termasuk yang terdampak paling parah dengan ketinggian air yang mencapai beberapa meter di sejumlah titik.
Rombongan UINSU yang dipimpin Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag. dan Dr. Ibnu Sa’dan, M.Pd. membawa bantuan berupa sembako, makanan siap saji, air bersih, pakaian, dan genset untuk suplai listrik — fasilitas penting bagi warga yang masih mengalami pemadaman pascabanjir.
“Bantuan ini kami salurkan untuk semua korban tanpa terkecuali, termasuk keluarga mahasiswa UINSU yang juga terdampak. Semoga bisa meringankan beban mereka,” ujar Prof. Nurhayati di sela kegiatan.
Warga Benua Raja menyampaikan rasa syukur dan haru atas perhatian tersebut. “Kami sangat berterima kasih kepada Kemenag dan UINSU. Ini bukan hanya bantuan materi, tapi juga dorongan semangat bagi kami untuk tetap kuat,” ungkap seorang warga.
Selain warga umum, keluarga mahasiswa UINSU yang tinggal di wilayah ini juga mendapat bantuan langsung dari rombongan kampus. Kehadiran para dosen, staf, dan mahasiswa memberi kekuatan moral tersendiri bagi mereka yang sedang berjuang memulihkan kehidupan.
Bantuan genset menjadi penopang utama aktivitas malam hari, memberikan penerangan bagi warga yang sebelumnya hidup dalam kegelapan total.
Rektor UINSU menutup kunjungan dengan doa agar masyarakat Aceh Tamiang dapat segera bangkit. “Semoga ini menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang telah ikut membantu,” ujarnya. (Humas)








