UINSU

Medan (UINSU)
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag., diundang sebagai penceramah pada kegiatan Tausiyah, Dzikir, dan Doa Pemerintah Kota (Pemko) Medan bersama Alim Ulama se-Kota Medan dalam rangka pergantian tahun 2025–2026.

Kegiatan yang mengusung tema “Mengetuk Pintu Langit, Ikhtiar Spiritual Meraih Afiah (Keselamatan)” tersebut berlangsung pada Senin, 29 Desember 2025, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan. Kegiatan ini juga merupakan bentuk kolaborasi dan kerjasama UINSU dan Pemko Medan

Acara diawali dengan makam malam bersama, sholat isy’a berjamaah, pembacaan ayat kursi Al-Qur’an, lalu dzikir bersama yang dipandu oleh Prof. Dr. KH. Amiruddin, MS., MBA., Ph.D., kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Dr. H. Hasan Matsum, M.Ag. serta ditutup dengan tausiyah oleh Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag.,

Turut hadir dalam kegiatan ini Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Ketua DPRD Medan Zulkarnain, Ketua TP PKK Medan, Airin Rico Waas, Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K., M.H., Komandan Kodim 0201/Medan Kolonel Inf M. Radhi Rusin, S.I.P., perwakilan Kejaksaan Negeri Medan, Majelis Ulama, jajaran Pemerintah Kota Medan, para alim ulama, tokoh agama, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Rico Waas menegaskan bahwa menutup tahun dengan doa dan munajat jauh lebih bermakna dibandingkan euforia dan kemeriahan semu. Menurutnya, penghujung tahun seharusnya menjadi momentum refleksi diri dan penguatan spiritual.

“Sepanjang satu tahun ini, kita belajar bahwa tidak ada yang lebih penting daripada berdoa kepada Allah SWT. Menutup tahun bukan dengan hingar-bingar, kemewahan, atau pesta kembang api, tetapi dengan munajat, zikir, dan doa,” ujarnya.

Rico Waas menyampaikan, berbagai peristiwa dan cobaan yang terjadi sepanjang tahun 2025 menjadi pengingat bahwa manusia memiliki banyak keterbatasan. Ia juga menyinggung kondisi saudara-saudara sebangsa di sejumlah daerah yang hingga kini masih berjuang memulihkan diri dari musibah.

“Kita disadarkan bahwa sejatinya kita tidak mampu apa-apa tanpa pertolongan Allah. Karena itu, sudah tepat rasanya kita mengakhiri tahun ini dengan berserah diri, menunjukkan empati, dan mendoakan keselamatan untuk semuanya,” katanya.Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengimbau masyarakat agar tidak merayakan pergantian tahun dengan berfoya-foya atau hiburan berlebihan, melainkan dengan kegiatan yang lebih bermakna dan penuh empati sosial. “Kondisi kita saat ini masih membutuhkan kepekaan sosial. Mari tutup tahun dengan doa dan kepedulian kepada sesama.”

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag. menyampaikan pesan-pesan reflektif dengan mengambil ibrah dari kisah Nabi Nuh AS. Ia menekankan bahwa berbagai musibah dan bencana yang terjadi di dunia merupakan bagian dari ujian, peringatan, dan bisa jadi hukuman Allah SWT jika manusia melebihi batas, yang mengandung pelajaran penting bagi umat manusia.

Menurutnya, kerusakan alam dan berbagai bencana tidak terlepas dari perilaku manusia yang mengabaikan keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Ketika harmoni tersebut rusak, maka dampaknya akan kembali dirasakan oleh manusia sendiri.

“Alam semesta bertasbih kepada Allah. Ketika manusia merusak alam, itu bermakna bahwa manusia sedang mengganggu alam semesta yang bertasbih. Maka tidak heran jika bencana hadir sebagai pengingat agar manusia kembali kepada jalan yang benar,” jelasnya.

Prof. Muzakkir juga menegaskan bahwa setiap perbuatan manusia, baik maupun buruk, pasti akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Karena itu, ia mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan akhir tahun sebagai momentum taubat, peningkatan iman, dan penguatan kepedulian sosial, khususnya kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat dampak banjir di daerah sumatera utara dan sekitar.

Kegiatan dzikir dan doa bersama ini diharapkan menjadi ikhtiar spiritual untuk memohon keselamatan, keberkahan, serta keteguhan bagi Kota Medan dan seluruh masyarakatnya dalam menyongsong tahun 2026. (Humas)

Skip to content